Part 1: Prolog - Pengkhianatan kejam

8.1K 100 1
                                    

"Aku sangat mencintaimu, aku tidak akan pergi meninggalkanmu." Kalimat itu seakan menjadi penangkal, saat kebimbangan mulai menyapa hati dan pikiran.

Apakah semua adalah rasa cinta yang sebenarnya, ataukah hanya sekadar pengisi kekosongan sementara...

Abelle Dorothy, seorang wanita karir yang cukup sukses. Ia menjalankan bisnis kecantikan. Mulai dari make-up, busana, tas dan kebutuhan para wanita lainnya. Memiliki seorang kekasih crazy rich. Menjalin hubungan selama dua tahun dan terpaut jarak. Sepertinya, Abelle belum sepenuhnya tahu, bagaimana sifat maupun karakter asli dari sang kekasih.

 Sepertinya, Abelle belum sepenuhnya tahu, bagaimana sifat maupun karakter asli dari sang kekasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ ~ ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~ ~ ~

Abelle datang berkunjung secara tiba-tiba ke mansion kediaman sang kekasih. Abelle berniat untuk menunjukkan desain gaun pengantin miliknya, dan berharap gaun tersebut akan dikenakan dihari bahagia mereka.

"Mansion kediaman Dariel Herme"

Abelle sudah tidak sabar untuk menunjukkan hasil desain gaun pengantin miliknya.

"Kuharap dia menyukai ini," gumam Abelle tersenyum ceria.

Sudah satu tahun terakhir, Abelle belum bertemu dengan kekasih hatinya. Hari ini merupakan hari yang sangat istimewa baginya, karena setelah sekian lama terpisah oleh jarak dan waktu. Waktu yang dilalui bukanlah sebentar, dan cukup menyiksa ketika rindu mulai hadir.

"Baby!" Seru Abelle dengan melangkah setengah berlari. Hari ini ia sangat bahagia dan tidak sabar untuk memeluk erat sang kekasih hati.

Seluruh pelayan mansion hanya menunduk tak mengatakan sepatah katapun.

Abelle pun berinisiatif untuk mendorong pintu ruangan kerja yang biasa Dariel gunakan sejak dulu.

"Baby..—" saat Abelle mendorong pintu tersebut, seluruh tubuhnya terasa sangat kaku.

"Abelle!" Ucap Dariel terkejut, lalu mendorong wanita yang sedang mencumbu dirinya bahkan melakukan oral sex padanya, tepat di atas kursi kerja milik Dariel.

Saat Abelle tiba, Abelle mendapati Dariel sedang dicumbu oleh seorang wanita berpakaian seksi, sepertinya wanita itu adalah sekretaris pribadi dari Dariel. Wanita itu juga sedang melalukan oral sex pada Dariel tepat di atas kursi kerja milik Dariel.

"Baby.. k-kau dan wanita inihh..?" ucap Abelle dengan bibir gemetar. Abelle hampir tidak dapat berucap sepatah katapun. Hasil desain yang berada di tangannya pun ia remas dan Abelle berbalik dari hadapan Dariel.

Namun Abelle kembali berbalik ke arah Dariel.

"Mengapa kau melakukan hal ini padaku? Mengapa!" Abelle berteriak nyaring hingga membuat suaranya terdengar parau. Dariel berdiri sembari memijat kepalanya pelan, sedangkan si wanita meringuk di sisi ruangan.

"Kau jalang murahan! Aku memperkerjakanmu di perusahaan Dariel, karena aku ingin membantumu! Tapi apa balasanmu, kau membalasku dengan cara yang kejam seperti ini!" Teriak Abelle sedih.

Abelle gemetar menahan rasa kecewa, sakit, sedih, marah yang bercampur menjadi satu.

"Aku hanya membutuhkan seseorang yang dapat berada disisiku, kapanpun aku membutuhkannya." Ucap Dariel menatap ke arah Abelle.

"Bukankah aku sudah berusaha dengan semua yang dapat kulakukan? Aku melakukan semua pekerjaan itu, karena aku ingin menjadi wanita yang hebat bagimu! Aku tidak ingin keluargamu menganggapku hanya mengandalkan kekayaanmu.." isak Abelle yang terdengar semakin sedih.

"Abelle, aku mencintaimu tapi aku juga tidak dapat terus bersabar untuk menanti kedatangamu."

"Cukup! Cukup... aku tidak ingin mendengar apapun lagi dari pria bajingan sepertimu! Kau bajingan yang sangat memalukan! Mulai detik ini kita tidak ada hubungan apapun lagi!" Tegas Abelle lalu berbalik.

Dariel menahan kepergian Abelle,, maraih tangan Abelle, seakan tak ingin Abelle mengakhiri hubungan ini begitu saja.

"Jangan pernah sentuh aku lagi dengan tangan kotormu, pria bajingan!" Teriak Abelle lalu menendangi area selangkangan Dariel.

Dariel Herme

Dariel Herme

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


--------

Abelle berlari keluar dari mansion megah kediaman Dariel.

"Bagaimana bisa Dariel melakukan ini padaku! Bagaimana mungkin..." Abelle terus menangis hingga tergugu.

Disaat yang sama, Abelle teringat bagaimana Dariel begitu menyayanginya. Dariel akan melakukan apapun untuk kebahagiaan Abelle, bahkan perihal materi tidaklah sulit bagi Dariel untuk memanjakan Abelle.

Selama menjalin hubungan dua tahun terakhir ini, Abelle sangat mempercayai Dariel dengan sepenuh hati. Abelle sangat tahu, jika Dariel tidak akan mengkhianatinya. Komunikasi diantara mereka terjalin baik dan setiap harinya mereka selalu menjalin komunikasi yang penuh kemesraan.

Namun, hari ini adalah awal kehancuran bagi Abelle. Kepercayaan yang selama ini terbangunpun hancur begitu saja.

"Pria pengkhianat bajingan!" Abelle terus mengumpat dan berlari ke arah jalan raya.

"Abelle!" Dariel berteriak nyaring, saat mendapati Abelle jatuh terlempar ke sisi jalan dan kepalanya terbentuk ke trotoar jalan. Abelle tertabrak saat sedang berlari menjauh dari Dariel yang sedang mengejarnya.

"Bodoh! Apa yang kalian lihat! Cepat panggil mobil! Dasar para pelayan tolol tidak berguna!" Bentak Dariel penuh amarah.

"Abelle kau tidak boleh mati! Kupastikan kau akan segera sadar dan pulih." Gumam Dariel panik.

***

Terjerat NAFSU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang