Ini kisahnya yang belum berakhir. Ia yang selama ini tersembunyi dari keramaian namun selalu dipermainkan kehidupan. Ia yang akhirnya menemukan arti keluarga dan kehangatan.
Namun sepertinya waktu sedang ingin bercanda dengan alur hidupnya yang dik...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rasa kesepian itu wajar dan pasti semua manusia punya kok. Karena pada akhirnya semua akan sendirian. -Rj
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. .
Langit sudah berubah menjadi gelap. Tanda tiap-tiap nyawa harus beristirahat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yang lain sudah terlelap karena kelelahan seharian main di pantai. Besok, mereka harus menyiapkan diri untuk menjelajah hutan.
Hanya beberapa jiwa yang masih terjaga, seperti Jisung dan Renjun yang kini sedang saling berdampingan duduk menghadap api unggun yang mereka gunakan sore tadi untuk membakar daging.
"Jisung belum tidur? Kenapa?" tanya Renjun memulai percakapan. Biasanya ia akan membahas alien atau benda liar angkasa lainnya. Tapi melihat Mood Jisung seperti sekarang membuat Renjun urung.
"Nggak bisa tidur." jawab Jisung lirih lalu menyenderkan kepalanya di bahu kecil Renjun. "Padahal capek."
Renjun tersenyum, melihat api didepannya yang semakin padam. "Kepikiran Chenle ya.. Seharian ini main terus sama Sungchan." tebak Renjun dan hebatnya tepat.
Sejak awal keberangkatan mereka, Jisung sudah murung karena Chenle lebih memilih bercanda dengan Sungchan yang notabenenya seumuran.
"Gini ya Hyung rasanya nggak punya temen.. " kata Jisung lalu menghela napas panjang. Melihat itu, membuat Renjun mengingat memori kelam sebelum ia bertemu Jeno dan Jaemin.