9# Triwizard

16.8K 2.3K 367
                                    

Aku dan Draco berada di hogwarts. Kami melihat takjub sebuah kereta kuda yang terbang dan mendarat di sekolah kami.

Lalu sebuah layar kapal muncul dari dasar perairan, muncul lah seutuh kapal. sepertinya akan ada acara besar di hogwarts.

***

Kami semua sedang berada di aula besar.

"Sekarang, karna semuanya sudah siap, akan aku umumkan, kastil ini tidak hanya akan menjadi rumah kalian, tapi juga rumah bagi tamu istimewa. Hogwarts terpilih menjadi tuan rumah ajang legendaris, turnamen triwizard. Bagi yang belum tahu, turnamen triwizard di ikuti 3 sekolah untuk bertanding sihir. Masing-masing sekolah diwakili seorang murid. Biar kuperjelas. Apabila terpilih, kau sendirian. Percayalah, pertandingan ini bukan untuk anak penakut. Kelanjutannya nanti. Sekarang mari kita sambut murid-murid wanita Beauxbatons, dan kepala sekolahnya Madame Maxime." Setelah berpidato singkat. Pintu aula besar terdengar berdenyit, lalu menampakan sekelompok murid perempuan berseragam biru berjalan anggun.

Mereka mempertunjukkan kebolehan mereka, melenggang berlari kecil, lalu kupu-kupu muncul dari balik seragam mereka. Aku sedikit iri, mereka sangat cantik. Lalu dibelakang mereka ada seorang wanita bertubuh besar dan tinggi seperti Hagrid. Setelahnya, semua orang bertepuk tangan, begitu pula ada yg bersiul.

"Sekarang teman-teman dari utara. Sambutlah dengan meriah anak-anak Durmstrang dan pemimpinnya Igor Karkarof." Semua murid kembali menatap pintu aula.

Lalu masuklah sekelompok murid laki-laki berseragam merah dan mengetuk-ketukan tongkat yang mereka bawa. Memberikan sedikit percikan api dan membuat lantai aula sedikit retak. Lalu dibelakang mereka terlihat salah satu pemain Quidditch internasional Bulgaria, Viktor Krum. Murid-murid Durmstrang mempertunjukan permainan api mereka.

Setelah itu, anak-anak Beauxbatons duduk dimeja Ravenclaw, dan anak-anak Durmstrang duduk dimeja Slytherin. Dan jangan lupakan Viktor Krum yang duduk disebelah kanan ku. Aku menoleh sedikit kearahnya, lalu tanpa kuduga dia juga menatap ku, membuat ku sedikit salah tingkah langsung memalingkan wajah ku.

"Perhatian! Ada yang ingin ku sampaikan." Aula hening dan semua murid menatap Dumbledore.

"Kebanggaan sejati, itulah yang menanti murid yang memenangkan turnamen triwizard ini. Untuk itu, ia harus melampaui 3 ujian. 3 ujian yang sangat berbahaya. Maka kementrian sudah menetapkan peraturan baru. Untuk menjelaskannya kami persilahkan kepala departemen kerja sama sihir internasional. Tuan Bartemus Crouch." Seketika suara guntur terdengar sangat jelas di aula, dan seseorang menyihir langit-langit aula membuat efek sihir sebelumnya hilang.

Muncul lah seorang pria berperawakan seram. Banyak luka di wajah nya, dan mata kiri besar yang terlihat berputar melirik sana sini tak tentu arah, jangan lupakan dengan hidungnya yang tersisa setengah. Setelahnya, pria itu bersalaman dengan Dumbledore. Dia mad-eye moody, sang mantan auror--maksudku, dia sudah pensiun dari pekerjaannya sebagai auror.

Bartemus Crouch mulai berbicara sepatah dua patah kata. Salah satunya adalah turnamen triwizard yang hanya bisa di ikuti oleh murid berusia 17 tahun atau lebih. Dan se isi aula mulai ramai dengan pernyataan para murid yang tak setuju dengan peraturan itu. "Diam!" Teriak Dubledore yang membuat se-isi aula kembali terdiam.

Didepan kami, sebuah cup piala raksasa muncul dan mengeluarkan api biru yang berkobar indah.

"Piala api. Yang berniat mengikuti turnamen, silahkan menulis nama di secarik perkamen, kemudian lemparkan ke dalam api sebelum jam ini kamis malam. Jangan coba-coba, jika terpilih, tak bisa mengundurkan diri. Mulai sekarang, turnamen triwizard dimulai."

Brother [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang