Backsound : Westlife - More Than Word
*** Magnitudo ***
Seungcheol meraba permukaan ranjang di samping kanannya. Bagian itu sudah mendingin manandakan bahwa manusia yang sebelumnya berada di atasnya telah lama berpindah. Ia bergegas bangun dan mendesis pusing saat merasa kepalanya seperti berputar.
"Minggu depan? Kamu serius 'kan?" Sayup-sayup ia mendengar suara Hyewon dari dapur. Minggu depan? Apanya? Dia berbicara dengan siapa? Seungcheol bertanya-tanya sendiri.
"Aku kan tinggal dengan Seungcheol di rumah kita dulu. Tentu saja aku nggak keberatan kamu juga tinggal sementara di sini." Sepertinya Hyewon nggak menyadari kedatangan Seungcheol karena tangannya sibuk merajang sayuran sedangkan kepalanya miring ke kanan karena mengamankan ponsel ke bahunya.
"Kupikir bagus juga sih kalau Rikku dan Henry punya waktu. Jadi kita bisa triple date." Hyewon masih asik dengan sambungannya saat ia merasa sepasang tangan hangat melingkar di perutnya.
"Eh? Sudah bangun?" Hyewon sedikit berjingkat kaget. Ia bahkan hampir menjatuhkan ponsel kesayangan yang saat itu merupakan ponsel tercanggih.
"Hehm." Seungcheol masih malas untuk mengangkat kepalanya dari bahu Hyewon. Sesekali ia menciumi puncak kepala Hyewon.
"Seungheol sudah bangun ya?" Suara wanita dari seberang sana terdengar cukup jelas di telinga Seungheol.
"Siapa?" Bisik Seungcheol membuat bulu kuduk Hyewon berdiri.
"Eunseong. Kamu mau ngobrol sama dia?" Hyewon merasa Seungcheol mengangguk.
"Halo, Eunseong!" Sapa Seungcheol sok ramah. "Kamu kapan melahirkan?"
"Aaaauuuu!!!" Pertanyaan konyol Seungcheol dihadiahi cubutan keras oleh Hyewon. "Sakit, sayang."
"Pertanyaanmu terlalu aneh. Mereka baru menikah tiga bulan yang lalu malah ditanya kapan melahirkan." Kesal Hyewon sambil mengusap bekas cubitannya di perut Seungcheol.
"Temanmu ketinggalan kabar, Eunseong." Seungcheol tertawa hambar.
"Kabar apa yang dia maksud?" Tanya Hyewon heran.
"Nanti aku ceritakan saat sudah sampai di Kanada. Ya sudah, kalian nikmati saat-saat indah pengantin baru yang baru seminggu bersama. Aku tutup ya. Sampai jumpa." Terselip nada mengejek dari kalimat Eunseong. Ejekan pada sepasang suami-istri yang sudah lebih dari sebulan menikah tapi baru seminggu merasakan momen pengantin baru.
"Dasar Eunseong gila!" Hyewon memaki sahabatnya yang sembarangan menutup teleponnya setelah mengejek.
"Kalian sama aja 'kan?" Timpal Seungcheol yang masih betah bergelayut merengkuh Hyewon dengan erat.
"Kamu kok mirip anaconda ya lama-lama." Sengaja Hyewon memancing tanya hingga Seungcheol membalik tubuhnya untuk saling berhadapan. "Mirip anaconda kalau meluk, bikin sesak."
Pasangan itu kembali menikmati paginya yang indah dengan berbagi kehangatan dan kasih sayang sembari mempererat kebersamaan.
*** Magnitudo ***
Tring. Seungcheol mengorek sisa bubur di mangkoknya. Hari ini ia berkunjung ke kediaman Rikku dan mendapati pasangan manja itu sedang asik bermalas-malasan di atas sofa. Henry nggak bekerja karena lebih menemani Rikku yang sedang flu. Kakak sepupunya itu bahkan memaksa Henry untuk memasak bubur yang pada akhirnya berakhir di perut Seungcheol.
"Kalian masih ditunggu Hyewon. Sudah seminggu katanya mau singgah kok nggak jadi?"
"Kami hanya memberi kalian kesempatan." Balas Henry sembari menyuapkan potongan strawberry pada istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magnitudo (In Marriage Life)
FanficSeungcheol adalah anak tunggal dari keluarga Choi. Ia lahir dengan sendok perak di mulutnya. Segala yang ia inginkan harus terpenuhi, termasuk mendapatkan Hyewon. Hyewon merupakan gadis cerdas yang hidup di kalangan pendidik. Ayahnya adalah dosen, d...