11~ Selain Pers dan Fans

99 24 12
                                    

Assalamualaikum.
Selamat bergabung kembali di dunia Laki dan Syafa ya...

.....Happy Reading.....

------------------------------------------------------

Dari kejauhan, tampak ribuan para tamu undangan berbaur memasuki wilayah reasort keluarga Gardia. Para kolega, klien, karyawan, sahabat, bahkan para artis dan aktor terkenal di Indonesia dan sebagian dari Negara tetangga pun turut serta hadir disana.

Riuh perbincangan dan gelak tawa tampak lebih meramaikan suasana. Sambil menunggu kembalinya kedua mempelai ke dalam gedung, mereka manfaatkan waktu untuk berbincang, atau bahkan reunian.

Beberapa menit lalu, sebelum lima personil Adam tampil bernyanyi di panggung, pengatur acara mengatakan bahwa kedua mempelai tengah melakukan konfrensi pers yang hanya akan di langsungkan selama lima belas menit saja. Lalu meminta para tamu undangan untuk bersabar menanti sambil menikmati jamuan dan merdunya nyanyian dari group Adam yang tengah naik daun.

Sementara dalam salah satu aula yang di hias indah dan rapih, kedua mempelai tengah duduk menghadap puluhan kamera dan para reporter yang siap-siap melontarkan ratusan pertanyaan perihal pernikahan mereka yang kontroversi. Pasalnya, sebelum keduanya resmi menikah, ada vidio negatif yang dalam waktu satu malam menjadi trending di dunia maya.

"Dengan tidak mengurangi rasa hormat, kami sediakan waktu 15 menit saja ya, mohon pengertiannya," ucap Damar dengan santun. Lalu setelahnya enam puluh tangan dari enam puluh orang reporter mengacung serentak.

Ouhh... Sesaat Damar bingung. Para reporter dihadapannya terlalu antusias. Lalu lelaki itu mulai menunjuk salah satu reporter yang berwajah bahagia. Itu tandanya reporter tersebut tengah turut bahagia dengan pernikahan Laki dan syafa. Dan, secara otomatis pertanyaan yang hendak di lontarkannya pun, di jamin aman. Pikirnya.

"Apa yang menjadi alasan Mas Laki dan Mba Syafa nikah cepet? Bisa ceritakan bagaimana proses kalian jatuh cinta?" tanyanya bersemangat. Raut wajahnya menunjukan tidak sabaran untuk mendengar jawaban dari Laki.

Ehem... Sesaat sebelum menjawab, Laki berdeham sambil tersenyum menatap Syafa yang membalas senyumnya. Ya, otak Syafa hanya mengingat perintah Laki sebelum memasuki aula tadi. Tugas kamu hanya tersenyum, senyum yang manis. Biar saya yang menjawab semua pertanyaan. Paham? Kurang lebih itu perintahnya tadi. Dan Syafa melakukan itu dengan sempurna. Tersenyum manis.

"Kami menikah cepet, karena pada dasarnya saya sudah tidak sabar mau melepas title unthoucable. Ternyata hidup sendiri itu sangatlah dingin dan sepi. Akhirnya saya berusaha menyelamatkan diri supaya tidak bernasib menggigil sendirian. Ya ini, dengan cara menikah cepet. Dan ternyata tindakan saya benar. Buktinya sekarang, setidaknya tangan saya sudah merasa hangat," jelas Laki sambil menggenggam jemari tangan sebelah kanan Syafa. Mengecupnya singkat, lalu Menunjukannya pada seluruh reporter yang bersorak bahagia karena turut merasa kege-eran di buatnya.

Syafa berusaha lebih merekahkan senyuman. Membalas senyum tampan Laki yang disuguhkan untuknya. Sementara hatinya mulai merutuk sendiri. Katanya tidak akan menyentuhku! Apa ini?! Bahkan dalam hitungan menit dia sudah mengingkari janji.

Syafa mengeraskan genggaman tangan sekuat tenaga. Membuat Laki hampir mengaduh dibuatnya. Lelaki yang beberapa menit lalu telah menjadi suaminya itu, suami lima tahun tepatnya, menatap heran pada Syafa. Mengisyaratkan tanya dengan apa yang telah dilakukan Syafa padanya.

Tanpa membalas isyarat. Syafa berusaha melepaskan jemarinya dari genggaman Laki. Tapi dengan sigap laki menahan hingga jemari Syafa gagal terbebas. Diam, dan turuti saja Syafa. Kira-kira itu yang diucapkan Laki melalui sorot matanya, sekilas.

My Wife My Assistant -On goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang