27. Yang Sebenarnya

27 5 0
                                    

Salma baru saja kembali dari toilet dan mendengar kegaduhan yang berasal dari lorong gudang. Entah mengapa pikirannya langsung teringat pada Arsy. Saat ia hendak mencoba mengecek, seseorang yang tak lain adalah mawar menabrak bahunya dengan sengaja.

Ia hendak marah pada mawar, namun pikirannya kembali tertuju pada Arsy. Ia memutuskan untuk segera berlari menuju sumber kegaduhan tadi. Saat tiba di sana, Salma mendapati Arsy sedang bersama dengan Elang. Dan Iapun mencoba untuk melupakan keberadaan Elang sebentar.

"Ar, Lo nggak apa apa kan? Pipi Lo merah, mawar nampar Lo ya?" Tanya Salma bertubi tubi dengan raut wajah yang khawatir.

"Bawa dia ke UKS," Ucap Elang yang membuat keduanya menoleh.

"Kalian beneran pacaran?" Pertanyaan itu tiba tiba saja meluncur dari mulut Salma.

Salma pun turut terkejut dengan mulutnya yang tak bisa diajak kompromi. Ditengah dirinya yang sedang merutuki hal bodoh yang baru saja ia ucapkan, ucapan Elang justru kembali berhasil membuatnya terdiam.

"Dia adik gue," Ucap Elang dan berlalu dari sana.

Tak hanya Salma, Arsy pun turut terkejut mendengar jawaban Elang. Ia menoleh menatap Salma yang masih dalam keterkejutannya. Ia senang karena Elang jujur, tapi mengapa tak dari awal? Jika saja Elang tak melarangnya untuk jujur, parti ia tidak akan ditampar oleh Mawar tadi.

"A-adik? Kalian ... Adik kakak?" Tanya Salma dan langsung dijawab dengan anggukan oleh Arsy.

Salma segera membawa Arsy ke UKS, meskipun bel sudah berbunyi sedari tadi. Untung sekarang jam pelajaran buk Lita, jadi mereka akan memberitahunya nanti saja.

***

"Ja!" Teriak Bintang dari ambang pintu rooftop yang membuat raja yang tadinya sedang duduk diam sembari menatap langit menoleh ke arah pintu.

"Hmm?"

"Arsy-" Ucap Bintang terputus putus sembari mencoba mengatur nafasnya.

Mendengar nama Arsy disebut, Raja sontak berdiri tegak dari duduknya diikuti oleh Bima yang sedari tadi menemaninya.

"Dia kenapa?!" Tanya Raja yang sudah diselimuti rasa khawatir.

"Ar- ... Arsy ditampar sama Mawar!" Ucap Bintang pada akhirnya yang membuat Raja tak pikir panjang dan segera melangkahkan kaki jenjangnya untuk mencari Arsy.

Ia sudah tak memikirkan jika saja ia ditangkap oleh guru piket karena membolos lagi. Karena saat ini yang terpenting adalah bagaimana keadaan gadis itu saat ini.

Ia mengecek ke kelas Arsy, namun gadis itu tak ada di tempat duduknya, kursi Salma pun turut kosong. Ia kembali melangkahkan kakinya menuju tempat yang Ia yakini jika Arsy berada di sana. Tepat saat ia masuk ke UKS, Ia menemukan Arsy sedang berada di dalam bersama Salma.

Dengan Salma yang sedang mengobati pipi merah Arsy dengan antiseptik. Raja hanya terdiam di tempatnya sembari menatap Arsy yang duduk di atas brankar. Ia ingin masuk, namun Ia ragu.

Ia takut tidak bisa menerima kenyataan, bahwa gadis yang ia cintai, justru memiliki hubungan dengan sahabatnya sendiri. Ya, Raja mencintainya.

"Kak Raja!" Panggil Arsy yang membuat Raja sadar dengan apa yang Ia lakukan sekarang.

"Gue kesini cuman mau tidur, tapi nggak jadi," Ucap Raja yang mencoba menormalkan ekspresinya, menampakkan ekspresi yang sama seperti saat pertama kali Ia bertemu Arsy.

"Tap- Kak!" Arsy bahkan belum menyelesaikan ucapannya, namun Raja sudah pergi lebih dulu dari sana.

Arsy hanya terdiam sembari menatap ke luar pintu dimana Raja tadi berdiri. Sebenarnya apa yang terjadi sekarang, apa ia melakukan kesalahan, mengapa raja bersikap acuh tak acuh terhadapnya.

Rajawali (Empat Mata Elang) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang