✨ Siap Terluka ✨

1K 82 1
                                    

Kisah dimulai dari seorang pemuda Imut, gembil dan Cantik yang tinggal di Panti Asuhan seorang diri tanpa kedua orang tua dan hanya ditemani oleh Ibu Panti, Earth Katsamonnat merupakan pemuda yang ramah, penyayang terhadap anak kecil, harus hidup seorang diri dan menginjak di usia 19 tahun dirinya dituntut untuk bekerja.

Earth Katsamonnat baru dimulai ketika dirinya terikat sebuah perjanjian bodoh dan tidak masuk akal untuk dinikahkan dengan seorang Putra Presedir terkenal Se Asia yang sangat terkenal akan sifat Angkuh dan dinginnya itu.

_______________________________

Kao mengepalkan tangannya disaat dirinya membaca secarik surat laporan kesehatan dimeja makan. Matanya memerah disaat huruf-huruf itu melewati mata tajamnya. Semburan api sekarang berkobar dalam dirinya. Ia membaca jika Earth sedang mengandung, lelucon macam apa ini dia adalah seorang pria. Apa ia mencoba merekayasa ini semua supaya Kao terus bersama Earth, pikiran Kao kacau, ia tidak sebodoh itu untuk dibodohi. Kao harus meminta penjelasan pada Earth Sekarang juga.

Semburat merah mulai menguasai diri sang Dominan, apa yang dia lihat mungkin baginya adalah sebuah lelucon. Tetapi mungkin hal itu tidak dianggap lelucon oleh si mungil, malah mungkin ini adalah sebuah harta yang besar pemberian Tuhan. Melihat itu Kao sangat berkacak pinggang dan segera untuk kembali ke kamarnya. "Seulgi mungkin Kau bisa pulang sekarang, aku ada urusan sebentar," Ucap Kao kepada sang kekasih. "Iya Phi' lagian aku juga akan menemui produser untuk melakukan pemotretan di Thailand besok," Jawab Seulgi, "hemm," lanjut Kao dingin, Seulgi segera beranjak dari kamar Kao, seraya memberikan kecupan kilas pada bibir tegas sang kekasih.
.
.
.

Lima menit sudah terhitung kepergian Seulgi dari Apartemen Kao, Kao segera beranjak mengambil Laporan kesehatan yang isinya membuat dirinya naik pitam sedari tadi. Mungkin sekarang dipikirannya si Mungil sedang mau bermain-main dengannya ,"Dasar Jalang Gay menjijikkan jangan pernah sekali-kali kau mempermainkan ku," Ucap Kao.

Sosok mungil masih diam ditempat yang sama, menikmati hangatnya udara hari ini mencoba melupakan sejenak kepedihan didalam dirinya, ia membayangkan jika sijanin memanggil nya dengan sebutan Eomma nantinya, Earth tersenyum membayangkan itu, betapa beruntungnya ia nanti jikalau ada sikecil nantinya yang menyematkan panggilan Eomma untuknya nanti. Setetes air mata Haru mulai keluar dari pipi yang dulu tembam sekarang agak berkurang itu. "Hiks nak, apapun yang dibilang Appa mu nanti tentang Eomma tolong jangan benci Appa ya sayang, Appa mu adalah seseorang yang baik, ia sangat menyayangi mu hiks," lirih Earth sambil mengelus perutnya nya yang agak mencuat.

Langkah Kao semakin cepat untuk pergi ke halaman apartemen dimana ada simungil disana sedang merenung, dan tiba-tiba,

~~Srekk~~
~~Plak~~
~~Plak~~
~~Plak~~

Merasa ada seseorang yang menarik nya membuat Earth terkejut, dan mengapa tiba-tiba sebuah tangan kekar menyentuh kasar pipinya, apa ia melakukan kesalahan, "Ph--phi' Kao mengapa tiba-tiba menampar ku, kali ini apa salahku." Ucap Earth yang sudah terjatuh dilantai halaman belakang apartemen itu, "JANGAN MENCOBA KEMBALI BERTANYA APA SALAHMU, DASAR JALANG MURAHAN APA KAU MAU BERMAIN-MAIN DENGAN KU HAHHH," Marah Kao ,Earth takut sedari tadi Earth hanya mencoba menutup matanya saat Kao marah, ia takut menatap Kao jika sedang marah, Earth takut "ANAK SIAPA YANG ADA DIKANDUNGAN MU ITU BODOH,"Marah Kao berulang lagi,

Deg dari mana Sang Suami tau , tatkala Earth mengandung padahal hanya Fluke orang pertama yang mengetahui ini, seketika Earth ingat jika Kertas Laporan yang sedari tadi ia bawa tertinggal diatas meja makan, Apa phi' Kaonya sudah membaca itu semua, jika iya apa yang harus ia katakan sekarang, Otak dan hati Earth sekarang berhenti sejenak disaat sang Suami berbicara kehamilan padanya. "Hiks tolong jangan meminta ku untuk menghancurkan nya, aku bersedia hiks kalau harus menghidupi nya sendiri, tetapi tolong jangan minta aku untuk menggugurkannya kumohon hiks," ucap Earth sambil menangis terisak. "Dasar Jalang murahan aku semakin muak melihat muka mu, mukamu itu ," Srek, Kao mulai mencengkeram rambut Earth kencang seakan tak mau melepasnya, sedangkan seseorang dibawah sana sudah meringis sambil melingkarkan tangan mungilnya itu diperutnya berusaha mencoba melindungi sang buah hatinya. "Hikss sakit phi Kao, tolonghh lepaskanhh ini,hiks hiks" ucap Earth. Kao semakin hilang kendali, semakin muak menatap tubuh simungil. Kao segera menyeret kasar tubuh simungil itu kekamarnya, dengan segera ia merobek kasar semua pakaian yang dipakai simungil itu. Nampak lah sekarang tubuh mulus tanpa goresan sedikit pun, membuat nafsu Kao seketika menyala.
_______________________________

Sorry Its Hurts [ END ] | [ KaoEarth ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang