Malam itu, Taeyong dan asisten Jung bermain basket di lapangan. Keduanya sudah berkeringat banyak. Kemeja asisten Jung sudah basah akibat keringat, ikatan dasinya melonggar begitu pula dengan Taeyong. Laki laki itu terus mengumpat saat asisten Jung mencetak bola. Pasalnya poin nya tertinggal cukup jauh."Kau yang terbaik." Puji Taeyong saat keduanya duduk di tengah lapangan. Melepaskan kelelahan.
Asisten Jung hanya tertawa. Ia memainkan botol di tangannya. Menatapa bagaimana botol tersebut berputar sesuai gerakan tangannya.
"Bagaimana dengan Nona Seulgi ?" asisten Jung dibuat penasaran akhir akhir ini. Tuannya tersebut sering menghabiskan waktunya dengan Seulgi. Setiap asisten Jung mendapati Taeyong tanpa sengaja, laki laki itu asyik bermesraan dengan Seulgi, meskipun terkadang keduanya terlibat pertengkaran karena hal kecil.
"Hah? Dia baik baik saja." Taeyong meneguk airnya.
"Selamat untuk hubungan anda." Asisten Jung memberikan selamat dengan senyuman tipis. Taeyong menerima dengan senyum lebar. Membuat keduanya tertawa.
•••
Taeyong masuk ke dalam kamarnya. Melepas dasi dan kemejanya, memamerkan bagaimana dada bidangnya dan abs nya. Saat Taeyong berniat masuk ke kamar mandi, ponselnta berdering. Ia berjalan dengan malas, pasalnya saat ini tubuhnya sudag lengket karena keringat, ditambah bau parfum dan keringatnya menjadi satu.
Wajah malas seketika berubah saat membaca nama yang menghubunginya. Buru buru Taeyong mengangkat telfonnya, berjalan menuju ranjang, duduk di tepian.
"Kau sudah di rumah ?" tanya Seulgi di seberang sana, ia sibuk merapikan peralatan menggambarnya.
"Hm. Kenapa ? Kau mau kesini ?" Taeyong memainkan ujung rambutnya yg hitam dengan jarinya yang bebas.
"Apa ? Untuk apa aku kesana ?" Tanya Seulgi mengerutkan keningnya.
"Sudah lama kita tidak tidur bersama." Taeyong dengan mudahnya mengucapkan kalimat yang membuat Seulgi di seberang sana membeku di tempatnya.
"YA!" teriak Seulgi, ia menyentuh pipinya. Merasakan hawa panas menghampirinya, kembali mengingat bagaimana intimnya mereka malam itu.
Taeyong tertawa, membayangkan bagaimana gadis nya itu sedang salah tingkah dengan pipinya yang memerah.
"Berhenti membahasnya. Dasar." Seulgi berjalan menuju ranjannya, menarik bantal nya untuk mendekat.
"Arraseo. Ada apa ? Ada yang ingin kau katakan ?" Taeyong mengiyakan ucapan pacarnya.
"Apa yang kau lakukan sekarang ?" Seulgi memainkan bantalnya
"Seharusnya aku sedang mandi sekarang. Tapi kau menghubungi. Jadi sekarang aku hanya duduk, padahl aku sudah melepas bajuku." Cibir Taeyong di akhir.
"Mwo?" Seulgi setengah berteriak.
"Apa lagi ? Kau mau lihat ? Padahl waktu itu kau sudah melihat semuanya. Arraseo aku akan memperlihatkannya padamu." Taeyong mengelihkan panggilannya menjadi panggilan video. Namun, Seulgi tidak menanggapinya.
"Kenapa ? Aku sudah mengalihkan panggilannya ?" Taeyong kembali ke panggilan suara.
"YA! Kau mau mati ya ?" Seulgi mengancam di seberang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything To You : SeulYong [√]
Fiksi PenggemarSebuah pertemuan yang membawa Taeyong dan Seulgi dalam situasi yang menyulitkan.