15. Liburan

2.2K 331 70
                                    

We just need to survive so that later we know that our breath has not been in vain-Rj

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

We just need to survive so that later we know that our breath has not been in vain
-Rj

We just need to survive so that later we know that our breath has not been in vain-Rj

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.

Pagi sekali Winwin sudah ribut menyiapkan banyak hal. Dia sudah ribut ikut mengemasi barang yang akan Renjun bawa. Maklum, ini pertama kalinya ia melepas adik satu-satunya itu.

Renjun tersenyum geli sendiri saat Winwin mengemasi sambil mengomel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Renjun tersenyum geli sendiri saat Winwin mengemasi sambil mengomel. Berkat hypoteraphy yang ia jalani kemarin,  Renjun kini seperti hilang tanpa beban dan sudah tak terlalu memikirkan tentang kematian neneknya.

Benar kata Kun,  dia sudah melewati masa sulit dan menemukan kekuatan nya sendiri.

"Hyung,  yang mau pergi aku. Kenapa Hyung yang ribut sih.. " Renjun menginterupsi, namun tetap saja Winwin masih mengomel sambil mengingat apa saja yang harus Renjun bawa.

"Njun, kamu harus bawa kotak p3k."

Renjun hanya mengangguk lalu meminum jus nya yang dari tadi ia diamkan. Meskipun begitu, tetap saja Winwin yang ribut mencari benda putih itu.

"Hyung.." panggil Renjun. Winwin tak menoleh,  tapi ia tau kakaknya itu mendengarkan dan membuka telinga lebar-lebar untuknya.

"Hyung seneng banget ya bisa punya adik.."

Walk You HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang