"Elang masih di kamarnya," Ucapan buk Lita membuat Arsy dapat bernapas dengan lega sekarang, ia pikir Elang akan benar-benar meninggalkan nya.
"Takut gue tinggal Lo ya!" Seru Elang yang kini sedang menuruni tangga sembari tersenyum mengejek.
"Nggak kok!" Sahut Arsy mengelak.
"Owh ya udah, Elang berangkat Ma!" Seru Elang sembari melangkah ke arah yang berlawanan dengan ruang makan.
"Kakak!" Seru Arsy yang membuat Elang terkekeh dan membalikkan kembali tubuhnya.
"Sarapan dulu Lang!" Ucap mamanya sembari mengambilkan nasi goreng untuk Elang.
Setelah menyelesaikan sarapan paginya, mereka bergegas melajukan motor menuju ke sekolah. Di sepanjang perjalanan tidak ada yang membuka suara sama sekali, hanya suara mesin motor dan kendaraan kendaraan lain yang terdengar.
"Jangan kasih tahu ke Raja dulu ya Ar," ucap Elang sedikit berteriak agar Arsy mendengarnya dan dibalas dengan anggukan oleh Arsy.
Akhirnya mereka tiba di parkiran sekolah. Arsy bergegas turun dan membuka helmnya. Tatapan orang orang masih sama seperti kemarin, menatap Arsy dengan sinis seolah Arsy baru saja melakukan kesalahan yang fatal.
"Jangan pedulikan omongan dan pandangan orang lain yang nggak penting!" Ucap Elang membuat Arsy menganggukkan kepalanya.
Dari sini Arsy dapat melihat Salma sedang berjalan tak jauh darinya.
"Kak, duluan ya!" Ucap Arsy sembari memberikan helmnya pada Elang.
Arsy berlari kecil untuk mengejar langkah Salma yang semakin jauh darinya.
"Salma!" Kejutnya yang membuat Salma terperanjat.
"Astaghfirullah Arsy, untung gue nggak punya riwayat penyakit jantung!" Ucap Salma sembari mengusap dadanya sedang Arsy hanya terkikik mendengar penuturan dari Salma.
"Hihi, maaf ya Sal," Ucap Arsy sembari menampilkan cengiran nya.
"Iya iya," Jawab Salma.
Keduanya kembali melanjutkan langkah menyusuri koridor menuju ke kelas mereka. Saat di jalan Arsy sempat berpapasan dengan Raja, namun raja masih tetap sama seperti sebelumnya. Hanya berjalan dengan wajah dinginnya tanpa melirik Arsy sedikitpun. Bima dan Bintang yang ada di samping Raja pun hanya bisa melempar senyum canggung saat melewatinya.
"Gue tebak ya Ar, kak raja itu sebenarnya cemburu sama Lo, karena elo pergi bareng kak Elang, percaya deh," Bisik Salma.
Arsy tak menghiraukan bisikan Salma dan memilih untuk melanjutkan kembali langkahnya yang sempat terhenti.
***
Jam istirahat sudah dimulai sejak beberapa menit yang lalu. Akhirnya setelah sekian lama, Empat Mata Elang masuk ke dalam kelas dengan sukarela, dan dengan senang hati mengikuti setiap materi pelajaran. Sebenarnya perasaan mereka tidak senang senang sekali. Lihatlah Bima yang sedari tadi sudah mengeluh tanpa henti.
"Ah parah banget sih pak Fito, sekalinya masuk langsung ulangan," kesal Bima.
"Makanya, kalau bolos tuh tetap belajar!" Sahut Bintang yang membuat Bima mendengus kesal.
"Lo nakalnya tanggung Bin, mana ada bad boy rajin belajar!" Kesal Bima pada sahabatnya itu.
"Ada, tuh si Raja, bad boy tapi pinter!" Ucap Bintang lagi.
"Dia emang dari sananya udah pintar!" Sahut Bima.
"Kayak gue dong!" Sahut Bintang yang membuat Bima memukul bahunya dengan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rajawali (Empat Mata Elang) ✓
Teen Fiction(Romansa - Putih abu abu) Arsyla Alesha Damara adalah seorang siswi baru pindahan dari semarang. Hari pertamanya di sekolah mempertemukan dirinya dengan Samudra, seorang ketua OSIS tampan yang tanpa ia sadari tertarik padanya. Tabrakan kecil di kor...