"Ketika musuh terbesarmu adalah dirimu sendiri. "
Aurora Athalla Collins, 16 tahun. Trauma masa lalu membuatnya didiagnosis mengidap DID. Seluruh keluarganya dibunuh dengan sadis. Oleh sebab itu, dia ingin membalaskan dendam atas kematian keluargany...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
H-7 MENUJU PO EKSLUSIF SCG!! BUAT YANG MAU TANYA2, BOLEH KE DM WATTPAD ATAU INSTAGRAM @lalae_mtrsrYAA
Happy reading 💛
Kembali ke Ares yang berjalan dengan tergesa gesa menuju rooftop. Saat membuka pintu, Ares dibuat terkejut atas apa yang dilihatnya.
"Lo ngapain gila?!" sentak Ares kaget.
Bagaimana tidak kaget, Aurora dengan santainya tidur di pinggiran gedung yang dibawahnya langsung terdapat jalan raya.
Aurora yang sedang memejamkan mata, lantas membukanya perlahan.
"Oh lo udah dateng," ujar Aurora kelewat santai, berjalan mendekati Ares.
"Kalo lo jatuh gimana hah?!" tanya Ares tak memperdulikan kata kata Aurora sebelumnya.
"Lo khawatir sama gue?" tanya Aurora.
"S-siapa yang khawatir, kalo lo jatoh kan gue yang disalahin, karena cuma ada gue disini," elak Ares.
"Tenang aja gue punya 9 nyawa," ucap Aurora terkekeh.
"Jadi, lo mau ngapain nyuruh gue kesini?" tanya Ares kembali datar.
"Ouhh iya gue mau ngapain ya?" gumam Aurora mengingat.
Ares ternganga, kalau seperti ini, Ares seperti melihat Aurora yang dulu, Aurora yang polos dan kekanakan. Entah kenapa Ares yakin kalau dulu itu memang sifat aslinya. Bukan sekarang, Aurora yang liar.
Kenapa kalau bersama Aurora, Ares menjadi seperti orang bodoh. Kemana sifatnya yang pemberontak, dingin, dan kejam? Kenapa juga Ares selalu mengikuti kata Aurora.
Aurora menaikan sebelah alisnya, "sejak kapan lo nggak ngelawan cewek? Bukannya lo nggak pandang bulu, mau cewek kek, mau orang tua kek?" tanya Aurora.
Kini giliran Ares yang terdiam, iya juga kenapa dia bicara seperti itu. Kemana sifat ke pemimpinan nya? Kenapa sekarang Ares seperti bawahan?
Dan kenapa juga dia menolak untuk melawan Aurora? Bukannya tadi pagi dia malah menyuruh orang untuk melenyapkan Aurora? Sekarang adalah kesempatannya untuk melenyapkan Aurora dengan tangannya sendiri. Tapi kenapa rasanya ada yang mengganjal di hatinya.
"Oke." Ares memantapkan hatinya yang sedikit goyah.
Mereka memasang kuda kuda, Ares sudah bersiap meninju wajah Aurora.
Bugh
Tepat sasaran, tinjuan itu mengenai pipi Aurora sampai membuatnya langsung membiru dan mengeluarkan sedikit darah. Ares tersenyum puas, tapi kenapa hatinya sedikit tidak nyaman?