10

3.8K 441 36
                                    

Jevan pergi ke kantor pagi ini, ada meeting sama client dan dia terpaksa nganterin istrinya ke cafe. Katanya si Thalia nanti dia bakalan bosen sendirian di apartemen..

"Mas, parfum mas tinggalin di sini dong. Minta beberapa semprot" ujar Thalia

"Ini aja sekalian sama botolnya. Takut baunya nanti hilang dan kamu mual lagi"

Thalia menurut, Jevan mengecup keningnya dan menitipkan istrinya pada para pegawai cafe yang sudah ia kenal.

"Nitip ya, tolong jagain Thalia. Kalau nanti dia minta apa beliin aja dulu, duitnya saya ganti nanti"

Mereka mengangguk.

"Mas berangkat kerja dulu ya" Jevan kembali memeluk Thalia

"Papa kerja dulu ya, dedek jagain mama ya. Jangan rewel"

Semua karyawan menatap mereka iri. Jevan tampan dan Thalia sangat cantik. Mereka sungguh cocok dan romantis.

Thalia membantu mengelap meja dan menata bunga. Ia sebagai pencinta kebersihan kadang merasa kurang puas dengan hasil kerja seseroang. Tapi karna ia tak enak hati, dia juga tak mau menegurnya dan malah melakukan sendiri semuanya.

"Mbak, istirahat dulu. Nanti capek loh"

"Nggak apa-apa, kalau cuma duduk doang nanti mual lagi" jawab Thalia

Ia teringat sesuatu.

"Ehm, tolong buatin milkshake dua gelas ya, yang satu bungkus. Sama bikinin telur gulung dan jangan pakai minyak dan garamnya diganti kaldu jamur"

"Buat siapa mbak?" Tanya karyawannya

"Suami saya. Nanti tolong diojekin ke kantornya ya"

Entah kenapa sekarang Thalia lebih sering memikirkan Jevan. Apa pengaruh karna sekarang mereka tinggal satu atap?

Jevan dan Thalia mampir ke supermarket untuk belanja bulanan.

"Mas gak bisa makan ayam emangnya?" Tanya Thalia

"Bisa, tapi ayam kampung" jawab Jevan

Thalia mengangguk.

"Aku tuh sebenernya pengen masakin mas makanan rumahan tiap hari. Tapi karna mas makannya jus, milkshake. Aku jadi ragu, takut mas gak suka"

"Maaf ya, mas bukannya gak mau makan masakan kamu, dek. Tapi, mas emang gak bisa makan yang begitu" Jevan merasa bersalah

"Gapapa, mas. Besok aku bikinin bubur beras merah ya"

Jevan hanya mengangguk, ia kadang berfikir kenapa Tuhan sangat tidak adil padanya. Padahal ia juga ingin merasakan bagaimana hidup normal yang sebenarnya.

Pundak mereka berdua ditepuk seseorang dari belakang. Dan mereka langsung menoleh.

"Tere...." Sapa Jevan lembut dengan senyuman khasnya

"Belanja bulanan ya? Seru banget belanja berdua"

Thalia menunduk, ia masih takut dengan dokter muda itu.

"Buruan nikah makanya biar belanja ada yang nemenin" ledek Jevan

Tere yang tak terima langsung menggigit lengan Jevan dan lelaki itu langsung mengapit kepalanya dan memeluknya. Thalia diam saja.

Entah kenapa hatinya berdesir perih. Ia juga tak mengerti.

Seperti biasa Thalia bertelepon dengan Johan dan Jevan sibuk dengan pekerjaannya. Thalia tiduran di ranjang sementara Jevan duduk di sofa kecil.

YOUNG MARRIAGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang