"jadi acara pernikahan kalian minggu depan, semua keperluan yang perlu diperbaiki biar saya yang siapkan. Dan kalian hanya menyiapkan tenaga saja." Ucap lelaki paruh baya dengan tegas. Semua orang berkumpul di mansion mewah keluarga Dion.
"Baik om, saya sebagai kakak dari Thalia setuju setuju saja. Walaupun saya dan Thalia tidak mempunyai orang tua tetapi insyaallah Thalia bisa menjadi istri yang baik untuk Dion" Rafli berucap sopan di hadapan keluarga Dion, yang merupakan keluarga terpandang.
Thalia sebagai calon mempelai hanya menunduk. Pernikahan ini akan terjadi karena nenek Dion yang menyuruh Thalia sebagai calon istri pengganti.
Jadi harusnya tuh Dion nikah Minggu depan sama tunangannya, ehh h-8 pernikaham malah kabur. Dari awal nenek Dion emang ngga sreg sama itu cewek, dan pertama kali ketemu Thalia nenek langsung minta jadi istri cucunya.
Thalia yang emang orangnya engga enakan, jadi iya iya aja, padahal Thalia masih sma kelas 11, tapi gimana lagi, nenek bilang masa depan nya bakal terjamin kalau nikah sama Dion.
"Ya, oma bakal biayain kebutuhan pribadi nak Rafli, semua akan oma siapkan jangan khawatir. Dan buat Thalia makasih nak, semoga kamu nyaman sama cucu kesayangan Oma ya sayang" oma Ani tersenyum, Thalia mengangguk sembari tersenyum manis.
"Dion, kamu jagain Thalia. Sampe bikin Thalia nangis, kamu bakal oma santet!" Oma menatap Dion tajam.
"Iya oma" Dion memutar bola matanya malas.
Cuma satu orang yang diam dan tidak menanggapi percakapan. Anin, Yaitu mama nya Dion. Anin seperti tidak suka dengan rencana acara ini, ia lebih mendukung anaknya menikah dengan Bella tunangan Dion yang kabur.
Thalia yang merasa ditatap oleh Anin pun menengok. Waww, tatapannya itu loh bikin jatuh cinta ehh... Bikin merinding maksudnya, seperti mau makan Thalia hidup hidup.
"Yasudah, Om Tante Oma, saya sama Thalia pamit pulang dulu, terimakasih untuk makan malamnya." Rafli berdiri diikuti Thalia. Meninggalkan meja makan dan pulang menuju rumahnya.
****
Pagi hari telah tiba. Thalia sudah berada di kelasnya, pagi ini jamkos jadi seisi kelas ribut semua, Thalia dan temannya pun lagi bergosip ria.
"Ehh btw Thal, tumben lu pake cincin, mirip cincin kawin lagi" kepo gadis bernama Manda.
"Ehh... Ini kemaren bersih bersih rumah terus nemu ini cincin, iseng aja gue pake." Jawab Thalia dengan gugup. Memang tadi malam sekalian acara tunangan dan dikasih cincin sama si oma.
"Biasanya ngga suka lo pake perhiasan begituan" Manda masih saja kepo.
"Nda gue udah bilang gue cuma iseng kok" Thalia sedikit tersulut emosi.
"Ahelah kalian bedua cuma masalah cincin ae ribut, udahlah mending kita makan ke kantin" seperti biasa si bijak Lula menengahi.
"Iya deh yuk, lo traktir kita kan Lul" canda Thalia.
"Heem" Lula memutar bola matanya jengah, tiap hari aje mereka minta traktir.
"YEAYYY AYOO" Teriak Thalia dan Manda bareng.
****
Di kantin
Drttt drtt
"Ehh hp lo tuh Thal"
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH (KONTRAK)✅ On Going
Ficción General"Jadi kamu hamil?" Tanya Wanita paruh baya kepada gadis belia yang terduduk di ranjang rumah sakit. "ASTAGA, engga mah percaya sama aku, aku cuma masuk angin biasa kok. Muntah muntah kok dibilang hamil, aneh banget" Padahal dokter di rumah sakit sud...