pengakuan

412 48 1
                                    

Sudah 6 bulan jaemin menginjakkan kakinya di negeri orang, yang berarti sudah 6 bulan juga umur pernikahan mereka.

Hari ini hari minggu, pagi yang cerah untuk memulai hari. Tetapi mark masih saja terlelap dalam tidurnya. Padahal sudah lebih dari 10x jaemin mencoba membangunkan sang suami. Tetapi mark tetap memilih bergelung dengan selimut.

"Hyung! Ayo bangun, aku bahkan sudah menyelesaikan masakkan ku dan belum beranjak juga?" Ujar jaemin menarik paksa selimut mark

"Sayang aku masih mengantuk, ku mohon 5menit lagi" jawab mark memeluk boneka ryan (milik jaemin) erat

"Kau harus sarapan hyung, kemarin malam kau skip makan kan? Bahkan taeil hyung bilang kau hanya meminum kopi kemarin siang" ujar jaemin

Setelah kepindahan mereka ke Jerman, entah kenapa mark malah semakin sibuk. Jaemin maklum, karena perusahaan inti berada dikorea sehingga mark harus terus mengontrol dari jarak jauh. Apalagi sekarang toko bunga milik jaemin berkembang pesat setelah berada dibawah perusahaan milik mark.

Jaemin juga kadang kelimpungan dengan pekerjaanya. Untungnya ia bisa mengerjakan semuanya dengan baik dan pegawai kepercayaan jaemin disana juga sangat kecakatan.

"Hyung kumohon, makanlah sarapan mu" kata jaemin berusaha menarik mark untuk bangun

"Baiklah-baiklah aku bangun" ujar mark berjalan gontai menuju kamar mandi, sementara jaemin keluar untuk menyiapkan sarapan dipiring mark.

Mark datang dengan keadaan lebih segar, walau masih tersisa perasaan mengantuk diwajah mark.

"Maafkan aku sayang, aku sungguh lelah kemarin. Banyak sekali yang harus ku kerjakan" ujar mark merasa bersalah

"Tidak masalah hyung, aku tau kau sangat sibuk. Tapi aku tidak mau kau sakit" kata jaemin meletakkan teh herbal di samping mark

"Terimakasih kau yang terbaik sayang" ujar mark mengecup pipi jaemin sebelum ia memulai sarapan.

Setelah sarapan, mark membantu jaemin untuk berkebun. Karena di jerman mark membeli sebuah rumah, alhasil halaman belakang rumah mereka berubah menjadi kebun bunga.

Jadwal minggu pagi jaemin adalah berkebun, ia terkadang menjual bunga yang ditanamnya pada toko setempat. Kalau minggu untuk mark sih biasanya ia hanya bermalas-malasan, atau membantu jaemin seprti ini. Kalau pekerjaanya menumpuk ia akan bekerja dihari liburnya.

"Kau banyak sekali menanam bunga matahari" ujar mark memotong batang bunga matahari

"Toko bunga yang terletak dipinggir jalan meminta bunga matahari kepada ku, ia bilang bunga hasil tanamku sangat bagus" jelas jaemin

"Kau memang sangat teram..." ucapan mark terpotong oleh bunyi dering ponsel milik mark.

"Hallo taeil hyung, ada apa?" Tanya mark

"........."

" apa? Dihari minggu seperti ini?" Ujar mark

"...."

"Baiklah, aku akan segera kesana. Paling lambat 1 jam lagi aku sudah ada disana" jawab mark mematikan telefon

"Ada apa? Apakah terjadi sesuatu?" Tanya jaemin

"Ya, aku harus segera kekantor. Maafkan aku sayang" ujar mark menatap jaemin bersalah

"........ tidak masalah pergilah, kabari aku hyung akan pulang jam berapa. Biar aku bisa memasak untuk mu" kata jaemin tersenyum manis, walau tersirat rasa sedih, tetapi ia tak mungkin menghalangi mark untuk pergi

"Maafkan aku sayang, aku akan berusaha kembali secepat mungkin" kata  mark memeluk sang istri dan mencium bibir jaemin sebelum ia bergegas pergi.

End POV

One Thing √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang