9

3.4K 441 38
                                    

Kome dong ya Tuhan.... Capek banget aku tuh


Thalia kebangun jam dua malam, tubuhnya terasa tidak enak. Ia langsung menggoyangkan lengan suaminya.

"Mas, bangun dulu tolong"

"Kenapa dek?" Tanya Jevan sambil mengucek matanya

Ia mengamati wajah Thalia yang pucat dan keringat yang membasahi dahinya.

"Kerikin aku bentar ya mas. Tolong, ulu hatiku sakit banget" ucap Thalia lirih

"Gak ke rumah sakit aja? Takut kamu kenapa-kenapa" Jevan mulai panik

"Nggak mas, aku punya asam lambung dan udah biasa kaya gini"

Jevan menurut,ia membantu Thalia melepas daster yang dipakainya dan melepaskan branya juga.

"Besok libur dulu gak usah ke cafe ya" saran Jevan

"Besok ada booking arisan. Lagian aku disana juga cuma duduk-duduk sambil bantu dikit doang, gak capek"

Setelah selesai dikerik oleh Jevan, Thalia langsung menyeruputnya teh hangat yang tadi disiapkan suaminya.

"Jangan makanin yang pedas-pedas dulu. Lambung kamu harus diistirahatin dulu bentar"

"Iya mas, makasih ya"

Di cafe, Thalia membantu mendekor ruangan dan memindahkan meja kursi. Ia nampak akrab dengan para pegawai di sana.

"Ungu Lilac cantik kan ya buat taplak mejanya?" Tanya Thalia

"Iya mbak, bagus banget itu"

Thalia memandangi hasil karyanya. Ia cukup berbakat ternyata.

"Ughhh" ia menutup mulutnya dan berlari ke arah wastafel di toilet

"Mbak... Mbak gapapa?"

Tak ada yang bisa Thalia muntahkan, ia merasa lemas.

"Mbak Thalia minum dulu mbak"

Belum sempat ia menenggak air hangat itu. Kegelepan telah merenggut kesadarannya, sahutan orang yang memanggil namanya menjadi melody terakhir yang ia dengar.

Jevan langsung menuju ke rumah sakit waktu dikabari istrinya masuk rumah sakit karna pingsan.

Pas dia sampai disana ternyata udah ada mertuanya sama mamanya.

"Thalia gimana, bu,ma? Maaf ya Jevan telat"

"Masih ditanganin dokter. Jevan minum dulu nih"

Mamanya menyodorkan tumbler berisi minuman segar.

Gak lama dokter keluar dari ruangan Thalia, dia ngajak Jevan ke ruangannya.

"Istri anda hamil, sudah 6 minggu"

Jevan terdiam sesaat. Hatinya berbunga-bunga untuk saat ini.

Tapi, dia juta takut kalau Thalia gak bahagia sama kabar kehamilannya ini. Dia masih inget waktu honeymoon dan Thalia bilang belum siap punya anak.

"Saya permisi dulu dok. Terimakasih"

Ia berjalan ke arah ruangan dimana istrinya dirawat. Thalia udah siuman dan lagi ngobrol sama ibu dan mama.

"Gimana Jev? Gak ada yang perlu dikhawatirkan kan?" Tanya mamanya

Dia ngasih amplop coklat ke ibu dan mama. Lalu dia duduk di samping Thalia.

Tangannya ngelus lembut perut Thalia yang masih datar.

"Ada dedek disini, kamu hamil enam minggu"

"Mas serius?"

Jevan mengangguk, Thalia terdiam sesaat. Ia tak merespon apapun saat ibu dan mertuanya mengucapkan ungkapan bahagia bahwa sebentar lagi mereka punya cucu.

Thalia udah boleh pulang, dia cuma disuruh ngabisin infus satu botol aja dan disuruh konsumsi obat penguat kandungan soalnya dia termasuk yang ngidam parah, morning sickness gak berhenti.

"Mas, jujur. Aku masih takut punya anak" ucap Thalia

"Kita usaha sama-sama ya, mas juga usaha jadi ayah yang baik buat dedek"

Wanita itu mengangguk. Dia ngelus perutnya yang masih gak berasa apa-apa.

"Masih mual gak? Mas bikinin susu ya"  tawar Jevan

"Yang rasa vanilla ya, mas"

Jevan mengagguk lalu berjalan ke dapur membuatkan istrinya susu khusus ibu hamil.

Tiap pagi ibu mertuanya ngirimin dia makanan karna Thalia sama sekali gak bisa nyium bau masakan.

Dia bakalan langsung muntah gitu aja dan Jevan gak tegaan. Dan akhirnya mamanya usul buat ngirim makanan tiap hari.

"Thalia minum jus buah aja ya kalau gak mau makan nasi" bujuk mertuanya

Gadis itu mengangguk, dia masih pake baju tidur dan langsung duduk di meja makan setelah habis cuci muka dan gosok gigi.

"Mas, uughhhh"

Dia nutup mulutnya pakai telapak tangannya dan langsung nyandarin kepala di leher Jevan.

Bau tubuh Jevan satu-satunya yang bikin mualnya hilang. Parfum maskulin yang mahal dengan sentuhan pewangi dan pelembut pakaian.

"Jangan jauh-jauh mas, nanti aku muntah lagi"

Jevan memeluk istrinya dan mengecup keningnya lembut. Mamanya ikut tersenyum, ia senang melihatnya anaknya bahagia.

"Makan nasi ya, mas suapin ya. Lauknya sayur asem kesukaan kamu" bujuk Jevan

"Iya... Dikit aja tapi"

"Sabar ya Thalia sayang. Hamil muda emang biasanya suka mual begini, tapi nanti pas trimester pertama udah lewat nafsu makan kita bakalan naik lagi kaya biasanya bahkan lehih" ujar mertuanya

"Makasih ya ma. Maaf udah repotin mama kaya gini"

Mertuanya mengelus wajahnya yang terlihat sedikit pucat. Ia sangat menyayangi menantunya ini karna dialah semangat hidup Jevan kembali.


Next?

Dedeknya udah muncul... Tinggal launching aja 💙



YOUNG MARRIAGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang