21. Yang sebenarnya

5K 264 17
                                    

Mama Anin ✨
Cpt pulng! Ada surat perceraian yg harus km urus!!

Deg!

Thalia langsung gemeteran, keringat bercucuran di tubuh Thalia. Dion yang melihat ekspresi Thalia berubah pun heran.

"Ada apa sayang?" Tanya Dion khawatir.

Dion mengelus Kepala Thalia, Thalia gelagapan "emm.... Engga papa kok. Kita pulang sekarang yuk" ucap Thalia.

"Hah? Sekarang? Kenapa?" Heran Dion , seingatnya istrinya itu tadi sangat excited saat diajak ke Dufan, kenapa sekarang minta pulang.

Thalia bingung mencari alasan, rasanya hatinya tidak tenang "Thalia cuma capek kak, pengen istirahat"

Drttt drttt

Ponsel Dion berdering tanda ada telepon masuk.

Dion berdiri "bentar , saya angkat telepon dulu" Thalia mengangguk.

3 menit Dion pun kembali.

"Kamu bisa pulang sendiri kan? Saya ada urusan penting di kantor, uang taxi kamu ada kan. Saya duluan!?" Dion berucap dengan terburu-buru, mengambil tasnya dan pergi meninggalkan Thalia.

Kalau kalian heran kenapa Dion tidak mengantarkan Thalia dulu, karna jarak kantor dan mansion itu berlawanan jauh, jadi mungkin Dion juga mager.

"Huh...." Tak terasa air mata Thalia menetes, Thalia melihat ke perutnya. Ia ingat ada janin yang harus dia jaga, Thalia harus kuat.

Thalia berdiri, berjalan dengan rasa lemas, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia takut, ia takut kehilangan suami tercinta , ia takut calon anaknya ini akan berpisah dengan ayahnya.

Air matanya kembali menetes, "Thalia, lo harus kuat demi anak lo, ayo semangat!" Ucap Thalia menyemangati diri sendiri.

*****

"Ini surat perceraian kamu, silahkan tanda tangani dan sliahkan keluar dari rumah ini. Masalah tanda tangan Dion nanti saya urus" ucap Mama Anin dengan nada datar.

Ingin rasanya Thalia mencakar muka mama mertua ups salah, mantan mama mertua, karna sebentar lagi Thalia akan menandatangani surat cerai itu.

Flashback on

"Saya tidak sudi kamu akan menjadi calon istri Dion" ucap mama anin seusai pertemuan kedua belah pihak

apakah kalian ingat saat pertama kali pertemuan Thalia dan Dion, yang saat itu juga mereka lamaran 'paksa'. selesai acara itu mama Anin mencegat Thalia untuk membicarakan sesuatu.

"Maaf tante , dari lubuk hati yang paling dalam juga saya ga ikhlas untuk menikah dengan anak tante" ucap Thalia malas malasan, disebelah ada kakaknya yg hanya melihat obrolan kedua wanita itu.

"yaudah kalo gitu 1 tahun pernikahan saja, setelah itu kalian harus cerai. saya buatkan surat perniakahan kontraknya" mama Anin menyilangkan tangan di dada dengan angkuh.

"ahahaha, yaudah deal"

terciptalah pernikahan kontrak antara mempelai wanita dan ibu dari mempelai pria

Flashback off

"Akhirnya, rumah ini akan terbebaskan dari sampah , Dan Dion juga akan terbebas dari manusia sialan seperti kamu. Asal kamu tau ya, kamu ini tidak cocok jadi istri anak saya!"

"Iyaa... Mama tenang aja, Thalia akan keluar dari rumah ini sekarang juga" ucap Thalia berusaha kuat, padahal di dalam hati dia sangat remuk.

Bayangkan saja, manusia yang sedang dimabuk asmara tapi malah dipaksa untuk mengakhiri hubungan. sakit bukan?

Dengan keyakinan dalam hati, Thalia mengelus perutnya sambil berkata dalam hati "gapapa nak , kita harus kuat, lagian daripada tertekan idup sama nenek lampir ye kan, bisa bisa kita dalam bahaya tiap hari"

Mulai menandatangani surat perceraian atas nama dirinya dan Dion. mama Anin tersenyum bahagia. Dia tidak sabar untuk menikahkan anaknya dengan cewek pilihan dirinya.

"yasudah , tunggu apalagi?! sana beresin barang barang dan keluar dari rumah. Saya sudah memberi Dion kerjaan di kantor biar kamu bisa keluar dari rumah ini. muak gue liat muka lo, gelandangan!" Mama Anin berseru.

Thalia melihat muka Mama Anin menjadi gedeg sendiri. pengen nampol mak mak setengah abad itu. ngeselin!

Tanpa menjawab ucapan Mama Anin , Thalia langsung memasuki kamarnya dan sesegera mungkin membereskan barang barangnya.

Tak terasa air matanya menetes. Thalia duduk di ranjang, tangannya mengelus perutnya yg sedikit terasa tidak nyaman.

"Maaahh... Thalia capee, thalia masi muda tapi cobaannya banyak banget ya maah. Andai sekarang ada mama, Thalia mesti kuat, aku kangen kalian... maah , paah" muka Thalia sudah berderai air mata.

****

Disini Thalia sekarang , apartemen kakaknya, Rafli. Tapi yang aneh kakaknya terlihat sangat berbeda dari biasanya.

Bukan fisiknya yang berubah, tapi sifatnya. Pada saat pertama kali Thalia datang sambil menangis, muka Rafli hanya datar, bahkan menunjukan raut tidak sukanya.

Dan karena di apartemen ini hanya ada satu kamar, Thalia hanya bisa duduk dan tidur di sofa ruang tamu, Rafli tidak memperbolehkan Thalia masuk ke kamar.

Sekarang Thalia merasa lapar ,maklum ye lagi hamil , bawaannya laper mulu.

Dia bergegas ke dapur untuk mencari makanan.  Saat akan membuka pintu lemari es , tangannya dicekal "jangan sekali kali sentuh makanan gue!"

Rafli menatap Thalia tajam.

"kak...."

#####

m

aaf seribu maaf untuk para readers tercintakuu😭🙏

kmrn aku stuk banget gatau mau nulis apa, alur gimana, bahkan sampe lupa ini watak tokohnya begimane.

kemaren sempet ada masalah, depresot jadi gabisa up duluu.

DOAIN AKU DAPET IDEE, AKU USAHAIN SE SERING MUNGKIN BUAT UPDATE.

THANK U GAISSS.🥰

JANGAN LUPA KLIK BINTANG DAN KOMEN KALAU ADA REQUEST ALUR DLL.

LOVE YOU ALL❤

NIKAH (KONTRAK)✅ On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang