Kesenangan sederhana.

225K 27.4K 4.8K
                                    

Weekend pada kemana nih?

Medsos pertama kalian

Friendster

Facebook

Instagram

Instagram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading.

Agarish mendesah keras. Ini sudah hari keempat Sephora mengabaikannya. Berkali-kali ia membuka aplikasi pesan di ponselnya, khawatir dering notifikasinya tidak berfungsi saat pesan dari Sephora masuk, tapi nihil.

Gadis itu seakan larut dalam dunianya, membuat circle pertahanan diri, menampik semua yang mendekat termaksud Friona sekalipun.

Sepertinya ia sudah cukup memberi waktu, Agarish bangkit dari duduknya, berpamitan dengan Bapak Ibu-nya yang masih berada di Jakarta selepas penerimaan rapornya.

Sesampainya di rumah Sephora, Agarish masuk ke dalam kamar gadis itu setelah mendapat ijin dari Friona. Ia berjalan mendekat dan berdiri tepat di samping meja belajar, mengeluarkan beberapa buku yang ia bawa.

"Ra, bantu gue ngerjain tugas tambahan remedial."

"Hehm." Sephora menutup bukunya dan menggesernya dengan buku Agarish, selama berkaitan dengan hitung menghitung ia tidak masalah.

Agarish merebahkan diri di ranjang Sephora dan mulai membuka aplikasi game di ponselnya, menunggu Sephora hingga selesai.

Sekitar dua jam lamanya saling diam, Agarish menutup aplikasi gamenya dan bertanya, "Udah makan, Ra?"

"Udah."

Agarish berdecak gemas, mau sampai kapan Sephora akan seperti ini. Hanya karena berada di peringkat kedua Sephora mengurung dirinya dengan belajar dan belajar, ia seperti pacar yang ditelantarkan. "Udah kelar tugas gue, Ra?"

"Tunggu, kurang dua nomor lagi."

Lima menit kemudian Agarish berjalan mendekat, ia menarik tudung hoodie yang Sephora kenakan hingga gadis itu berdiri dan memberontak. "Ga, lepas! Gue mau belajar."

Agarish membawa Sephora masuk ke dalam pelukkannya. "Jangan kayak gini, Ra."

Tepukkan pada punggung Sephora membuat gadis itu luluh dan membalas pelukkan Agarish.

Meskipun Friona bilang tidak apa-apa masih ada satu semester lagi, tapi ia merasa gagal dan terluka oleh harapannya sendiri."Padahal gue udah berusaha keras, Ga."

"Gue tau, cengeng banget sih." Agarish gemas sendiri, ia semakin mengeratkan pelukannya. Membiarkan Sephora mengeluarkan semua emosinya.

Ideal bagi setiap orang berbeda, dan ideal Sephora itu kesempurnaan nilai, menganggap kesuksesan berawal dari kepintaran masa sekolah.

FREE STYLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang