Walk You Home

Selesai

Dia masih hidup..
Dalam kenangan kita, ingatan kita, dan memori setiap orang yang menganggapnya berharga.
_Anonym.

Perjalanan ku sudah berakhir.

Aku sudah membawamu bolak-balik masa lalu dan kini. Apa tidak lelah?

Apa ada air mata yang terkuras? Wajar. Kau manusia dan siapapun berhak untuk menangis.

Aku tidak menjanjikan banyak hal. Seperti yang sudah kubilang di awal, aku tidak mengatakan bahwa ini adalah cerita yang Happy Ending.

Sadar saja.

Hidup tidak semua bisa kau sama ratakan dengan dongeng impian semasa kecil, laksana seorang tuan putri menikah dan hidup bahagia selamanya.

Haha!

Itu omong kosong.

Jangan khawatir, aku tau betul Renjun memilih dengan bijak.

Teruntuk yang ditinggalkan, aku ikut berduka.

Terimakasih sudah hebat. Mengemban luka dan derai lara.

Terimakasih juga untukmu, yang sudah menjadi saksi nyata seorang Huang Renjun bekerja keras pada dunia.

Terimakasih sudah menemaniku menyampaikan cerita tokoh kita.

Apa yang akan kita lakukan selanjutnya? Tentu saja menjalani hidup. Meskipun kadang ada kata tak bahagia.

Haha, sajak ku menjadi a semua ya? Apa aku ikut terseret masuk ke dalam cerita? Hm.. Mungkin.

Aku juga akan meraung menangis sama sepertimu jika aku tak tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

Jangan khawatir.

Di kehidupan selanjutnya, siapa tau mereka bahagia?

Tapi sekali lagi. Ini hanya karangan ku. Dan aku tidak menjanjikan atau membenarkan suatu hal.

Ah, aku ada hadiah.

Sebelum aku menceritakan kelanjutan cerita ini sekali lagi.

Haha.. Ya, tenang saja. Masih akan ada beberapa bagian setelah ini. Meksipun itu tanpa Huang Renjun tokoh kita.

Silahkan dibuka.

Silahkan dinikmati,

Semoga harimu lekas bahagia...

.
.

.
.

One word, a million meanings.. One millionth sentence of a story
_Sa