Terimakasih ya, sudah lahir ke dunia sebagai buah hati yang berharga.
-Bunda.
.
.Renjun melambaikan tangan pada Haechan yang kini diluar cafe. Fullsun satu itu kini bersiap pulang.
Setelah mendengarkan cerita tentang masa lalu, hatinya menghangat. Jeno dan Jaemin ternyata sebesar itu menyayangi nya.
Dan sekarang, tujuannya adalah pulang. Renjun memesan taksi online karena Haechan sedang ada urusan jadi tidak bisa mengantarkan dirinya.
Bebannya menguap sebagian akibat perasaan menyenangkan.
Dalam perjalanan, seseorang mengirim pesan padanya. Ia membukanya dan langsung memejamkan mata saat tau apa yang orang itu kirimkan.
Foto seoarang Na Jaemin dengan darah yang menghiasi paras wajah tampan putra bungsu Choi Siwon.
Renjun mendial nomornya. Tidak aktif, sekarang yang bisa Renjun lakukan hanya pasrah dan menunggu keadaan yang tepat.
Semoga Jeno dan Haechan tidak tau tentang gambar ini, atau mereka akan bertindak gegabah. Sudah cukup, Renjun tak ingin ada yang terluka lagi diantara mereka.
Nomor asing meneleponnya, ia mengangkat cepat.
"Halo.. Yeoboseyo.. "
/"Renjun-Hyung.. "/
Renjun terdiam. Ini suara Sungchan. Jadi benarkah pemuda itu yang menculik Jaemin?
"Sungchan-ah.. Kenapa kamu.. " Ia tak sanggup melanjutkan. Pertanyaan nya seperti lenyap hilang ditelan keterkejutan.
/"Maaf."/
Klik!
Sambungan telepon mati. Renjun memaki, berteriak memanggil nama Sungchan hingga supir taksi melirik nya lewat dashboard.
Renjun membungkuk sedikit untuk minta maaf. Ia harus sampai rumah dengan cepat untuk memberi tau Winwin agar segera mengabari Taeyong.
Lima menit ia habiskan untuk cemas dan berpikir negatif. Sesampainya dirumah, ia bergegas membuka gerbang dan berlari cepat melintasi halaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Walk You Home
FanfictionIni kisahnya yang belum berakhir. Ia yang selama ini tersembunyi dari keramaian namun selalu dipermainkan kehidupan. Ia yang akhirnya menemukan arti keluarga dan kehangatan. Namun sepertinya waktu sedang ingin bercanda dengan alur hidupnya yang dik...