* * *
*
*
*
Malam ini Taehyung terlihat sangat gelisah, semenjak dia melihat serpihan dari batu kristal merah yang dipegang Taehyun tadi siang.
Beberapa kali dia mondar-mandir di kamarnya, kepalanya serasa mau pecah karena memikirkan hal ini.
"Sepertinya ini memang sudah waktunya.. Untuk memberitahu Taehyun segalanya.." gumam Taehyung
Taehyung berjalan keluar dari kamarnya, untuk menemui Taehyun.
*
*
*
Taehyun duduk diteras depan, matanya menatap kosong langit gelap tanpa bintang,
"Perasaan apa ini?.. Kenapa aku merasa akan ada kejadian besar malam ini.." gumamnya pelan, sedari tadi Taehyun merasakan perasaan aneh yang tak pernah dirasakan sebelumnya.
"Belum tidur? "
Taehyun menoleh kebelakang, dan menemukan hyungnya disana "hyung.. Aku belum ingin tidur.."
Taehyung duduk disebelah Taehyun, dan lagi-lagi dia merasa gelisah ketika tahu Taehyun memegang serpihan kristal merah darah itu.
"Taehyun .. Ada yang ingin hyung katakan padamu.. " wajah Taehyung berubah serius,
Taehyun memutar kepalanya untuk melihat Taehyung "tentang apa hyung? "
"Tentang Ayah dan Ibu.. " sahut Taehyung,
"Bukan kah hyung sudah pernah cerita kalau Ayah dan Ibu sudah meninggal.. " Teahyung menggeleng pelan "hyung belum mengatakan semuanya.. Hyung ingin kau mendengarkannya tanpa memotong perkataan hyung sampai selesai..bisa? "
Taehyun belum pernah melihat wajah hyungnya yang seserius ini, jadi Taehyun memutuskan menuruti perkataan hyungnya
Taehyung menarik dan menghembuskan nafasnya sebelum mulai menceritakan kebenaran pada Taehyun,
"Ayah dan Ibu mereka adalah Raja dan Ratu kerajaan Angelon.." mata Taehyun seketika membola, tangannya digunakan untuk menutup mulutnya, seakan tak percaya apa yang barusan didengarnya.
"Ayah dan Ibu mereka sangat dihormati.. Karena kebaikan..kebijakan dan Kesederhanaan mereka.. Ayah terkenal dengan keahliannya dalam memanah dia memiliki senjata panah sagita yang bisa mengeluarkan api biru.. Dan api itu bisa digunakan untuk melenyapkan musuh setangguh apapun.." Taehyung berhenti sejenak untuk melihat ekspresi Taehyun.
Taehyun masih dalam keadaan terkejut,
"Lalu Ibu selain memiliki kecantikan Alam semesta.. Ibu juga memiliki kekuatan bisa menyembuhkan yang terluka separah apapun luka itu... "
"Ayah kita bernama Wonwoo Angelion dan Ibu kita bernama Jun Angelion.. " Taehyun masih mencerna semua perkataan hyungnya, dia masih belum benar-benar paham, dengan apa yang barusan di dengarnya.
"Ayah dan Ibu meninggal disaat kau lahir ke dunia ini Taehyun.. " mendengar hal itu Taehyun langsung mengangkat kepalanya yang tadi sempat tertunduk,
Tanpa sadar air matanya mengalir setetes demi setetes, Taehyung tahu pasti adiknya merasa bersalah sekarang, Taehyung menarik Taehyun dan memeluknya erat, beberapa kali Taehyung mengecup lembut pipi Taehyun yang sudah basah itu,
"Jangan menyalahkan dirimu adikku.. Ini bukan kesalahanmu.. Jika kau ingin menyalahkan seseorang.. Maka salahkan orang yang membunuh orang tua kita.." Taehyun melepas paksa pelukan hyungnya,