BGM : BOA - Only One
*** Magnitudo ***
Hari sabtu sore adalah saatnya Hyewon dan Seungcheol menghabiskan waktu bersama. Setelah kesibukan yang mereka lalui sejak senin, akhir pekan adalah saat bersantai dan bermesraan bagi keduanya.
Sabtu kali ini sedikit berbeda. Sejak kembali aktif menempuh study, Seungcheol melewati fase tersibuknya karena harus menyiapkan seminar bisnis umum. Ia begitu tekun berkutat dengan tugas hingga terkadang melupakan statusnya sebagai seorang suami dari perempuan yang tengah hamil muda.
"Sayang, tolong bantu aku sebentar ya." Pinta Hyewon pada Seungcheol yang begitu mesra menatap grafik perkembangan permintaan konsumen.
Merasa nggak dihiraukan, Hyewon kembali berteriak dengan lebih keras, "Pak Seungcheol! Tolong bantu sebentar!!"
Seungcheol mengerutkan kening heran akan panggilan Hyewon padanya, tetapi ia tetap mendatangi istri tercintanya.
"Minta tolong apa sih, sayang?" Tanya Seungcheol.
"Persediaan ikan yang ini ternyata sudah nggak layak konsumsi, padahal aku mau masak. Tolong belikan di supermarket yang di ujung jalan ya." Hyewon selalu menjelaskan maksudnya dengan detail karena menurut yang ia pahami selama ini bahwa laki-laki nggak mudah memahami keinginan perempuan tanpa ada penjelasan yang rinci.
"Eh? Supermarket? Tapi kan jauh? Memangnya mau masak apa sih?" Seungcheol ragu untuk memenuhi keinginan Hyewon setelah mengingat deadline seminar.
"Aku mau bikin sup ikan."
"Sup ikan lagi? Nggak mau coba menu lain? Tumisan hati ayam misalnya?" Tawar Seungcheol, kebetulan dua hari yang lalu ia dan Hyewon mampir untuk membeli hati ayam dan beberapa bumbu dapur.
"Kamu sibuk banget ya?" Hyewon bertanya dengan lesu.
"Lumayan. Deadline senin, dan ini belum separuh aku nyiapin materinya."
"Ya udah. Kamu lanjut aja sana."
Maksud yang sebenernya dari perkataan Hyewon adalah 'kamu kok tega sih? Aku lagi suka banget sama sup ikan. Lagipula kan itu juga bagus untuk anak kita, supaya anak kita pintar juga." namun ia nggak mampu menyampaikannya saat melihat kesibukan Seungcheol. 😢
Tentu saja Hyewon menyadari bahwa pendidikan yang saat ini Seungcheol jalani juga untuk masa depan keluarga kecil mereka nantinya.
'Oke, Hyewon! Jangan manja. Kamu bisa membelinya sendiri. Fighting!'
"Halo, Mina? Ada apa?" Baru saja akan melangkahkan kaki keluar rumah, Hyewon mendengar Seungcheol menerima telepon dengan ramah. 'Mina? Mina lagi?'
"Oh, nggak apa-apa kok. Aku juga santai. Kamu perlu apa?" Hyewon semakin kesal mendengar kalimat Seungcheol barusan.
"Waktu istrinya sendiri meminta tolong, kenapa malas? Jauh beda dengan reaksinya pada perempuan lain. Ish." Gerutu Hyewon sambil berjalan cepat meninggalkan kediamannya.
*** Magnitudo ***
"Hyewon, kamu belanja di sini juga?" tepukan lembut di bahunya membuat Hyewon agak berjingkat.
Ia berbalik dan menemukan Daniel sedang tersenyum manis dalam setelan santai khas akhir pekan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magnitudo (In Marriage Life)
FanfictionSeungcheol adalah anak tunggal dari keluarga Choi. Ia lahir dengan sendok perak di mulutnya. Segala yang ia inginkan harus terpenuhi, termasuk mendapatkan Hyewon. Hyewon merupakan gadis cerdas yang hidup di kalangan pendidik. Ayahnya adalah dosen, d...