* * *
*
*
*
1 minggu berlalu...
Tapi tidak ada tanda-tanda Taehyun akan kembali.
Beomgyu tengah dirundung kecemasan, dia terus mondar-mandir dihadapan singgasananya dan Yeonjun.
Jika lantai dibawahnya bisa terkelupas, mungkin saja lantai itu sudah terkelupas sejak tadi, karena kaki Beomgyu yang dia seret-seret dilantai.
"Beomgyu! Bisa duduk tidak?...hyung pusing sendiri melihatmu seperti itu.." keluh Jungkook yang duduk ditangga singgasana.
"Aku tidak bisa tenang hyung!.. Taehyun tidak kunjung kembali!..Soobin juga tidak bangun-bangun dari tidur panjangnya!.. Bagaimana aku bisa duduk tenang hyung!.." ocehan Beomgyu membuat kepala Jungkook sakit.
Dia juga sama khawatirnya dengan Beomgyu, tapi Jungkook tidak seperti Beomgyu yang terlihat bak cacing kepanasan itu.
"Aishh! Tenanglah.. Bukankah Yeonjun setiap hari datang kesana memberi Taehyun air ditengah pertapaannya!.."
Setelah Jungkook berkata begitu, Yeonjun akhirnya datang.
Dengan segera Beomgyu dan Jungkook menghampirinya.
"Bagaimana? " pertanyaan dari Beomgyu mendapat gelengan dari Yeonjun.
Kepala Beomgyu langsung tertunduk "Taehyun belum tahu apa-apa.. Keadaannya memburuk.. Wajahnya makin pucat.. Kalau dibiarkan mungkin Taehyun akan.."
Yeonjun tak bisa melanjutkan perkataannya karena Beomgyu langsung menutup mulut Yeonjun dengan satu tangannya.
"Tidak suamiku!...jangan katakan itu.." Beomgyu menggeleng pelan.
Jungkook menghela nafasnya "aku yang akan melakukannya..aku akan membangunkan Soobin..aku akan memecahkan esnya.."
Mata Beomgyu membola "jangan hyung!!.. Itu berbahaya!..jika kau lakukan hal itu maka..maka...hiks" Jungkook tersenyum dan menyeka air mata adiknya.
"Aku harus melakukannya Beomgyu..jika tidak kita akan kehilangan kesempatan untuk mengakhiri kekejaman Darkki.." mendengar itu Beomgyu langsung memegang erat tangan Jungkook.
"Hyung hiks.. Aku tidak mau kehilanganmu hiks.. Seperti kita kehilangan ayah dan ibu..hiks.. Kumohon jangan lakukan ini hyung.." pinta Beomgyu sambil menangis.
Jungkook tersenyum dan mengelus sayang rambut Beomgyu " ini harus dilakukan Beomgyu.. Ini memang harus terjadi.. Berhenti menangis..kau tahu akan ada banyak pengorbanan dalam perjalanan Taehyun kali ini.. " Jungkook berusaha menenangkan adiknya.
"Sebelumnya mungkin Taehyun mengorbankan dirinya...tapi kali ini kita tidak bisa membiarkan hal itu terulang kembali.. Apa kau mau menunggu bertahun-tahun lagi.. Dan mebiarkan kekejaman Darkness makin merajarela? " tanya Jungkook.
Beomgyu menggeleng "kau benar hyung!.. Aku tidak boleh egois hiks..tapi aku sangat menyayangimu hyung.." Jungkook menghapus kembali air mata Beomgyu.
"Hyung juga.." Jungkook membawa Beomgyu dalam pelukannya, tak lama Jungkook melepaskannya.
"Jika kau menyayangi hyung.. Berjanjilah apapun yang terjadi kau tidak akan menangis.." Beomgyu mengangguk lemah.
"Apa kau yakin dengan ini hyung?.. Apa kau sudah memikirkannya dengan baik? " tanya Yeonjun meyakinkan Jungkook kembali.
Jungkook mengangguk tanpa ragu "ini adalah bukti dariku dan Taehyung.. Kami dari dulu selalu ingin menjadi pelayan bagi Neraida..dan sepertinya kesempatan itu sudah datang.."