Happy Reading
Suara teriakan memanggil Sephora dengan bernada dan lantang membuat suasana kantin hening, semua mata memandang ke arah pintu masuk.Di sana, Grady dan satu temannya, berjalan ke arah Sephora dengan senyum menantang, seakan mengatakan tak ada kata ampun untuknya.
"Ngapain tuh bocah?" tanya Mika heran. Pertama kalinya ia melihat Grady memasuki kantin Timur.
Sephora meminum seteguk jus mangganya. "Kangen lo mungkin," jawabnya cuek.
Mika menatapnya horor. "Nggak lucu, tapi dia liatnya ke arah lo."
Sedetik kemudian Sephora mengingat kejadian semalam. Berdiri dari duduknya bersiap menghindar. Tak peduli dumelan Mika yang kaget dengan gerakannya yang mendadak.
"Eehh." Grady berjalan lebih cepat. "Mau kemana lo?"
Sephora menghembuskan napas pasrah, berbalik badan memasang senyumnya.
"Grady," serunya riang. "Nyariin Mika pasti. Nih Mika." Sephora menunjuk Mika dengan dagunya.
"Jangan pura-pura polos." Grady mendengus. Mengulurkan tangan meminta ponsel Sephora. "Mana?"
Sephora menunjukkan raut wajah bingung. "Apa sih? nomernya Mika? Masak nomer gebetan sendiri gak punya, gak mungkinlah."
Mika melotot galak, memberi cubitan kecil di paha Sephora. "Aw, sakit," Sephora mengaduh.
Grady yang mulai diambang batas kesabaran melangkah mendekat, namun sebelum tertangkap Sephora berhasil bersembunyi di balik badan cowok yang tidak ia kenali.
"Apaan nih?" tanya Agarish--cowok yang datang bersama Grady.
Sephora tak menghiraukan. Gadis itu fokus menghindari Grady, memegang pinggang dan mengarahkan tubuh Agarish ke kanan kiri, sesekali bergerak memutar.
Grady berdecak kesal tubuh Agarish menghalanginya."Ga, minggir! Lo temen gue kenapa malah ngelindungi dia," protesnya.
"Kata Song jong-ki kita harus melindungi anak-anak, perempuan cantik, dan lansia."
Sephora tersenyum menang. "Gue masuk golongan perempuan cantik. Bener, lo harus lindungi gue kayak sekarang."
Kepala Agarish memutar kebelakang, dari jarak sedekat ini, ia bisa melihat jelas mata abu gelap Sephora. "Lo ... lansia."
Mendengar jawaban Agarish, suara tawa penghuni kantin menggema membuat Sephora mendengus.
"Mata lo rabun!"
Melihat Sephora sepertinya lengah, Grady segera bertindak, tapi semua kembali gagal karena Agarish memutar tubuhnya membawa Sephora masuk dalam pelukannya.
Kini keduanya dapat mencium aroma parfum masing-masing. Tubuh Sephora menjadi kaku, canggung.
"Lo, aman." Agarish tersenyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
FREE STYLE
Teen Fiction🔥FOLLOW DULU SEBELUM BACA, KARENA BEBERAPA PART DI KUNCI Nichol yang merasa bosan dengan hubungannya dengan Sephora semakin dekat dengan Anna, gadis polos dan lembut yang sering menunduk malu, sangat berbeda dengan tingkah pacarnya. Sephora yang...