Putus.

254K 31.8K 6.9K
                                    

Happy ending

Sad ending

Sad ending

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Reading!

Di dalam toilet Queensha yang memang mudah panik menangis melihat kondisi tangan Sephora yang semakin memerah, meskipun Belva sudah mencoba memberi pertolongan pertama dengan menyiramnya dengan air mengalir.

"Lo jangan nangis terus, gue mau ikutan nangis nih," rengek Sephora. "Bawa gue ke Rumah sakit, please." Mata Sephora memanas, rasa panas di lengannya kian bertambah.

"Tunggu ya, tadi gue udah suruh Mika sama Franda buat ngurus surat ijin sama ambil tas lo," kata Belva.

"Iya-iya." Susah payah Queensha menghentikan tangisnya.

Belva mengambil ponselnya dari saku celana, menjawab telepon Abiputra dan membaca pesan dari Franda yang sudah menunggunya di koridor utama.

"Semua udah beres, ayo!"

Sesuai permintaan Sephora, Belva melepas jas uniformnya dan membantu Sephora memakainya agar tak terlihat murid yang lain.

---------

Sephora mendesis, merasakan tarikan kasar tepat pada lukanya. "Apa-apaan lo!" bentak Sephora.

Mika yang berada di depan gerbang koridor utama berjalan cepat, menyentak kasar bahu Daniel. "Lo ada masalah apaan, hahh?"

"Tanya sahabat lo itu, maksudnya apa nyakitin Anna?" suara Daniel meninggi, menarik perhatian siswa lain yang lewat di sekitar.

Semua mengerutkan kening bingung, ada apa dengan gadis itu? Yang sedang kenapa-kenapa 'kan Sephora.

"Gak usah belaga bego lo semua!" sembur Daniel. Menunjuk wajah mereka satu persatu.

"Kamu kenapa sampai marah kayak gini?" tanya Queensha lembut.

"Gak usah basa basi, ikut gue ke BK, kalian semua pasti sekongkol bully Anna."

Sephora tertawa mengejek. "Segitunya lo belain cewek itu."

"Kamu beneran nyakitin Anna?" tanya Nichol yang baru tiba dengan Mahen dan Kevin.

Sephora menghela nafas berat, sial sekali dirinya sudah merasakan panas di lengannya harus merasakan panas di hatinya. "Aku gak harus jawab pertanyaan gak penting kalian, minggir!"

"Jawab dulu." Nichol berusaha menghalagi jalan Sephora.

Sephora menatap Nichol tajam. "Kalau misal iya, gimana?"

---------------

"Bi, gimana Belva? Lama amat, haus banget nih gue," Rio mengeluh.

Mereka masih menjalani hukuman membereskan rumput taman belakang karena ketahuan merokok di depan gudang.

FREE STYLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang