MWB-20

3.4K 171 6
                                    

"Buset ini beneran mereka sudah jadian?" Vivi menunjukkan sebuah foto di ponselnya pada Kina yang masih menyangga kepalanya dengan sebelah tangannya. Matanya yang sendu akibat rasa kantuk ia paksakan untuk melihat layar ponsel dengan malas. Di sana ia menangkap sebuah foto yang merupakan postingan instagram. Dua sosok yang sangat dirinya kenali.

"Hm, iya kali" kata Kina tak bersemangat. Vivi berdecak sambil menarik ponselnya kembali, mengusapnya ke bawah dan ke atas mengamati komentar yang tertera di sana.

Maureen dan Sandra yang juga baru melihat postingan akun gosip sekolah langsung membalikkan badan, tatapan mereka tak bisa diartikan "Yah, Hayom sudah sold-out nih" ucap Sandra sambil memanyunkan bibir.

"Tapi gue sudah duga dari lama sih kalau mereka pasti akhirnya jadian" tambah Maureen yang juga menatap layar ponsel dengan lesu. "Ganteng dan cantik. Kalau mereka nikah pasti anaknya cakep banget"

Vivi melirik ke arah Kina yang mulai menutup mata di atas meja "Lo kenapa dah? Tumben amat lo ngantuk di sekolah" dia menyentuh dahi Kina dengan telapak tangannya "Nggak panas. Lo sakit?"

"Enggak"

"Jangan-jangan Kina hungover kaya Rion kemarin" celetuk Maureen yang membuat Kina terbangun seketika. Dia menatap teman-temannya yang terkikik bersama. Decakan sebal keluar dari bibir Kina.

"Lo beneran nggak tahu Kin? Katanya lo sodaraan sama Hayom?" tanya Sandra lagi

Kina menggelengkan kepala, ia tidak suka ditanyai mengenai hubungan Hayom dan Dara yang sama sekali ia tidak ketahui. "Coba sini lihat" Vivi memberikan ponselnya pada Kina. Kali ini Kina melihat foto itu dengan seksama. Dara menggandeng tangan Hayom, terlihat mesra. Ternyata foto itu diposting di Instagram milik Dara sendiri dengan caption 'Happiest!'.

Kina memberikan ponsel itu kepada Vivi dan mengalihkan kedua tangannya untuk menopang dagu di atas meja.

Apa mereka jadian beneran? Kali ini siapa yang nembak?

"Gue nggak tahu, nanti gue tanyain" kata Kina yang membuat teman-temannya terperangah.

"Wadaw. Gue sampe sekarang masih nggak percaya lho Kin kalau lo sama dia punya hubungan saudara. Kenapa baru bilang sekarang sih?" tanya Maureen langsung pada Kina

"Hm. Soalnya kalau gue kasih tahu, pasti kalian bakal kepoin dia ke gue kaya sekarang ini kan"

"Hish, lo tahu aja"

"Yah tapi gue ikhlas sih kalau mereka jadian. Cantik dan ganteng, mereka berdua juga dari keluarga ningrat. Pasti hubungan mereka bakalan lancar jaya macam kereta shinkansen!" ucap Maureen menggebu-gebu sebelum dia melanjutkan kalimatnya yang lain "Kecuali kalau ada pelakor diantara mereka sih."

Kina menoleh ke arah Maureen yang masih menatap layar ponsel.

Pelakor?

Entah kenapa Kina merasa tidak enak ketika mendengar istilah pelakor yang baru saja diucapkan oleh temannya itu. Ada sesuatu yang tiba-tiba menyentil dirinya. Eh, tapi kan dirinya bukan pelakor kenapa juga harus peduli.

"Ada yang bawa body lotion nggak?" tanya Dewi kepada empat orang yang masih membahas gosip terbaru SMA Airlangga. Dengan malas Kina membuka tas dan mengambil sebuah botol body lotion kecil lalu menyerahkannya kepada Dewi.

Kina mengerutkan dahi saat merasa body lotion yang ia pegang tak kunjung diambil oleh Dewi. Dia kemudian melihat ke arah Dewi yang justru masih berdiri sambil membuka mulutnya lebar-lebar, seakan tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

"Lo kenapa? Jadi minta nggak?" tanya Kina heran

"Se – serius Kin, ini punya lo?"

"Iya, nih ambil aja" Kina menggerakkan tangannya ke depan tubuh Dewi yang disambut dengan sumringah.

MARRIAGE WITH BENEFITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang