• Cerita 1 •

174 8 0
                                    

Marchel di Jebak Petty

Di kantor, Bram sedang Briefing Petty untuk ketemu klien, Bram minta Petty ajak Marchel menemani Petty,
"Ini debut pertama kamu Pet untuk ketemu klien, coba kamu temui Marchel di rumah." Ujar Bram

"Tapi Papa harus kasih tahu Marchel dulu, biar pas Petty kesana dia sudah siap," sambung Petty

Bram telepon Marchel, memberitahukan agar dia bisa menyediakan waktu untuk menemani Petty ketemu klien, alasan Bram ini debut pertama Petty yang harus di support Marchel.

Bram berpesan pada Petty agar bisa jaga jarak dengan Marchel, dia tidak ingin terjadi sesuatu antara Petty dengan Marchel. Petty memahami keinginan Bram, dan dia pun meluncur ke rumah Marchel.

***
Di rumah, Marchel langsung memberitahukan Asha, kalau Petty akan jemput dia atas perintah Bram,
"Sha, barusan pak Bram telepon, Petty sedang menuju ke sini katanya, aku di suruh temani Petty ketemu klien, karena ini debut pertama Petty, jadi aku harus dukung." Ujar Marchel

Asha yang sedang mengganti pampers Brama menyahut, "Ya kalau om Bram yang minta begitu, kita bisa apa mas selain dari mengikuti perintahnya." Sahut Asha meskipun hatinya sangat dongkol mendengar hal itu.

Marchel langsung mengganti pakaiannya, dia juga merasa gak enak dengan Bram, karena hari ini dia tidak bisa masuk kerja, ibu mertuanya baru pulang ke Amerika.

Petty nyelonong membuka pintu paviliun, Marchel sedang memakai sepatu di ruang tamu, "Sorry cel, aku gak kulo nuwun dulu, habis tadi aku di suruh ke sini sama Mami kamu." Ujar Petty

Asha yang melihat Petty nyelonong masuk cuma geleng-geleng kepala. Marchel sudah mengenal karakter Petty yang suka selonong, tanpa etika.

"Emang kamu punya tugas apa sih Pet?" Tanya Marchel

"Lho? Papa emang belum kasih tahu mas? Tadi kan Papa telepon mas Marchel?" Petty balik bertanya

Marchel berdiri dan siap jalan, "Pak Bram sih bilangnya ketemu klien kamu, aku di minta mendampingi." Ujar Marchel

"Nah ... itu tugasnya, gimana? Udah siap jalan?" Tanya Petty

"Sha, aku jalan dulu ya.." Pamit Marchel

Asha yang masih mengurus Brama menyahut, "Ya mas, jangan malam pulangnya." Sahut Asha sambil terus mengganti pakaian Brama

"Sha, aku pinjam mas Marchel dulu ya.." Sapa Petty sekalian pamit

Asha tidak membalas sapaan Petty, dia pura-pura menyibukkan diri mengurus Brama. Hatinya sangat dongkol, dia kesal dengan Bram yang selalu memberikan peluang bagi Petty untuk dekat sama Marchel.

Marchel bersyukur yang bawa mobil Petty, karena dengan begitu Petty tidak bisa bermanja-manja dengan Marchel. Marchel hanya mengikuti kemana Petty pergi.

Saat mengahadap klien juga Marchel tidak banyak bicara, dia hanya mendampingi dan mendengar, melihat bagaimana Petty menghadapi klien.
Ada perbedaan dengan Marchel, kalau Marchel meniadakan entertain klien, berbeda dengan Petty.

Petty meng-entertain kliennya ke club, untuk minum-minum sambil membicarakan bisnis. Sehingga mau tak mau Marchel pun ikut serta menemani klien.

Marchel punya tanggung jawab untuk mendampingi Petty selama menghadapi klien, termasuk juga menemani klien di club. Mau tidak mau Marchel mengikuti permainan Petty. Marchel yang tidak biasa minum minuman beralkohol, akhirnya harus mengikuti Petty.

Marchel mabuk karena tidak biasa, kesempatan itu dimanfaatkan Petty untuk bercinta dengan Marchel. Marchel di bawa Petty ke sebuah Drive in Motel, dan mereka bercinta di Motel tersebut.

Dalam pengaruh alkohol Marchel meniduri Petty, dan Petty merasa senang berhasil mengajak Marchel untuk bercinta. Begitu sadar Marchel buru-buru pulang, meskipun dalam kondisi masih di bawah pengaruh alkohol. Diajaknya Petty pulang, untungnya Petty mau.

Marchel sangat kecewa pada Petty, "Kenapa kamu lakukan ini Pet? Kamu mau menghancurkan rumah tangga dan karir aku ya?" Tanya Marchel

"Kita sama-sama di pengaruhi alkohol mas, aku juga tidak bermaksud seperti itu." Jawab Petty

"Apa yang kamu lakukan ini pet, bisa merusak hubungan orang tua kita, tau gak kamu?"

"Kalau mas menikah sama aku, ya gak rusak dong hubungannya, justeru mereka jadi besanan." Jawab Petty seenaknya.

Marchel tidak tahu harus menjawab apa dari berbagai pertanyaan Asha nanti di rumah. Sudah pulang larut malam, dan mulut Marchel bau minuman. Yang jelas Asha tidak akan kasih izin Marchel ketemu Petty lagi.

Melihat Marchel hanya melamun, Petty menyapanya, "kenapa mas? Takut di Tanya Asha ya? Bilang aja kita habis entertain klien mas, Ok?" Petty sambil tertawa mengatakan itu pada Marchel

Marchel tidak ingin menjawab apa yang di katakan dan ditanyakan Petty, hatinya sudah sangat kesal dengan perbuatan Petty. Yang dia pikirkan adalah, dia sudah meniduri Petty dalam keadaan di pengaruhi alkohol, dan itu perbuatan yang tidak dia sukai.

Marchel merasa Petty sudah sengaja menjebaknya, agar Petty bisa bercinta dengan dia. Sudah berkali-kali Petty mengajal Marchel bercinta, namun Marchel selalu menghindar dan menolaknya. Kali ini Marchel masuk jebakan Petty.

Begitu sampai di paviliun, Asha sudah menunggunya. Semua lampu sengaja di matikan Asha, dia duduk dalam gelap di sofa. Marchel pulang dalam kondisi terhuyung-huyung, mulutnya bau alkohol.

Marchel membuka pintu yang sengaja tidak di kunci Asha, "Kok pulangnya malam sekali mas!!?" Tanya Asha. "Kamu mabuk ya mas? Kenapa sih mas jadi gini!!?" Asha memberondong Marchel dengan pertanyaan

"Maafin aku Sha, aku diajak Petty entertain klien, aku jadi ikut mabuk," ujar Marchel yang terkulai di atas sofa.

"Tumben kamu mau diajak seperti itu mas? Kenapa mas? Aku bingung mas dengan keadaan ini?" Asha menangis, dia tidak berani untuk berteriak melampiaskan kekecewaannya.

Asha sangat marah dengan Petty, yang sudah melanggar kepercayaannya. Asha ingin mengadukan hal itu pada Bram, namun dia kasihan sama Marchel. Asha merasa kalau Marchel di peralat oleh Petty.

"Mas, sekarang sebaiknya kamu cuci muka di kamar mandi, setelah itu baru kita bicara." Pinta Asha pada Marchel

Marchel pergi ke kamar mandi dengan kondisi masih limbung. Setelah selesai cuci muka, Marchel kembali ke ruang tamu. Marchel bersimpuh di kaki Asha, tapi Asha menariknya untuk sama-sama duduk di sofa.

Dengan mata yang masih basah, Asha minta Marchel bicara, "Sekarang .. tolong mas ceritakan semuanya, aku mau dengar." Pinta Asha

Marchel yang duduk di sebelah Asha, hanya diam, dalam gelap dia menatap mata Asha. Asha membalas tatapan Marchel,

"Ayo mas, katakan!! apa yang kalian lakukan dalam keadaan mabuk?" Tanya Asha sambil terus menangis.

Marchel masih tetap diam, tidak ingin bicara. Matanya pun terlihat basah, dia tidak tahu apa yang harus di katakan pada Asha, dia merasa malu pada Asha yang sudah begitu setia dengan dirinya.

"Ok mas!! kalau mas Marchel tetap tidak ingin mengatakannya, besok aku dan Brama mau kembali ke rumah Bibi Hana, biar deh aku kembali seperti semula.


Bersambung..

Om Nikah Yuk! - Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang