💦 20 💦

113 12 0
                                    

Jangan Lupa 'VOTE'
Jangan Lupa 'KOMENTAR'

💦 Happy Reading  💦

Langkah Rannesa berhenti tepat di dekat mobil Raffanko yang terparkir di depan restoran. Beberapa meter didepannya ada sosok Alde dan Bella yang tampak tengah bertengkar dibalik mobil. Rannesa hanya bisa mendengar suara tanpa melihat sosok mereka.

"Lo gila, hah?!" Sentak Bella marah.

"Iya gue gila! Gue sudah gila! Gue gila gara-gara dia!" Ujar Alde begitu frustasi.


"Nggak usah nambahin masalah! Lo bersyukur semuanya baik-baik aja!" Geram Bella.

Alde tertawa sinis. "Apa yang harus gue syukuri dari semua ini sialan?!!"

"Mereka kenapa ya?" Gumam Rannesa yang tak mengerti apa yang sedang dibahas Bella dan Alde.

"Hei, ada apa?" Seru Raffanko sembari menepuk pelan pundak Rannesa.

"Astaga!" Pekik Rannesa terkejut.

"Kenapa?" Tanya Raffanko bingung.

Rannesa segera mengalihkan perhatian Raffanko agar tidak tau akan Alde dan Bella. Semuanya harus dia tutupi rapat-rapat semua orang agar misinya tetap aman. Dia harus membuat Raffanko hanya fokus padanya.

"Nggak papa. Tadi lihat seseorang, gue pikir kenalan gue, ternyata salah orang." Ujar Rannesa berbohong.

"Ohh." Raffanko mengangguk-angguk. "Mau pulang sekarang?" Tanya Raffanko tampak tak curiga sama sekali.

"Iya." Jawab Rannesa.

"Ayo." Ujar Raffanko sembari membukakan pintu mobil untuk Rannesa.

"Gue pulangnya naik taksi, lo duluan aja." Tolak Rannesa.

"Loh kenapa? Ini sudah malam, biar aku antar. Tenang aja, aku nggak akan macam-macam."

"Bukan gitu. Gue bisa pulang sendiri, lo duluan aja."

"Nggak papa, biar aku antar."

"Nggak usah. Gue bisa pulang sendi-"

"Rannesa."

Panggilan itu membuat ucapan Rannesa terpotong. Dia menoleh pada sumber suara dan terkejut saat melihat sosok Juan yang tengah menatapnya. Juan tidak sedirian, dia bersama seorang laki-laki yang tampak asing bagi Rannesa.

"Kak Juan." Seru Rannesa terkejut kala melihat kehadiran Juan dan seorang laki-laki yang berdiri dibelakang Juan.

"Gue kira salah orang tadi, ternyata beneran lo." Ujar Juan.

"Kakak kok disini?" Tanya Rannesa canggung.

"Oh gue mau makan. Setelah lo ajak gue makan disini, gue jadi ketagihan."

"Ooh." Sahut Rannesa sembari tertawa canggung.

Juan menoleh pada Raffanko. "Ini siapa?" Tanya Juan merasa asing pada Raffanko.

"Oh kenalin ini Raffanko, teman gue." Ujar Rannesa.

Juan dan Raffanko saling berjabat tangan dan berkenalan.

"Oh iya kenalin juga ini Vano, sepupu gue." Ujar Juan menunjuk Vano yang sedari tadi hanya berdiri diam dibelakang Juan.

"Ohh jadi ini gebetan lo." Ujar Vano menggoda Juan.

Splash HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang