~ Cerita 27 ~

12 2 0
                                    

Warisan yang Diterima Marchel 

Satu hari setelah kematian Philip, Marchel membuka wasiat Philip yang di berikan Maminya. Dari secarik surat yang dititipkan pada Maminya, Marchel jadi mengetahui kode Rahasia untuk membuka brankas.

 Begitu brankas terbuka, Marchel menemukan banyak sekali peninggalan almarhum Philip yang diamanatkan pada Marchel.

Ada satu bundel surat-surat tanah dan bangunan, ada juga deposito, juga ada beberapa akte perusahaan, yang harus di urus oleh Marchel diwasiatkan mendiang Papinya. 

Marchel tidak silau dengan semua harta kekayaan yang diwariskan mendiang Papinya, dia memprioritaskan wasiat yang lebih penting untuk segera dia jalankan.

Papi Marchel mewasiatkan agar Marchel mewakafkan beberapa bidang tanah, untuk pembangunan tempat Ibadah, dan lembaga pendidikan. Yang seperti itu menjadi fokus utama Marchel, untuk kepentingan amal Jariyah Philip.

Saat sarapan pagi dengan Maminya dan Asha, Maminya berpesan, "Marchel, Mami tidak ikut campur soal wasiat Papi kamu, itu sepenuhnya diamanatkan pada kamu. Pesan Mami, kamu kembali ke rumah utama." Pesan Mami Marchel

"Ya Mi.. Marchel dan Asha juga sudah punya rencana gitu, karena Mami sendirian. Amanat Papi satu persatu akan segera Marchel laksanakan." jawab Marchel

Mami Marchel terlihat masih sangat berduka, "Mami sendiri juga hanya tinggal menunggu waktu, kamu satu-satunya pewaris tunggal Papi dan Mami Cel, Mami ikut sama kalian, kalian berdualah yang atur rumah ini." ujar Mami Marchel

Di usia yang masih sangat muda, Marchel ditakdirkan menjadi anak muda yang sangat tajir, namun Marchel tetap tidak ingin mengubah sikapnya yang cenderung berpenampilan sederhana. 

Nasib Asha pun terangkat dengan keadaan dan situasi itu, namun Asha pun bukanlah tipikal wanita yang gelap mata terhadap kekayaan.

Asha sendiri bukanlah dari kalangan orang yang susah, Mamanya seorang pengusaha hotel, yang kekayaannya juga melimpah. Marchel dan Asha memiliki karakter yang sama, sama-sama tidak gila harta, terbiasa istiqomah, dan menerima kenyataan hidup apa adanya.

Marchel membesarkan hati Maminya, "Yang Mami perlu ketahui, bagi Marchel, Mami adalah kekayaan Marchel satu-satunya, melebihi kekayaan yang diwariskan Papi. Inilah ujian terberat bagi Marchel dan Asha, menjaga dan merawat Mami." ucap Marchel

"Kita selalu ada untuk Mami, akan menjaga dan merawat Mami, Mami tidak akan pernah kehilangan Marchel dan Asha Mi." sambung Asha.

"Mami bersyukur kalau kalian mau mendampingi Mami, Mami hanya ingin banyak beribadah disisa usia Mami sekarang ini." 

"Marchel akan rutin mengadakan pengajian Mi nanti dirumah ini, karena Marchel dan Asha juga membutuhkan hal itu."

Mami Marchel mengingat kembali keinginan Philip, yang ingin beribadah ke Tanah Suci Mekah bersama-sama keluarga Asha. Mami ingin Marchel memenuhi keinginan Philip tersebut, sekalian menghajikannnya.

Bagi Mami Marchel, itu menjadi amanat yang paling penting untuk diperioritaskan. Marchel sekarang sudah menjadi kepala rumah tangga di rumah Pondok Indah. Semua sudah dibawah pengawasan dan komando Marchel.

Menjelang siang, Melissa dan bi Hana datang berkumpul di rumah Pondok Indah, karena Melissa masih ikut berduka atas kepergian Philip. Kehadiran Melissa dan bi Hana, mengobati kesepian Mami Marchel. Michelle tante Marchel pun juga datang berkumpul di Pondok Indah.

Semua yang hadir berusaha untuk menghibur Mami Marchel, Melissa ingin mengajak Mami Marchel berlibur ke Bali, setelah tujuh hari kematian Philip,

"Nanti setelah tujuh hari, kita sama-sama berlibur ke Bali ya bu, biar kita bisa menenangkan pikiran sejenak disana." ajak Melissa

"Terima kasih Mama Asha tawarannya, dengan senang hati saya akan ikut kesana dengan adik saya Michelle." ujar Mami Marchel sambil memperkenalkan tante Michelle

"Ya gak apa-apa bu, semakin ramai semakin kita terhibur, di sana akan saya jamu dengan fasilitas hotel yang bagus." sambung Melissa

Melissa sengaja ingin memperlihatkan pada keluarga Marchel, bahwa Asha juga bukanlah dari keluarga sembarangan, agar Asha bisa di hargai dilingkungan keluarga Marchel. Melissa tahu seperti apa Asha sangat berkecil hati, saat belum tahu seperti apa orang tuanya.

Bi Hana banyak cerita pada Melissa tentang nasib Asha sebelum di ketahui seperti apa kehidupan orang tuanya. Bagaimana Asha merasa minder terhadap keluarga Marchel, yang sangat kaya raya. Inilah saatnya Melissa menunjukkan pada keluarga Marchel, siapa keluarga Asha sesungguhnya.

***
Di kantor, Bram mempertanyakan Yanuar, yang kemarin menghilang saat Takziah ke rumah Marchel,

"Kemarin Yanuar kemana? Tadinya saya mau kenalkan dengan mertuanya Marchel, seorang wanita pengusaha hotel." tanya Bram

"Kemarin itu mendadak ada klien yang minta ketemu mas, jadi saya keluar sebentar maksudnya, ternyata waktu pertemuannya cukup lama." jawab Yanuar

"Melissa mertua Marchel itu baru ketemu sama Asha, setelah dua puluh tahun berpisah, di luar dugaan, ternyata Melissa itu pengusaha kaya di Amerika." cerita Bram. 

Mendengar cerita Bram itu, Yanuar merasa dugaannya benar, bahwa yang dia lihat di rumah Marchel kemarin adalah Melissa mantan isterinya. Ditambah lagi Bram menyebutkan Melissa Mamanya Asha, dan dia pun teringat dengan Asha, anak yang dia tinggalkan dua puluh tahun yang lalu pada Hana.

Yanuar tidak ingin memperlihatkan pada Bram, kalau dia sangat mengenal Melissa, apa lagi mengatakan Melissa adalah mantannya, karena saat menikahi adiknya Bram, Yanuar mengaku masih bujangan.

"Ooo.. jadi mertua Marchel itu pengusaha juga ya mas? Baru tahu saya, saya sempat ketemu Marchel dan isterinya di hotel tempat saya menginap." ujar Yanuar

"Saya juga baru tahu kalau Mells Residents itu kepunyaan mertua Marchel Yan, itu hotel yang besar dan megah sekali di Jakarta." ujar Bram lagi

Yanuar semakin terkaget-kaget mendengar cerita Bram tentang kekayaan mantan isterinya. Yanuar tidak menyangka kalau wanita yang pernah dia sia-siakan sekarang sudah menjadi pengusaha sukses.

***
Melissa terus bercerita pada keluarga Marchel, tentang berbagai rencana bisnisnya di Indonesia. Bahkan dia bercerita tentang rencananya mengajak Asha untuk Memimpin salah satu hotelnya.

Menurutnya lagi, saat ini Asha dimintanya untuk meneruskan kuliahnya, untuk menyelesaikan S1 perhotelan. Agar Asha bisa meneruskan bisnis perhotelannya yang ada di Indonesia.

Keluarga Marchel yang hadir dalam pertemuan itu jadi tahu siapa keluarga Asha, selama ini mereka menganggap Asha bukanlah orang sederajat dengan mereka, sehingga waktu pernikahan Marchel dan Asha, Papi dan Mami Marchel sampai tidak berani mengundang keluarga.

Setelah mengetahui kalau Asha bukan dari kalangan yang sembarangan, sikap mereka terhadap Asha jadi berubah, mereka berusaha untuk dekat dengan Asha. Sementara Asha sendiri merasa kehebatan Mamanya, tidak mempengaruhi siapa dirinya, dia berusaha untuk memperlihatkan dirinya seperti sebelumnya.

Bersambung..

Jangan lupa subscribe, review, dan vote-nya, penulis sangat mengharapkan apresiasinya dari para pembaca, karena kelanjutan cerita ini sangat tergantung respon pembaca sekalian..terima kasih sudah membaca cerita saya.

Om Nikah Yuk! - Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang