30# Weasley

9.1K 1.3K 363
                                    

I think this chapter is very boring,  and i'm sorry, no flashback in this chapter.

______________________________________

Setumpuk Pamflet, brosur dan pengumuman mengenai karir penyihir tampak di meja-meja ruang Slytherin.

Semua murid kelas 5 diharuskan menghadiri Pertemuan Singkat dengan para kepala asrama mereka selama seminggu pertama awal semester musim panas untuk membahas karir masa depan mereka.

Waktu perjanjian perseorangan terdapat pada daftar berikut.

Aku memerhatikan daftar itu, mencari namaku sendiri. Aku harus berada di kantor Profesor Snape pada sore hari, tepat setelah giliran Draco.

Aku menghabiskan waktu ku untuk membaca semua informasi karir yang telah ditinggalkan di ruang rekreasi.

"Drake, kau akan memilih apa?" Tanyaku sambil membaca dan memerhatikan pamflet yang tersedia.

"Entahlah, Gringotts mungkin bagus." Kata Draco memerhatikan pamflet dengan koin yang muncul dari sebuah terowongan di sampul depannya. "Seperti yang kau tau, aku yang akan mendapatkan sebagian besar warisan, jadi kupikir memilih pekerjaan yang berhubungan dengan uang tak masalah." Kata Draco dengan bangga. Aku memutar bola mataku.

Apa yang dikatakan Draco sebenarnya tak sepenuhnya salah. Ia diberi nama ayah kami pada nama tengahnya, karena sudah pasti putra pertama dalam keluarga kami yang akan mendapatkan warisan.

Sangat sulit memikirkan karir masa depan dengan OWL yang semakin mendekat.

***

Aku menunggu selama 10 menit di depan kantor profesor Snape. Draco keluar dari kantor, "Semoga beruntung." Katanya padaku. Aku menelan ludah.

Profesor Snape telah menunggu di balik mejanya. "Duduk," Perintahnya.

" pertemuan ini untuk membicarakan gagasan-gagasan karir apapun yang mungkin kamu miliki Dan untuk membantumu memutuskan pelajaran mana yang harus kamu lanjutkan di tahun ke-6 dan ke-7." Kata Profesor Snape dengan nada yang datar. Beliau menatap ku, "Apakah kamu sudah memiliki pemikiran tentang apa yang kamu lakukan setelah meninggalkan Hogwarts?"

"Aku tidak terlalu yakin dengan pilihanku."

"Katakan..."

"Aku rada aku tertarik dengan karir sebagai Auror."

"Keputusan yang sangat berani." Katanya sambil mengeluarkan sebuah brosur padaku.

"Tak ada masalah sama sekali dengan semua nilai mu...bagus, kecuali pada... Pertahanan terhadap...ilmu hitam, Acceptable." Aku mulai merasa gugup, itu nilai yang tidak bagus.

Setelah pertimbangan ku untuk memilih karir sebagai Auror dan nilai-nilai ku yang memenuhi standar. Aku bisa dipersilahkan untuk keluar kantor. Ku akui pertemuan karir ini sedikit menegangkan, terlebih lagi dengan profesor Snape.

Aku keluar dari kantor dan berniat kembali kekelas dan mencari Draco. Tapi tiba-tiba saja ledakan terjadi.

BOOM!!

Ada jeritan dan pekik bergema dari suatu tempat. Aku bergegas menuju asal suara, berada di sayap timur kastil.

Di lantai 5, aku menatap ngeri dengan apa yang kulihat. Koridor berubah menjadi rawa-rawa! Oh astaga, pasti ini ulah si kembar Weasley itu LAGI. Mereka tak jengah membuat masalah, terutama masalah tentang kembang api kemarin. Mereka membahayakan diri sendiri, mereka bisa saja dikeluarkan dari sekolah, lebih parahnya lagi Umbridge menyetujui persetujuan untuk mencambuk sebagai hukuman.

Brother [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang