Langsung...
Vote
Baca
Komen
Share*** Magnitudo ***
Pagi pertama Hyewon bekerja di kantor perusahaan S diwarnai keriuhan anak balita. Mark yang lebih sulit dibangunkan dibanding hari biasanya dilengkapi dengan Haechan yang menangis bak bocah dalam drama karena kehilangan selimut kesayangan yang rupanya sedang dicuci sang Papa karena bau ompol.
Bibi Ham yang selama dua minggu ini berlatih mendekati mereka tidak juga berhasil membujuk Mark untuk sarapan dari tangan wanita itu. Beberapa kali Mark menarik-narik pakaian Mama yang sedang menyiapkan bekal makan siang untuk dewasa dan anak-anak. Padahal Mama Hyewon sudah bangun lebih awal demi berkonsentrasi membuat telur dadar, tumis sayur, dan irisan buah untuk sang suami dan dirinya sendiri sembari membuat bubur untuk Haechan dan juga kukusan bayam, kentang, tahu, dan ayam untuk Mark.
"Nyonya muda, Kakak Mark tidak juga mau memakan sarapannya." Bibi Ham tertunduk tidak enak karena merasa pekerjaannya gagal dilakukan.
"Bibi, sekarang tolong bantu saya menyiapkan wortel kukus untuk cemilan Mark nanti siang ya. Tolong dibuat tidak terlalu lunak dan jangan terlalu kecil memotongnya."
"Baik."
Perhatian Hyewon beralih kepada Mark dengan wajah berantakan. Butiran nasi lengket di rambutnya, celemek yang talinya hampir putus karena ditarik, kuah yang tumpah di atas meja, serta sendok yang terlempar agak jauh dari meja makan sukses membuat Hyewon nyaris emosi. Untung saja Seungcheol yang memang sejak awal mendapat tugas memandikan Haechan tidak menambah panjang naskah drama pagi ini.
Tck.
Si sulung semakin besar memang semakin pintar. Bocah itu seperti selalu sadar setiap akan ditinggalkan oleh Mamanya dalam waktu yang tidak sebentar. Seperti biasa, Hyewon harus turun tangan menemani Mark sarapan dengan sendok serta sumpit plastik bersih. Rupanya, hal tersebut sangat berhasil membuat Mark tersenyum lebar lalu menghabiskan sarapannya secepat yang ia bisa karena Mama Hyewon memberikan iming-iming mandi dengan air dingin bersama tembakan air yang menyegarkan.
"Mama, Haechan sudah ganteng!" Seungcheol memamerkan hasil kerjanya berupa rambut lebat tertata serta sweater baru hadiah Bunda Eunseong yang seharusnya baru muat dipakai dua tahun lagi.
"Iya, Sayang. Anak Mama sarapan sama Papa dulu ya." Jawab Mama Hyewon sambil melirik Papa Seungcheol juga sudah rapi dengan pakaian kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magnitudo (In Marriage Life)
ФанфикSeungcheol adalah anak tunggal dari keluarga Choi. Ia lahir dengan sendok perak di mulutnya. Segala yang ia inginkan harus terpenuhi, termasuk mendapatkan Hyewon. Hyewon merupakan gadis cerdas yang hidup di kalangan pendidik. Ayahnya adalah dosen, d...