Pangeran Mean Phiravich membuka kedua matanya. Kelopak matanya terasa sangan berat seperti biasa, ia sangat ingin untuk kembali tidur dan berkelana di dalam mimpinya, tetapi matahari sudah menyapanya sejak tadi yang membuatnya mau tak mau untuk bangkit dan segera berjalan keluar menuju pintu kamarnya. Berbicara sebentar dengan dayangnya dan kembali berjalan mendekati kasurnya.
Mean mendudukkan dirinya dikasur untuk mengumpulkan nyawanya sembari menunggu dayangnya untuk menyiapkan air hangat untuk dirinya mandi.
Sesekali pemuda itu menguap karena masih mengantuk. Bagaimana tidak mengantuk? Ia baru tertidur pada pukul 6 pagi, dan sekarang baru menunjukkan pukul 8 pagi. Dengan malas ia harus terbangun karena ia harus datang ke kampusnya.
Mean Piravich atau yang sering dipanggil Mean. Dia adalah satu satunya penerus di kerajaan Hedestad, yang dimana ia adalah anak semata wayang dari Raja dan Ratu Hedestad. Kerajaan Hedestad adalah kerajaan tertua kedua setelah kerajaan Hermania. Putra Mahkota dari kerajaan Hedestad ini sudah menginjak usia 20 tahun, dengan umur yang segitu matang, ia belum juga pernah mengecap dunia percintaan. Apabila ditanya mengenai pacar, ia akan dengan cepat membalas "malas" entah apa alasan pemuda itu tanpa berpikir panjang menjawab seperti itu.
Ia segera masuk ke dalam mobil bmw miliknya dan melaju menuju kampusnya yang ada di tengah kota. Untuk pewaris kerajaan memanglah sebuah kewajiban untuk tetap mengenyam pendidikan layaknya orang biasa, tetapi bisa diberikan tanda kutip pada kata orang biasa, karena kampus yang dimasukki oleh penerus tahta bukanlah kampus yang bisa dibilang biasa.
Universitas Averna adalah salah satu dari 5 universitas ternama yang ada di kerajaan Hedestad. Universitas ini dimiliki oleh seorang bangsawan dengan darah keturunan yang sama dengan 5 pemilik universitas ternama lainnya. Jadi sudah tidak aneh lagi apabila di dalam universitas ini dapat ditemukan perbedaan kasta mahasiswa yang sangat kentara. Untuk semua bangsawan keturunan darah murni mempunyai kesempatan akses VIP di universitas Averna. Tetapi khusus Universitas Averna, pemiliknya masih tetap memerhatikan kualitasnya. Maka setiap tahunnya akan diberikan 5 tiket emas untuk masuk ke dalam universitas Averna untuk seseorang yang sama sekali tidak memiliki darah keturunan bangsawan untuk mengenyam pendidikan di Universitas Averna dengan akses VIP. Namun untuk akses VIP ini tidak bisa dimiliki dengan gampang oleh bangsawan keturunan darah murni, karena harus melewati berbagai tes yang benar benar sulit.
Maka dari itu hanya sekitar 50% dari bangsawan yang tinggal di kerajaan Hedestad yang mempunyai akses VIP di kampus tersebut. Salah satunya adalah Mean Phiravich yang kepintarannya tidak perlu dipertanyakan lagi.
Saat ini ia sedang menikmati sarapannya dengan seorang sahabatnya yang juga memiliki akses VIP seperti dirinya. Temannya atau sering disapa Yacht nampaknya sedang bercerita panjang lebar membuat Mean mendengus malas mendengar Yacht yang mengecoh tiada henti. Tanpa aba aba terdengar suara ponselnya berdering meminta untuk diangkat.
Setelah melihat nama pemanggilnya sekilas, dengan segera Mean bangkit dari duduknya dan berjalan menjauhi Yacht yang sepertinya tidak mengeluarkan tanda tanda ingin menghentikan ceritanya. "Ao aku ditinggal" Yacht hanya berdecak dan kembali fokus pada makanannya yang belum juga habis karena terlalu fokus dengan ceritanya.
"Lapor Yang Mulia, saya menemukan peramal yang tuan minta"
"Baik, setelah kuliah ku selesai, jadwalkan pertemuanku dengannya"
"Baik"
Mean mendesah lega, merasa bahwa ia sudah menemukan titik terang dari penderitaannya selama 2 tahun belakangan ini. Penderitaan yang Mean maksud adalah insomnianya. Insomnia yang menyerangnya tiba tiba saat umurnya 18 tahun. Tepat saat setelah ulang tahunnya, sehabis pesta perayaan ulang tahun yang dibuat oleh orang tuanya, Mean tidak bisa memejamkan kedua matanya, ia sudah mencoba berbagai cara untuk tidur pada malam itu, tetapi hasilnya nihil, saat jam menunjukkan 8 pagi baru lah ia merasa mengantuk dan ingin tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Husband [DISCONTINUED]
FanfictionAku mohon jadilah obat ku. Selamatkan aku dari penderitaan ini, akan ku berikan tanda terima kasih terbesar untukmu. Bukan hanya menjadi obat ku, tapi tetaplah ada di sampingku, temani hari-hariku yang suram dengan senyum manismu. Terima kasih. Beca...