02

193K 19.1K 4.4K
                                    

Happy reading!
.
.
.
.
ᴇɴᴊᴏʏ!

Brum!

Derum motor saling bersahutan di jalanan yang terlihat ramai. Keempat pemuda berseragam putih abu-abu kini tengah menuju ke sekolah.

Namun tiba-tiba sebuah motor menyalip dengan sangat cepat, menyemburkan asap dari kenalpotnya sampai mengenai para pemuda itu.

Wush!

"WOY, SIAPA TUH?" Salah satu pemuda berseru emosi karena asap motor tadi mengganggu indra penglihatan dan penciumannya.

"Tau, songong banget pake segala nyalip si Bos lagi," ujar yang lain dengan geram.

Orang yang tadi di panggil Bos pun merasa tertantang. Dengan sekali tarikan, dia menambah kecepatan motornya untuk mengejar pengendara tadi.

"Anying, main kebut aja!" gerutu pemuda yang tadi berteriak.

"Kejar bego!" titah yang lain.

Si Bos akhirnya bisa menyalip pengendara tadi. Sang empunya tampak terkejut, tapi tak lama dia menyeringai di balik helm full face-nya. Si pengendara ikut menambahkan kecepatannya.

Jadilah mereka seperti balapan di jalan yang ramai. Rupanya tujuan mereka sama, SMA Bintang.

Memasuki gerbang, pengendara tadi turun setelah memarkirkan motor di tempat parkir. Beberapa detik kemudian si Bos pun melakukan hal serupa, memarkirkan motor di samping si pengendara.

"Siapa lo?" tanya si Bos yang tak di tanggapi orang itu.

Si pengendara diam-diam tertegun. Netranya meneliti setiap inci pahatan wajah pemuda itu. Dia masih belum melepaskan helm, hingga si Bos tak melihat wajahnya.

Tak lama setelahnya, teman-teman si Bos sampai di tempat mereka sekarang. Tiga pemuda itu langsung turun dari motor dan menghampiri si Bos yang tampak menatap geram sosok di hadapannya.

"Siapa tuh Bos?" tanya salah satu diantara mereka yang dibalas si Bos dengan mengedikkan bahu tak acuh.

"Buka helm kalo lo bukan pengecut!" seru salah satu diantara mereka, memprovokasi.

Pengendara tadi tersadar dari tatapan kagumnya. Dia pun perlahan membuka helm. Para murid yang tak sengaja lewat di sana pun memperlambat jalan mereka demi melihat sosok di balik helm itu.

Setelah helm berhasil terlepas, terlihatlah seorang gadis mungil berbandana hitam. Dia mengacak surai cokelat panjangnya. Tak lupa wajahnya yang lugu membuat mereka semua tercengang.

Siapa yang tau gadis mungil nan cantik itu bisa mengendarai motor sport dan mengalahkan raja jalanan. Si Bos dan teman-temannya masih terdiam, antara tak percaya dan mengagumi paras gadis itu.

"Hai!" sapa gadis itu dengan senyum lebar, menampakkan deretan giginya.

"Cuy, bidadari, cuy!" pekik salah satu di antara pemuda itu. Tak lupa tangannya memukul bahu sang sahabat dengan brutal.

"Sakit, anjir!" protes sang korban sambil memegangi bahunya.

"Dia disini," gumam pemuda lain, menatap intens gadis itu.

Sedangkan si Bos hanya menampilkan wajah lempeng dengan tangan bersedekap. Dia memberikan tatapan malas pada para sahabatnya yang masih terus menatap gadis itu.

"Dedek Gemes, kenalan dong!" Pemuda itu menyodorkan tangan dengan senyum manis. Disambut dengan ramah oleh gadis itu.

"Nama gue Rey. Dedek Gemes, siapa namanya?" lanjut pemuda itu.

Secret Crazy Girl [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang