27

3.1K 412 37
                                    

Thalia melihat kalender di meja samping tempat tidurnya, ulang tahun pernikahannya sudah terlewat beberapa hari lalu. Sudah setahun ia berumah tangga dengan Jevan, ia memikirkan untuk membuat kejutan kecil.

Suaminya itu masih belum bangun, Jevan sudah pulang sejak beberapa hari lalu. Lelaki itu masih terlelap sambil memeluk sang anak.

"Laper banget, goreng telur buat sarapan duluan aja deh"

"Maaf ya papa, istrimu udah gak kuat nahan laper"

Nafsu makannya benar-benar naik dan ia tidak bisa menolaknya.

"Mas Jevan gak makan kue, gak makan nasi kuning juga. Terus, mau buat apa?" Thalia berpikir setengah mati

Ia harus memilih makanan yang Jevan juga bisa makan.

Jevan bangun pukul delapan siang, ia duduk di ranjang bersama anaknya ternyata sudah bangun sejak tadi tanpa menangis.

"Dedek kok gak bangunin papa, heum? Pampersnya belum basah jadi gak nangis ya?"

"Pa, mau sarapan disini atau di meja makan?" Tanya Thalia

"Di meja makan aja, ma"

"Dedek biar sama aku, mas cuci muka dulu sana"

Suami Thalia itu kaget saat menuju meja makan, keluarganya dan keluarga mertuanya sudah ada disana.

"HAPPY ANNIVERSARY..."

"Ini setahun kita menikah, harusnya beberapa hari lalu tapi aku lupa hehe" ujar Thalia

Jevan dan Thalia meniup kue ulang tahun yang dipegang oleh Jean dan Marcel.

"Makasih ya, dedek Sky jadi kado terindah buat ulang tahun pernikahan kita yang pertama" ucap Jevan

"Aku ada kado juga, gak kalah sama dedek Sky" bisik Thalia

Wanita itu memberikan kotak berwarna biru kepada

Wanita itu memberikan kotak berwarna biru kepada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku hamil lagi, mas"

Jevan menatap istrinya tak percaya, ia masih tidak percaya.

"Kemarin aku ngetestpack waktu di rumah sakit, terus sama mbak Tere disuruh buat USG. Dedek umurnya udah lima minggu"

Air mata Jevan menetes, ia memeluk Thalia erat-erat.

"Sky bakalan jadi kakak" Jevan mengelus Sky yang ada di gendongan sang nenek

"Selamat ya, kita semua senang mau punya cucu lagi" ucap mama Jevan

"Sekarang Sky udah gak dipanggil dedek lagi, sekarang dipanggil Abang" canda sang kakek

Thalia sedang menyantap makan malamnya dan Jevan sibuk dengan sang anak.

"Kata mbak Tere kalau aku hamil lagi aku gak boleh ngasih ASI ke abang, gak boleh dipompa juga. Terus Sky minum apa? Susu formula?" Tanya Thalia

"Kata mama ada anak temennya yang donor ASI, nanti kita beli itu aja ya. Sama susu formula juga gak apa-apa"

"Maaf ya sayang, mama gak bisa nyusuin kamu lagi" Thalia nampak sedih

Jevan mengelus wajah sang istri dan mengecupnya.

"Kamu bahagia kan? Gak merasa terbebani karna hamil lagi?" Jevan memastikan

"Sumpah demi Allah, mas. Aku gemeteran waktu di USG, aku bakalan usaha supaya dedek di perut aku sehat terus"

"Nanti kita minta tolong papa buat pindahan ke rumah kita. Kata papa udah ready buat ditempatin"

Wanita itu bersyukur hamil kali ini tidak rewel seperti saat ia hamil Sky dulu. Anaknya pengertian, ia seolah tahu bahwa ibunya harus mengurus sang ayah juga.

Sky sudah bisa tengkurap sekarang. Orang tuanya harus ekstra hati-hati karena sang anak sudah bisa guling kanan dan kiri.

"Ini minum dulu susunya, mas udah kupasin apel sama mangga" ujar Jevan

"Mas, pengen itu. Mau seblak yang pedes banget"

Jevan menyentil dahi Thalia pelan.

"Gak boleh pedes-pedes"

"Sambelnya lima sendok aja kalau gitu" mohon Thalia

"Satu sendok"

"Tiga deh mas tiga"

"Satu atau nggak sama sekali" Jevan tak mau dibantah

"Ya udah deh satu sendok aja"

Suami dari Thalia itu mengelus perut Thalia yang lebih keras dari sebelumnya.

"Maaf ya, mas bukannya gak mau beliin kamu. Tapi, disini lagi ada dedek. Mas gak mau perut kamu sakit"

"Iya mas, aku ngerti. Aku juga minta maaf ya akhir-akhir ini aku ngidamnya nyusahin mas terus"

Jevan menggeleng.

"Gak kok, mas pesen online aja ya. Mas gak tahu beli seblak dimana"

Orang tua Jevan pergi ke panti asuhan, mereka membagikan makanan dan uang tunai untuk mereka.

"Doain keluarga tante sehat semua ya"

"Makasih tante"

Ibu panti sudah hafal dengan keluarga Jevan, bahkan Jevan dulu setiap ulang tahun selalu dirayakan di panti ini.

"Ibu kelihatannya bahagia sekali, ada apa?" Tanya ibu panti

"Istri Jevan hamil lagi, Bu. Sama minta didoakan supaya semuanya sehat" jawab mama Jevan

"Wah, Jevan tokcer banget ya, Nu. Perasaan baru kemarin deh saya nitip kado haha"

Mereka tertawa.

"Kebobolan, Bu. Lupa pakai kondom terus lupa nyabut pas keluar" canda sang papa

"Jevan dari dulu pengen punya anak, Bu. Katanya biar kalau dia gak dirumah, kita berdua gak kesepian. Bisa main sama cucu" kata sang mama sambil menghapus air di sudut matanya

"Dia dulu nolak buat terapi sama kemo karna takut obat yang dia minum ngerusak hormonnya. Saya bahagia waktu istrinya hamil lagi"

Ibu panti itu mengelus pundak dari mama Jevan. Ia tahu betul perjuangan Jevan melawan kanker di tubuhnya.

"Jevan anak yang kuat, Bu. Ibu jangan khawatir, saya yakin Jevan bakalan punya anak ketiga, keempat bahkan sampai sebelas" ucap sang ibu panti

"Haha, semoga aja istrinya masih kuat ya, Bu"

Orang tua Jevan tidak akan menolak kalau Thalia bersedia melahirkan setiap tahun. Ia malah bahagia saat tua dan punya banyak cucu.


Next?

Thalia hamil lagi. Ucapkan selamat 🎉

YOUNG MARRIAGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang