Chapter 19 : Awal Kegelapan

619 85 68
                                    


* * *

*

*

*

7 bulan berlalu setelah kehamilan Taehyun.

Soobin tengah memandangi langit malam yang diterangi cahaya rembulan, matanya menatap gelisah bulan dilangit sana

Rambut birunya menari-nari tertiup angin malam.

Padahal waktu sudah menunjukan pukul 11:45 pm , tetapi Soobin masih terus terjaga

"Ini sudah sangat larut... Apa yang kau pikirkan sampai tak tidur - tidur? "

Seseorang dengan rambut pinknya datang mendekati Soobin, orang itu berdiri disampingnya ikut melihat keluar jendela.

"Aku hanya memikirkan kelahiran anakku hyung.. Aku harap ini salah.. Tapi aku melihat sesuatu yang tidak diinginkan dimasa depan nanti.. Aku tidak bisa memberitahu Taehyun mengenai ini.." Soobin terlihat menghela nafasnya

"Soal apa ? " Yeonjun memandang Soobin yang saat ini terlihat cemas,

Soobin menoleh kearah Yeonjun, tatapannya sangat serius saat ini " bulan menghilang dan itu bertepatan dengan kelahiran anakku.."

Mata Yeonjun langsung membola "apa kau bercanda!... Tidak mungkin fenomena bulan menghilang bisa terjadi sebelum bulan purnama merah dan bulan purnama biru terjadi kan "

Entah mengapa Yeonjun langsung jadi panik mendengar bulan akan menghilang.

"Aku tahu bulan purnama merah sudah terjadi bulan yang memberikan para Devil kekuatan lebih.. Tapi bagaimana dengan bulan purnama biru yang membuat bangsa Angel semakin kuat..itu kan belum terjadi"

"Mungkin kau tidak menyadarinya hyung... Tapi saat Taehyun menemukan wujudnya... Bulan purnama biru berlangsung saat itu..kita tidak menyadarinya.. Karena keadaan alam Angel yang tidak stabil saat ini.." Yeonjun terkejut tak percaya dengan yang sudah didengarnya.

"Lalu apa yang harus kita lakukan? " pertanyaan Yeonjun langsung mendapat gelengan dari Soobin,

"tak ada hyung.. Jika takdir kita rubah.. Kemungkinan yang lebih buruk bisa saja terjadi.. Kita mainkan peran kita saja.. Karena ini semua adalah keinginan Neraida sendiri.."

Mendengar itu Yeonjun mengangguk " baiklah... Apapun yang terjadi kakakmu ini akan selalu bersamamu.."

Soobin langsung terkekeh " tentu saja hyung.. Kau akan menemaniku dipenjara nanti..hehe " Yeonjun ikut tertawa mendengar perkataan Soobin, walau kedepannya tidak akan baik tapi Yeonjun yakin semua akan indah pada waktunya.

"Mungkin aku tidak akan bisa melihat anakku tumbuh dewasa.. Walau aku sangat ingin melihatnya dan bermain dengannya selama masa kecilnya.." Soobin terlihat sangat sedih sekarang,

Yeonjun menepuk pundaknya "semua akan baik-baik saja.. " perkataan Yeonjun membuat Soobin sedikit tenang,

"Kau benar hyung.. Sudah tengah malam.. Aku harus kembali.. Taehyun membutuhkanku.. " Yeonjun mengangguk, setelah itu Soobin pergi darisana.

"Jaga Taehyun dan anaknya baik-baik nanti saat aku tak ada..kau mengerti Beomgyu.." ucap Yeonjun

Beomgyu keluar dari balik tirai yang menjadi tempat persembunyiannya sejak tadi "ini akan berat tanpamu.. Tapi aku berjanji istrimu ini tidak akan pernah mengecewakanmu.."

Yeonjun menarik Beomgyu dan memeluknya erat, seperti tak ada hari esok lagi untuk melakukannya, beberapa kali Yeonjun mengecup kening Beomgyu dengan sayang,

"Kita akan berpisah... Tapi kita akan segera bertemu lagi.."

*

*

*

Soobin sudah berada di kamarnya dan Taehyun

Soobin duduk ditepi ranjang dekat Taehyun, memandangi wajah Taehyun yang tertidur dengan damainya,

Tak lama kemudian kening Taehyun tiba-tiba berkerut dan perlahan-lahan matanya terbuka, hal pertama yang dilihantnya adalah wajah tampan suaminya yang tengah tersenyum memandangi Taehyun.

"Bin..." panggil Taehyun sambil mengulurkan tangannya pada Soobin, Soobin langsung menerima uluran tangan Taehyun dan membantu Taehyun untuk duduk

Taehyun kesulitan untuk duduk karena perut besarnya.

"Bin.. Kau bangun? " tanya Taehyun sambil mengucek pelan matanya

Soobin tersenyum " tentu saja.. Aku harus mengabulkan keinginan Taehyunku.."

Mendengar itu pipi Taehyun bersemu merah, sepertinya Soobin sudah hapal dengan kebiasaan Taehyun semenjak hamil,

"Jadi? Apa Taehyun menginginkan Soobin sekarang? " tanya Soobin langsung menampilkan seringainya

Taehyun mengangguk malu-malu sambil memainkan selimutnya, iya ini adalah kebiasaan Taehyun, dia akan terbangun ditengah malam dan meminta Soobin menyentuhnya, tentu Soobin dengan senang hati mengabulkan permintaan istrinya.

"Tapi pelan-pelan Bin... Anak kita masih ada didalam sini.." Soobin tersenyum dan mengelus perut Taehyun, beberapa kali Soobin juga terlihat mengecup perut buncit istrinya

"Apa kau rindu pada Ayah.. Sampai membangunkan Ibumu setiap malam.. Tunggu ya sayang.. Ayah akan menemuimu.." bisik Soobin didepan perut Taehyun,

Setelah itu Soobin memebaringkan Taehyun kembali keranjang, dan langsung mencium bibirnya,

*

*

*

"HA HA HA HA HA HA HA..."

Myungsoo tertawa terbaik-bahak, membuat para prajuritnya bergidik ngeri

Tidak ada yang lucu tapi rajanya ini malah tertawa.

"Bulan akan menghilang ya.. Keh tunggu dan lihatlah Myungsoo Darkki akan menghabisi mautnya sendiri!!.."

*

*

*

TBC

Helo ^^
Rea back ^^

Pelan-pelan alurnya makin ditemukan hehe^^

Mungkin beberapa chapter lagi book ini sampai puncaknya ^^

Terimakasih semuanya atas dukungan kalian, mohon maaf jika banyak kesalahan dalam book ini^^

Rea sayang kalian^^
Selamat membaca💙

REINKARNASI (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang