41# Sumpah Tak Terlanggar

5K 594 122
                                    

Draco baru saja menarik saudarinya masuk kedalam kamarnya, ingin membicarakan tentang rencana selanjutnya. Lelaki itu menutup pintu kamarnya rapat-rapat dan merapalkan mantra kedap suara. (Name) mendengus kesal kala Draco berbalik dan sibuk bersiap sambil berbicara, kamu kesal karena Draco baru ingin menceritakan rencananya saat pesta akan dimulai tiga puluh menit lagi.

"Jadi apa? Aku tidak bisa lama-lama karena Blaise menunggu dan dia bisa ngambek jika aku membuatnya menunggu lama." Kata gadis itu saat Draco baru saja memakai sweater turtleneck nya. 

"Sejak kapan kau jadi peduli dengan Blaise? Kita mulai saja, kamu akan pura-pura mengajakku ke pesta dan aku bisa menyelinap pergi saat malam untuk mengecek sesuatu--"

"Apa? Kamu akan mengecek apa? Lagi-lagi kamu bergerak tanpa memberitahuku?" (Name) bersidekap dada didepannya dengan alis bertaut.

"Diam dulu, aku belum selesai bicara bodoh."

"Excuse me?"

Draco memutar bola matanya kala melihat (Name) menunjukkan wajah terkejutnya. "Dengar, aku akan memeriksa Vanishing Cabinet, dan aku akan berusaha memperbaikinya--"

"Tunggu, itu bukannya lemari yang ada di Borgin?"

"Bisa tidak sih kamu tak memotong ucapanku? Oke, itu memang ada dua lemari, satu di Borgin dan satu lagi disini, aku bisa membawa masuk para pelahap maut kedalam Hogwarts lewat lemari itu." Jelas Draco.

(Name) mengetuk-ngetukkan ujung kakinya ke atas lantai, gelisah. "Dimana lemarinya? Mungkin aku bisa bantu--"

"Tidak perlu--"

Dengan cepat (Name) memotong. "For Salazar sake, Draco, berhenti mengatakan bahwa aku tidak perlu membantumu!" Katanya dengan penuh kesal.

Draco mendecih. "Kalau kau ikut campur, apa gunanya aku menggantikanmu? Apa gunanya kalau kau juga dalam bahaya? Apa yang kamu pikirkan? Berhenti bersikap seperti itu, ini tugasku, bukan tugasmu, seberapa beratnya pun, aku tidak akan membuarkanmu melakukannya walau aku juga tak menyukainya."

Sorot mata dwi warna itu bergerak gelisah, bukannya tak bisa menjawab, tapi apa yang dikatakan Draco tak sepenuhnya salah.

(Name) berjalan selangkah lebih dekat. "Apa karena tekanan bahwa kamu lebuh tua dariku? Draco, kita kembar, aku tidak peduli siapa yang lebih dulu lahir. Setidaknya biarkan aku membantu, aku tau tugas pangeran kegelapan sangat membebanimu, sampai kamu tak fokus dengan sekolah dan gagal di kelas. Anggap saja aku ingin membantu karena seharusnya itu tugasku. Kumohon... "

(Name) menatap saudaranya selembut mungkin, lelaki itu mendengus frustasi, apa yang dikatakan (Name) juga tidak sepenuhnya salah.

Draco menyambar jas hitam miliknya dari dalan lemari, memakainya dengan cepat dideoan cermin.

"Terserah, tapi kamu tak bisa mengubah pikiranku dengan rencanaku malam ini."

Gadis dibelakangnya tersenyum tipis, (Name) menepuk bahu Draco pelan sebelum ia keluar dari kamar dan menemui Blaise yang sudah menunggu dengan bosan.

Blaise yang tengah menyender ditembok dekat pintu keluar, melihat gadis yang tunggu berjalan dengan santai kearahnya.

"Maaf membuatmu menunggu lama."

Brother [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang