* * *
*
*
*
Soobin terlihat berulang kali menarik dan menghembuskan nafasnya,
Sudah 3 hari berlalu sejak pernikahan Soobin dan Tyun, dan sejak itu juga Soobin tak pernah bertemu lagi dengan istrinya.
"Hyung!! Kapan kita kembali ke istana?" rengek Soobin, Yeonjun sudah merasa kesal dengan Soobin sejak tadi merengek bertanya kapan mereka akan pulang.
"Ck! Sabarlah.. Kita masih harus menyelesaikan urusan di wilayah barat.." Yeonjun sudah sangat jengah dengan kelakuan Soobin.
"Tapi hyung sudah 3 hari aku tidak bertemu deng Tyun hyung..bahkan setelah menikah kita langsung pergi ke wilayah selatan.." gerutu Soobin.
"Eleh! Baru 3 hari saja kau sudah merengek begini.. Dimana wibawamu?" tanya Yeonjun
"Hyung! 3hari tanpa Tyun itu terasa seperti 3 abad tanpa Tyun..." protes Soobin,
"Dasar!.. Dulu siapa yang bilang tidak mau menikah!.. Dulu siapa yang terus menghindari Tyun? " umpat Yeonjun, darimana dia tahu, dia sempat mengobrol dengan istri adiknya itu selagi menunggu Soobin bersiap memeriksa keadaan wilayah selatan kerajaan Devilion.
Soobin hanya nyengir pada Yeonjun " itu kan dulu hyung.. Sekarang kan sudah beda hehehe" Soobin memang lebih banyak berubah sekarang, tidak suram seperti dulu.
"Lagian ini semua salahmu juga!..kalau dari dulu kau mau bertahta urusannya tidak akan sesulit ini..keadaan setiap wilayah juga pasti setabil... Kau pikir aku juga tidak rindu pada Beomgyuku.. Bersyukurlah aku masih bersedia membantumu!.." omel Yeonjun.
Mendengar ocehan sang kakak membuat Soobin langsung cemberut.
"Untung kakak sendiri" bathin Soobin
*
*
*
*
Tyun memandangi langit malam berhiaskan bulan dan bintang-bintang kecil lewat jendela kamarnya.
Tuk!
Seseorang menusuk pelan pipi Tyun dengan jari telunjuknya, membuat Tyun menoleh pada orang yang sudah berdiri disampingnya sambil tersenyum.
"Beomgyu hyung..kapan hyung disini? " tanya Tyun sedikit terkejut.
"Hyung sudah sejak tadi disini.. Tapi kau tidak menyadarinya..memikirkan Soobin ya? " goda Beomgyu
Kedua pipi Tyun langsung bersemu merah "hyung jangan menggodaku! " rengek Tyun
"Eh? Mana ada.. Hyung kan bicara fakta.." Beomgyu terkekeh dan langsung menarik-narik pelan pipi Tyun.
"Hyung..." panggil Tyun
"Ada apa adikku? " tanya Beomgyu, tiba-tiba saja Tyun langsung memeluknya, membuat Beomgyu hampir kehilangan keseimbangannya.
"Terimakasih hyung.. Karena kau mengangapku sebagai adikmu.. Aku senang kau menjadi kakakku.. " mendengar penutupan Tyun, Beomgyu tersenyum bahagia dan membalas pelukan Tyun.
"Aku lebih bahagia lagi karena kau bersedia menerima ku menjadi kakak mu.. jangan sedih lagi Tyun..ada kakakmu disini.. Akhir-akhir ini kau terus murung.. Hyung jadi khawatir.." mendengar nada suara Beomgyu yang menyendiri Tyun langsung melepaskan pelukannya.
Tyun menggengam tangan Beomgyu " hyung maafkan aku jika aku membuatmu khawatir..aku tak bermaksud membuatmu sedih.. Maafkan aku.. Aku.. Aku hanya..hanya merindukan Soobin.." nada suara Tyun memelan diakhir kalimatnya.