Jangan kawatir, Sephora udah bilang dia nggak sebaik itu 😂
Happy Reading.
Suasana temaram di sebuah club malam dengan musik yang memekakan telinga, bau alkohol bercampur dengan asap rokok dimana-mana tak membuat banyaknya manusia yang berada disana terganggu.
Keempat gadis itu diam membiarkan Franda memproses semua emosinya terlebih dulu, akan percuma memberi nasehat saat ia sedang hanyut dalam emosi.
Untuk malam ini, Franda ingin melepas kontrol dirinya, melampiaskan kesal, kecewa dan amarahnya terhadap Kevin yang tak juga berubah, sudah puluhan kali mereka putus-nyambung seperti ini. Ia meneguk 2 gelas Vodca lalu berjalan ke lantai dansa diikuti Mika.
"Ck, awas aja sampek gue ketemu Kevin. Gue masukin ke mesin gilingan padi," ujar Queensha.
"Daniel masukin sekalian, sepaket," goda Belva yang dibalas plototan tajam dari Queensha.
"Kalau bebeb Daniel gue kurung di kamar, biar belajar yang rajin, cepet sukses terus lamar gue."
Sephora terkekeh. "Gue aminin tapi, gak bisa kenceng. Percuma."
"Lo sebenernya bisa aja maksain hati lo buat ngelepas Daniel, lama-lama juga bakal jadi terbiasa," ucap Belva seperti seorang ibu yang menasehati anaknya. "Gue gak bermaksud ngehakimin perasaan lo. Tapi kalau harus ngelepas buat dapet yang lebih baik, setujui."
Queensha mengacak rambutnya frustasi. "Gak segampang itu, berubah gitu aja."
Sephora tepuk pelan bahu sahabatnya itu. "Nikmatin aja dulu, entar di titik terendah lo pasti bisa melepas. Awalnya sakit, habis itu bakal ngerasa lega, bebas."
Sephora beranjak dari duduknya, ingin bergabung bersama Mika dan Franda. "Gue turun."
Dentuman suara musik dan Dj menyatu sebagai pengiring banyaknya orang yang sedang melepas penas. Dibawah lampu warna-warni ketiga gadis itu bergoyang sambil tertawa lepas.
Sephora tak sengaja menangkap wajah yang sangat ia kenali duduk di meja bundar tak jauh darinya, ia bertanya pada Mika dengan berteriak. "Mik, itu Siska?"
Mika mengikuti arah tunjuk Sephora kemudian mengangguk mantap, di salah satu meja ada Anna, Siska dan kedua dayangnya.
Sephora berdecak, berjalan ke meja bar dan memesan minuman. Setelah siap, Sephora menaruh segelas orange juice sedikit kasar, menyorot tajam pada Anna.
"Minum ini, awas lo ya sampai minum yang lain!" Setelah mengatakan itu, Sephora kembali menuju dance floor tanpa menoleh.
"Ck, apa-apaan tuh anak. Dia kira lo anak kecil apa dikasih orange juice di tempat kayak gini," Siska tertawa tak habis pikir.
Anna duduk tak nyaman. "Gimana kalau Sephora ngaduh ke ayah?"
Diana---teman Siska terkekeh. "Dia 'kan adek lo, ngapain takut, orang kalian berdua sama-sama main kesini"
KAMU SEDANG MEMBACA
FREE STYLE
Teen Fiction🔥FOLLOW DULU SEBELUM BACA, KARENA BEBERAPA PART DI KUNCI Nichol yang merasa bosan dengan hubungannya dengan Sephora semakin dekat dengan Anna, gadis polos dan lembut yang sering menunduk malu, sangat berbeda dengan tingkah pacarnya. Sephora yang...