"Gimana perkembangannya?" Yacht bertanya pada Mean yang berjalan di sebelahnya.
Mean hanya menggeleng yang artinya belum ada laporan dari pengawalnya mengenai peramal yang sedang ia cari.
"Tapi kamu pernah denger gak Yacht kerajaan Kastovia ini?" Yacht yang awalnya akan menggelengkan kepalanya tiba tiba menghentikan langkahnya. Mean yang melihat hal tersebut dari ekor matanya berbalik untuk mendengar apa yang akan dikatakan Yacht.
"Kayak pernah denger deh, tapi dimana ya" Yacht mengetuk ngetukkan pensil yang ia bawa diatas kepalanya.
"Ha, aku pernah denger Mean, waktu itu di pembukaan acara perburuan gitu kan, aku denger ada yang ngomongin kerajaan Kastovia gitu"
"Mereka ngomongin apa?" Mean kembali berjalan menuju kelasnya diikuti oleh Yacht dibelakangnya.
"Entahlah gak jelas aku dengernya. Tapi seingetku mereka ada nyebut pemberontak sama perang saudara gitu, sama katanya ada yang ditutupin dari rumor kalo rajanya gak bisa punya anak" Mean yang mendengarnya berbalik menatap Yacht.
"Jadi raja Kastovia gak punya anak itu cuman rumor?" Yacht mengangguk mengiyakaan.
"Tapi aku gatau juga sih yang rumor yang manaan, semoga aja cuman rumor sih, biar kamu bisa nikah sama anaknya"
+++
Mean mengetuk ngetukkan jarinya pada meja kafe, tak lama datanglah seorang wanita paruh baya yang menggunakan tudung kepala. Wanita itu mengambil tempat duduk tepat di depan Mean.
Mean yang tidak sabaran langsung mengangkat pembicaraan. "Jadi bisa kau ceritakan bagaimana kerajaan Kastovia? Dan jelaskan juga mengenai keturunan dari raja Kastovia padaku"
"Baik Yang Mulia Pangeran" Peramal menceritakan bagaimana dahulu kerajaan Kastovia yang sempat hancur karena adanya perang saudara antara pewaris tahta kerajaan Kastovia yang akhirnya dimenangkan oleh anak bungsu dari raja Kastovia sebelumnya yang merupakan anak dari raja dan ratu yang sedang menjabat saat itu.
Setelah memenangkan perang saudara tersebut berbarengan juga dengan berkembangnya sekutu pemberontak keluarga kerajaan Kastovia yang didirikan sekaligus dipimpin oleh anak sulung raja yang kalah pada perang saudara. Anak sulung raja tersebut bukanlah anak dari raja dan ratu, melainkan raja dengan selirnya.
Sekutu tersebut berkembang sangat pesat, belum lagi ada rumor bahwa raja yang saat itu memimpin tidak bisa memiliki anak dengan begitu kepercayaan rakyatnya menurun terhadap raja mereka. Dan saat pertahanan raja Kastovia lemah, dengan segera dimanfaatkan oleh sekutu pemberontak untuk menggulingkan keluarga kerajaan Kastovia dan berhasil. Baik raja dan ratu Kastovia dikabarkan meninggal saat perang terjadi.
Merasa cerita dari peramal tidak cukup untuk menjawab pertanyaan Mean, Mean segera bertanya kembali. "Bagaimana dengan keturunan mereka?"
"Setelah saya melakukan ritual panjang untuk meramal anak dari raja dan ratu Kastovia, saya menemukan bahwa ratu sempat melahirkan seorang anak"
Dengan mata berbinar seakan mendapat pencerahan Mean kembali melayangkan pertanyaan kepada peramal. "Jadi dimana anaknya itu?"
Si peramal menggeleng pelan "Mohon maaf yang sebesar besarnya Yang Mulia, tapi saya tidak bisa menemukannya. Anak tersebut sepertinya tersegel oleh sihir sehingga saya tidak bisa menemukannya. Tetapi saya mendapat petunjuk bahwa Yang Mulia Pangeran sajalah yang bisa menemukannya"
Mean menghela nafas berat, penderitaannya belum selesai juga ternyata, sambil memijit keningnya "Bagaimana aku bisa menemukannya? Aku tidak mengetahui satupun informasi tentang orang itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Husband [DISCONTINUED]
FanfictionAku mohon jadilah obat ku. Selamatkan aku dari penderitaan ini, akan ku berikan tanda terima kasih terbesar untukmu. Bukan hanya menjadi obat ku, tapi tetaplah ada di sampingku, temani hari-hariku yang suram dengan senyum manismu. Terima kasih. Beca...