Mark POV
Pagi yang sedikit mendung, mengawali hari di bulan agustus ini. Aku merapatkan jaket yang kupakai pagi ini. Disepanjang jalan juga terlihat banyak orang yang berlalu-lalang seperti ku menggunakan jaket untuk menghalau dingin dipagi ini. Berita pagi ini, memberikan himbauan untuk membawa payung karena sore nanti akan hujan. Ah lupakan soal hujan sore nanti, yang jelas sekarang aku harus segera bergegas pergi kekampus untuk menemui Profesor tua itu.
_ di Universitas_
Sesampainya dikampus, aku langsung melangkahkan kakiku menuju ruangan milik para Dosen, setelah mengetuk pintu dan berbasa-basi dengan orang didalam sana, aku segera berbelok kekiri dimana sebuah pintu Bertuliskan "Professor" tertempel jelas disana. ku ketuk pintu itu dan segera masuk kedalam tanpa menunggu jawaban dari sipemilik pintu.
"Selamat pagi" sapa orang didalam ruangan
"Selamat pagi, ada apa anda memanggil saya sepagi ini?" tanya ku, mungkin terdengar kurang sopan untuk kalian. tapi kalian akan tau alasannya nanti
" Seperti biasa, selalu pada pointnya tuan Lee" jawab orang itu
"Aku sedang tak ingin berbasa-basi pagi ini Profesor" ujar ku sedikit malas
"Sudah ku bilang berhenti memanggilku profesor ketika kita sedang berdua Mark, kenapa kau susah sekali memanggil ku paman" ujar orang itu kembali
" Aku akan memanggil mu paman, sampai kau berhenti berbuat seenaknya kepadaku profesor johnny" ujar ku kembali
"Oh ayolah, mengambil penerbangan paling pagi dari jepang bukanlah hal sulit untuk mu Mark" ujar johnny santai
"ya bukan hal yang sulit, apabila kau mengabariku kemarin, bukan 3 jam sebelum pesawat lepas landas (eh ini bolehkan pesen dadakan begini? anggep aja bolehlah ya)" kata ku kesal
"Baiklah-baiklah maafkan aku soal itu. aku tak akan mengulanginya. aku tak akan melakukannya, apabila istriku tidak melakukan panggilan darurat" jawab johnny tanpa rasa bersalah
"teruslah gunakan bibi sebagai alasan. ku laporkan kepada bibi kelakuan mu ini paman." jawab ku jengkel
"oh tidak, untuk kali ini, bibi mu benar-benar melakukan panggilan darurat" jawab johnny
" baiklah. aku sudah malas berdebat dengan mu, jadi... apa yang ingin kau lakukan?" tanya ku
"tolong gantikan aku mengajar minggu ini" jawab johnny enteng
"kau gila?" sentak ku. mungkin terdengar tidak sopan, tetapi ini hal biasa bagi kami, walau aku sering sebal padanya, tetapi dia paman kesayangan ku.
" tentu aku tidak gila mark" jawab johnny enteng
" kau lupa aku lulusan sastra, dan kau meminta ku mengajar kelas bisnis. apakah otak mu sudah bergeser karena terpisah dari bibi?" tanya ku kesal
"Ayolah mark, kau pikir paman mu ini bodoh? kuliah sastra mu hanya sebuah alibi. Aku tau itu mark. Kau sering membantu ku mengurus bisnis. memang kau pergi ke jepang itu apa? bermain kelereng? Kau mengurus bisnis berharga ratusan juta mark!" oceh johnny
"ish! baik-baiklah kau menang kali ini." jawab ku menutup telinga karena sifat bawelnya kambuh
"jadi?? kau bisakan? hanya 3hari mark, minggu ini ku hanya perlu mengajar 3 hari. kau tidak perlu meladeni para mahasiswa itu untuk berkonsultasi. bagaimana? deal?" tanya johnny
" baiklah. 3 hari dan tidak ada konsultasi dengan ku" ujar ku final
" kau yang terbaik mark, aku akan membawakan mu semangka setelah urusan ku selesai. ah iya semua bahan ajar ada didalam laptop ini dan semua yang kau butuhkan ada didalam tas ini. jadi silahkan menuju kelas diujung lorong, karena 15menit lagi kelas akan dimulai" jelas johnny
"kebiasaan seenakmu tidak berubah paman. baiklah dan jangan lupakan semangka premium jepang aku minta 5" ujar ku sambil mengambil barang-barang yang dibutuh
"kau ingin membuat ku bangkrut ya?" kata johnny
" kau tidak akan miskin karena itu" ujar ku berlalu dari ruanganya.
Saat aku keluar ruangan, terlihat 2 mahasiswa berdiri canggung didepan ku. sepertinya terlihat bimbang untuk bertanya terlihat dari raut wajahnya.
"kalau kalian mencari profesor Suh, ia sedang tidak ada diruangan. kalian bisa menemuinya minggu depan" jelas ku sambil berlalu
Aku segera mempecepat langkahku, karena 10menit lagi kelas akan dimulai. Sebagai manusia yang menjunjung kedisplinan (pada beberapa waktu) tentu aku tidak ingin terlambat. 5 menit sebelum kelas dimulai, aku bergegas masuk dan mulai menyiapkan bahan ajar dimeja. kulihat beberapa mahasiswa memandang ku bingung. Kemana perginya Profesor Suh? .
"Selamat pagi semua, Saya Minhyun Lee. Hari ini saya yang akan menggantikan Profesor Suh untuk mengajar" kata ku
setelah mendengar perkataan ku, semua mahasiswa disana menunjukkan wajah terkejutnya, bagaimana tidak, pamanku itu terkenal tidak pernah digantikan mengajar oleh siapapun, tidak memiliki asisten dosen, lebih tepatnya ia menolak memilikinya. banyak para mahasiswa yang mengantri menjadi asistennya, tetapi ia memilih pada pendirianya. Mungkin setelah ini akan gempar mengenai Profesor Suh yang tiba-tiba memiliki asisten.
"Ku rasa cukup tentang perkenalan dirinya, segara buka materi tentang bisnis Intenasional" kata ku memulai pembelajaran
End POV
2 jam telah berlalu, artinya pembelajaran yang Mark berikan telah usai. Mark segera mengakhiri pembelajaran, setelah selesai menjawab semua pertanyaan yang diajukan. Banyak mahasiswa yang sudah berhamburan pergi setelah mark menyelesaikan pembelajarannya. Disana, mark masih sibuk membereskan barang-barang miliknya, karena johnny dengan tidak berdosanya, meletakkan beberapa buku tidak tertata dengan rapih, sehingga, beberapa kertas ikut berhamburan saat mark menarik beberapa buku.
Dalam hati mark sudah mengutuk pamannya itu dengan segala umpatan kasar yang ia bisa sebutkan. hingga sebuah suara mengintrupsi kegiatan mari menyumpahi johnny dengan segala hujatan.
"hmmm... permisi minhyun-shi" panggil seseorang, ya mark melarang mereka memanggil menggunakan pak atau profesor, baginya itu terlalu tua untuk dirinya. jadi ia menyuruh memanggil minhyun saja.
" ya, ada yang bisa saya bantu?" tanya mark tanpa mengalihkan pandanganya dari tasnya
" hm... apakah aku bisa berkonsultasi dengan anda mengena..." kata orang itu terpotong
"tidak, aku tidak menerima konsultasi" jawab mark cepat, ya inilah alasan mark menolak konsultasi, karena beberapa mahasiswa yang dulu berkonsultasi dengannya, hanya memanfaatkan situasi untuk mendekatinya dan ia tak suka hal itu.
"hmm.. tapi ini mengenai lomba, profesor Suh me..." ucap orang itu terpotong
"dengarkan saya, siapa nama mu? aku sudah bilang bahwa aku tidak terima konsultasi. lagi pula urusan mu dengan profesor Suh bukan dengan ku. jadi hubungi saja profesor Suh untuk menanyakan hal itu" ujar mark lagi
" na.. nama saya Na Jaemin. ma.. maaf ta.. tapi saya benar-benar membutuhkan konsulta.." ucap jaemin dan dipotonng lagi oleh mark
"dengar, sekali lagi kukatakan, aku tak akan memberikan konsultasi apapun. jadi kau hubungi saja profesor Suh" ujar mark dan segera meninggalkan jaemin begitu saja.
okeeeeee segitu dulu aja ceritanya, buat yang baca mohon komentarnya, masukkan buat aku dengan cerita ini. makassiiihhh
KAMU SEDANG MEMBACA
One Thing √
FantasiKisah seorang pemuda bernama Mark Lee dan sebuah rahasia yang disembunyikan olehnya dari sang kekasih Na Jaemin #mpreg #fantasy #18+