08. thestral

473 56 6
                                    


Ya siapa lagi kalau bukan si pink babi itu dia masuk dan menjelaskan tentang ujian O.W.L

Dia membagikan buku aku dan Hermione langsung membuka nya dan tak ada satu mantra pun tertulis di buku itu.

"Disini tak jelaskan tentang penggunaan mantra pertahanan?" Tanya Hermione sambil mengangkat tangannya.

"Penggunaan mantra?" Tawa kecilnya melengking di seluruh ruangan.

"Tapi aku pikir kalian tak membutuhkan mantra dalam kelasku." lanjutnya.

"Jadi kita tak menggunakan sihir," celetuk Ron.

"Kalian akan mempelajari mantra pertahanan secara aman dan bebas resiko!"

"Apa gunanya itu? Jika kita sedang di serang itu tidak bebas resiko." kini harry membuka suara.

"Siswa harus mengangkat tangannya ketika ingin berbicara dikelasku!" bentaknya dan kembali ke depan.

"Ini pandangan kementrian bahwa pengetahuan teori sudah cukup untuk membawa kalian lulus dari ujian lagipula bukankah itu tujuan sekolah." jelasnya.

"Dan bagaimana teori dapat mempersiapkan kita pada apa yang ada di luar sana?" tanya Harry lagi.

"Tak ada apa apa di luar sana nak," jawab nya lembut.

"Menurut mu siapa yang menyerang anak kecil seperti kau?" tanya nya balik.

"Oh entahlah mungkin lord Voldemort," jawab Harry santai.

Seketika kelas menjadi hening beberapa saat.

"Biar aku membuatnya lebih sederhana,"

"Kalian telah diberi tau bahwa beberapa penyihir hitam kembali dengan pengejaran nya ini kebohongan." katanya sambil berjalan kearah Harry.

"Tidak aku melihatnya aku melawannya!" celetuk Harry.

"Detensi Mr Potter!" bentaknya dan kembali ke depan .

"Jadi Cedric Diggory terluka dengan sendirinya?"

"Yang di alami Cedric Diggory adalah kecelakaan."

"Ia dikenai mantra crucio Voldemort yang melakukan nya!"

"CUKUP!!!" Teriak Umbridge kesal.

"Temui aku di kantor ku Mr potter," lanjutnya kini lembut dengan tertawa.

Kami menyelesaikan pelajaran dan keluar dan kembali ke asrama kami duduk menunggu Harryy yang belum datang karna ia keruang umbridge.

Setelah menunggu cukup lama ia kembali.

"Harry bagaimana apa dia menyakitimu?" tanya ku khawatir.

"Tidak tak ada apa-apa," jawab Harry dengan senyum merekah.

"Ya sudah kalau begitu duduk lah dulu."

Kami duduk di depan perapian. Saat Harry hendak membuka bukunya, Hermione melihat sesuatu di tangan lelaki itu.

"Kenapa tangan mu?"

"Tak apa." jawabnya sambil menunjukan tangan kiri.

"Tangan yang satunya," kataku dan langsung mengambil tangan kanan nya.

"Kau harus memberi tau ini kepada Dumbledore!" lanjut mione.

"Tidak, ia sedang banyak pikiran sekarang."

"Aku tak ingin memberikan umbridge kepuasan," lanjut Harry tenang.

"Astaga Harry wanita itu menyiksamu!" kini Ron membuka suara

love with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang