* * **
*
*
"AARRRGGGHHHHH!! TYUNNN!!! HIKS...TYUN AAHHHHHH!!! HIKSS TYUNN"
Soobin menangis meraung-raung memanggil nama Tyun,
"Suamiku apa yang sebenarnya terjadi.. Kenapa Soobin seperti itu? " Beomgyu dilanda kebingungan, khawatir dan cemas dalam waktu yang bersamaan.
Yeonjun terdiam, Beomgyu mendekat langsung menngguncakan tubuh Yeonjun karena tak menjawab sama sskali"JAWAB AKU!!.. APA YANG TERJADI PADA ADIKKU!?"
Bukannya menjawab Yeonjun justru menundukan kepalanya
" Soobin memiliki ke istimewaan dia bisa melihat masa lampau...masa kini dan sekilas masa depan.. Itu kelebihannya.." sahut Yeonjun akhirnya setelah lama terdiam
"Lalu apa yang Soobin lihat di masa depan Tyun!!?? Katakan!!" tanya Beomgyu tak sabaran.
"Api... " satu kata dari Yeonjun sudah cukup membuat Beomgyu mengerti, jika Tyun sudah pergi meninggalkan mereka.
Beomgyu langsung menutup mulutnya, Beomgyu menangis dalam diam, baru saja dia memiliki seorang adik tapi kini adiknya direngut darinya.
Perasaan Yeonjun kacau sekarang, Yeonjun merasa tidak berguna saat ini, adiknya hancur, istrinya merasakan duka tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Wusssshhhhhh...
Angin bertiup kencang berputar dihadapan Soobin, dan perlahan berubah menjadi cahaya putih yang sangat terang, namun membawa perasaan damai.
"Perasaan ini.. Neraida" gumam Yeonjun
Cahaya itu mulai menghilang dan berubah menjadi sosok cantik yang dikelilingi cahaya, Yeonjun dan Beomgyu mengerjapkan matanya berulang-ulang seperti tidak percaya dengan apa yang baru mereka lihat
Ini pertama kalinya Neraida menunjukan wujud fisiknya pada mereka dia terlihat mirip dengan Tyun, dia sangat cantik, sangat bercahaya dengan gaun indah, sepasang sayap berwarna putih, ada sebuah cincin melingkar dikepalanya, rambut hitamnya sangat mempesona, ditangannya tergenggam bunga berwarna merah muda.
Matanya berwarna blue shapire, dari pancaran matanya terlihat seluruh keindahan alam.
Namun ada yang aneh, wajah Neraida terlihat sangat sendu, matanya menyiratkan akan kemarahan dan duka.
(Mohon maaf jika editan Rea bentuknya abstrak ^^)
"AAAAAAAARRRGGGHHH!!!!!!.... LIHATLAH!!.. AKU SUDAH GAGAL!!.. AKU TIDAK BISA MEMENUHI JANJIKU!! HIKS...AKU MENGECEWAKANMU!!!.." teriakan Soobin penuh dengan perasaan bersalah.
"INI BUKAN SAATNYA UNTUK MERASA BERSALAH!...INI SAATNYA UNTUK MEMBALAS!..BANGUN SOOBIN DEVILA!! BANGUN!" kemarahan Neraida membuat seluruh alam berguncang, dan kilat yang terus menyambar.