21# Prefek

10.8K 1.7K 507
                                    

Siang hari ini, aku membalas semua surat yang dikirimkan oleh teman-teman ku. Di temani minuman favorit ku dengan sepotong kue buatan ibu.

Ada surat dari Pansy, Daphne, Blaise, Theo, Astoria --aku harus memamerkan kepada Draco bahwa aku dapat surat dari Astoria-- lalu ada surat dari anggota tim quidditch Slytherin. Dan ini favorit ku! Surat dari Cedric!

Selagi aku membalas surat Cedric, Draco datang dan duduk disebelah ku dengan 2 surat di tangannya, ia memberikan 1 padaku. "Sist, ini surat mu. Burung hantu tadi membawa surat dari hogwarts."

Aku mengambil surat itu, terasa lebih berat dari sebelumnya. Seperti biasa, di dalamnya ada 2 lembar kertas. Yang pertama berisi pengumuman seperti biasa bahwa sekolah akan dimulai pada tanggal 1 September, dan surat kedua berisi barang yang kami butuhkan untuk ditahun kelima. Biasanya surat datang lebih cepat dari ini.

"Kita punya 2 buku baru." Ucapku sambil melihat daftar buku yang harus dibeli.

"Orang mana yang menganjurkan buku Slinkhard dijaman sekarang?" Aku mengedikkan bahu untuk menjawab perkataan Draco.

Aku juga tak mengerti, selama aku mempelajari buku, hanya buku karangan Slinkhard lah yang tak pernah ku mengerti. Bagi ku buku itu tak efektif sama sekali untukku belajar, karna masalahnya buku itu terlalu bertele-tele.

"Aku yakin tahun ini kita punya guru PTIH yang baru." Ucap ku pada Draco yang meminum minuman ku yang kutaruh di atas meja dan menghabiskannya-- orang satu ini memang menyebalkan ya.

"Setiap tahun pasti kita mendapatkan guru yang berbeda." Ia berdiri dari duduknya sambil membawa surat itu. Namun saat ia berdiri, aku mendengar dentingan kecil jatuh keatas lantai keramik.

Draco berjongkok mencari barang yang berdenting tadi. Aku melirik sedikit kearahnya. Mata ku membulat saat melihat sebuah pin di tangan Draco.

"Prefekickle." Gumam ku.

Aku dan Draco saling tatap tak percaya. Aku langsung buru-buru mengambil amplop punya ku, menjatuhkan semua isi amplop itu. Dentingan kecil terdengar saat sesuatu jatuh dari dalam amplop milikku, sama seperti Draci.

Itu pin yang sama seperti yang Draco dapatkan. Sebuah pin berwarna hijau dengan pinggiran berwarna emas. Bergambar ular di tengah-tengah dan ditumpuk dengan huruf P.

Aku dan Draco menjadi prefek Slytherin!!

Aku memeluk Draco senang. "Kita jadi prefek!!" Ucap ku senang. Draco memelukku balik. Kami berdua tertawa senang.

Setelah itu, Draco datang pada ayah untuk mengatakan tentang hal ini. Kedua orang tua kami turut bangga, dan memberikan bonus uang jajan pada kami dan sekantung galleon untuk membeli kebutuhan sekolah kami berdua.

Entah kenapa aku merasa sangat senang membuat orang tua ku bangga. Setidaknya dalam keadaan dan situasi seperti ini, masih ada setititk kebahagiaan yang dibagikan.

Father terlihat lelah dengan lingkar hitam di bawah matanya. Sering kudapati ia meringis kesakitan saat tanda hitam di lengan kirinya terbakar, pertanda bahwa para pelahap maut harus berkumpul atas panggilan pangeran kegelapan.

Sampai di Diagon Alley, Aku dan Draco langsung ke toko buku untuk membeli buku kebutuhan kami. Selama Draco membayar buku, aku melihat-lihat rak yang berbentuk miring berisi buku-buku yang bertumpuk tak rapi. Aku mengambil beberapa buku yang menurutku menarik dan membayarnya, bersamaan dengan Draco yang membayar buku kami.

"Buku apa itu yang kau beli? Kita tak memerlukan buku itu." Ucap Draco heran menatap ku. "Kau tak butuh, tapi aku butuh." Draco mengedikkan bahunya tak peduli.

Setelah membeli buku, aku dan Draco memutuskan untuk makan es krim di 
Florean Fortescue's Ice Cream Parlour untuk mengisi perut kosong kami.

Aku memakan es krim ku, begitupun dengan Draco yang duduk dihadapanku. "Menurut mu, harus kita apakan uang ini?" Aku bertanya kepada Draco, membuat nya mendongak menatap ku. "50 Galleon? Cukup banyak, aku tak tau akan di pakai untuk apa." Well, kami sedang membicarakan uang yang diberikan oleh Father sebagai hadiah selamat karna kami dijabat menjadi Prefek.

"Mungkin aku akan menyimpannya dan menyiapkannya untuk pernikahan ku nanti--" Aku langsung cepat-cepat memotong kalimat Draco.

"Memangnya ada yang mau menikah dengan mu?"

"Astaga, kamu berdosa banget."

***

Aku dan Draco pulang kembali ke Manor. Aku meminta peri rumah untuk membawa barang belanjaan ku dan Draco ke kamar kami masing-masing.

"Drake, (Name). Kemari sini nak!" Mother memanggil dari arah ruang keluarga.

Aku datang dengan malas, sebab rasanya aku ingin tidur siang sebentar saja. Ibu menunggu di sofa dengan senyuman, aku duduk di sofa yang berada di hadapannya bersama Draco.

"Karna ayah kalian sudah memberikan hadiah, jadi ibu pikir ibu juga akan memberikan kalian hadiah." Mother meminta peri rumah untuk membawakan sesuatu dan menaruhnya diatas meja.

Sebuah kotak kayu berukuran sedang muncul diatas meja. "Ini untuk mu Draco." Draco memandang ku, lalu mengambil kotak kayu itu.

Aku maupun Draco membulatkan mata, itu 1 set perawatan sapu terbang dengan kualitas premium!! Draco tertawa senang sambil mengotak-atik kotak itu beserta isinya.

"Dan (Name), milik mu ada di kamar mu." Aku langsung bangkit dan berjalan cepat menuju kamar ku dengan Draco dibelakang yang juga terlihat penasaran.

Aku membuka kamar ku, memekik senang. (C/N) mendapatkan perawatan terbaik! Makanan kualitas premium, 1 set alat mandi, dan beberapa pakaian lucu. Dan oh! (C/N) mendapatkan rumah barunya dengan banyak scratcher disana, ada tikus mainan juga!

"Kenapa kucing satu itu selalu bertingkah seolah ia yang berkuasa disini? Dan ia mendapatkan semua perawatan itu sedangkan kau tidak? Yang benar saja!!" Aku tak peduli dengan apa yang diakatakan Draco.

Aku melompat keatas kasur dan memeluk (C/N) memakai dress berwarna (F/C)! Dia terlihat sangat lucu!

"Ini namanya kucing mu yang mendapatkan hadiah, bukan kau (Name)."

Aku tidak tau ibu menghabiskan seberapa banyak uangnya untuk ini. Well, my family is crazy rich.

***

"Cissy, apa kau yakin tak berlebihan memberikan hadiah kepada mereka?" Narcissa menyesap teh nya tenang. "Mereka pantas mendapatkannya. Ku ingatkan kau memberikan mereka 50 galleon masing-masing. Aku tak mau kalah."

______________________________________
AKU MAU BERTERIMA KASIH UNTUK KALIAN SEMUA YANG MEMBUAT KU JADI SEMANGAT MENGETIK.

Aku jadi semangat lanjut cerita ini karna rata-rata notif WP ku isinya spam vote dan komen kalian semua!

GAPAPA SPAM LAGI AJA BIAR RAME, AKU SENENG KOK.

Terus juga sering kali aku nemuin banyak komen yg nyemangatin aku, emang keliatannya sepele, tapi jujur aku seneng aja gitu kalo dapet komen penyemangat. Apalagi yg spam komen terus segala ngelawak tuh ampe-- gk ngerti lagi dh pokoknya😭😭 Aku juga nyempatin untuk balesin komen kalian, walau gk semua, maafkan saya U_U

Gitu ajasi U_U

SAMPAI JUMPA DI CHAPTER SELANJUTNYA!

BYE-BYE!!

Brother [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang