Setelah selesai mengoles obat, Friona membenarkan anak rambut Sephora yang berantakan. "Ra, mama tau rasanya pasti sakit banget, tapi please lupain masalah tadi. Jangan sampai kamu terjebak dalam emosi yang nggak berguna!"
Sephora mengangguk mengerti, ia sudah menganggap masalah ini seperti angin yang berlalu. Tapi cukup menyenangkan mengganggu orang gangguan mental seperti Siwi.
"Ma. Sayang mama!"
Friona tersenyum, merentangkan kedua tangan agar Sephora masuk dalam pelukannya, menepuk pelan punggung Sephora beberapa kali. "You're my everything sweetheart."
---------
Melihat Friona mulai menjauh, Sephora membenturkan dahinya beberapa kali pada tembok dekat ruang UKS. Merasa jijik pada dirinya sendiri mengingat kepicikannya berpura-pura menjadi pihak yang lemah.
"Lupakan Ra, lupakan!"
Nichol menghentikan langkahnya saat melihat Agarish terlebih dahulu menghampiri Sephora. Ia memilih berbalik tak ingin melihat kedekatan keduanya.
Agarish menggeleng tak habis pikir. "Lo gila?"
Dengan posisi dahi menempel pada tembok Sephora menoleh kesamping. "Ck, ngagetin aja lo."
Agarish mengangkat bahunya acuh, ia menusukkan sedotan pada yakult yang ia pegang lalu mengarahkan ke mulutnya, langsung dirampas paksa oleh Sephora.
"Thanks," kata Sephora tak tahu malu.
Agarish menarik sudut bibirnya, gadis itu memakan umpannya.
"Ga, cuman punya satu?" tanya Sephora ingin meminta lebih.
"Banyak."
"Mana?" Sephora melihat kanan kiri saku Agarish tapi sepertinya kosong.
"Di kantin lah," Agarish terkekeh.
"Ayo deh!"
"Kemana?"
"Kantin, kan lo mau traktir," ujar Sephora seenaknya minta gratisan.
Agarish sedikit membungkuk, menatap lekat wajah Sephora, dahi yang memerah, mata sembab, pipi kanan sedikit bengkak dan sudut bibir sedikit sobek. Ia menghembuskan napas kasar, sebenarnya apa yang terjadi?
Sephora merasa kesal sendiri, setiap Agarish mendekat seperti ini, kenapa ia mendadak lupa cara bernapas. "Jaga jarak, Ga!"
"Ck, cerewet. Pegang baju gue!"
Sephora mendengus tapi akhirnya juga menurut, ia berjalan tepat dibelakang Agarish, seperti bermain kereta api masa kecil. Ia menirukan suara meimei salah satu tokoh dalam kartun anak."Nino nino nino nino. Iiiiihhhhkkkkkkk" Menarik sedikit seragam Agarish.
"Emang udah gila nih, anak," dumel Agarish dalam hati. Membiarkan gadis itu bertindak sesukanya asal merasa lebih baik.
Agarish mendesah pasrah saat bertemu teman-temannya dan Sephora. Rio segera mengambil alih kemudi memimpin barisan terdepan dan diikuti yang lain. Niat awalnya hanya ingin menyembunyikan Sephora, tapi malah berakhir berkeliling sekolah dengan tingkah konyol seperti ini pada jam istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
FREE STYLE
Teen Fiction🔥FOLLOW DULU SEBELUM BACA, KARENA BEBERAPA PART DI KUNCI Nichol yang merasa bosan dengan hubungannya dengan Sephora semakin dekat dengan Anna, gadis polos dan lembut yang sering menunduk malu, sangat berbeda dengan tingkah pacarnya. Sephora yang...