~ Cerita 37 ~

49 4 1
                                    

Pertemuan Rahasia Marchel dan Bram

Satu minggu kemudian

Sepulang dari Bali, Asha sudah mulai sibuk dengan perkuliahannya, dan Marchel sibuk dengan bisnisnya. Brama sementara waktu tinggal dengan Melissa di hotel, dengan didampingi Narti. Bi Hana kembali dengan aktivitas semula bisnis katering. Marchel dan Asha tetap tinggal di Pondok Indah mendampingi Maminya.

Di kampus tidak banyak yang tahu kalau Asha adalah Mama Muda, sehingga penampilan Asha pun tetaplah seperti wanita seusianya, dengan daya tariknya sendiri. Asha sudah dibekali Marchel sebuah kendaraan pribadi, sehingga aktivitas sehari-harinya mengendarai mobil sendiri.

Sebagai wanita keturunan indo, penampilan Asha yang anggun dan cantik, sangat menarik bagi lawan jenisnya. Tidak ada yang tahu kalau Asha adalah isteri seorang pengusaha muda yang tajir, karena penampilan Asha pun tetap bersahaja, dan tidak glamour.

Asha tidak pernah tergoda oleh lawan jenis yang seusianya, dan dia juga sadar kalau Marchel memberikan kepercayaan kepadanya seratus persen, sehingga kecil sekali kemungkinannya Asha akan menghhianati Marchel.

Asha juga begitu, memberikan kepercayaan pada Marchel, dia sadar betul, kalau Marchel banyak yang menyukai. Sebagai pengusaha muda yang tajir, Marchel juga sangat ramah kepada siapa saja, meski tidak terlalu ganteng, namun Marchel tidak pernah memilih dalam pergaulan. Inilah bagian dari pesona Marchel, yang menjadi daya tarik lawan jenisnya.

Di saat Marchel dan Asha kehidupannya mulai stabil, isu soal hubungan Yanuar dan Petty kembali merebak. Bram mengajak Marchel untuk bertemu, dia ingin membahas persoalan itu dengan Marchel. Marchel mengundang Bram ke kantornya, karena ada yang perlu Marchel buka terhadap Bram.

Bagi Marchel, membicarakan hal itu di kantornya jelas lebih aman, dibandingkan di kantor Bram. Bram datang ke kantor Marchel, dan Marchel berpesan pada Suci sekretarisnya, dia tidak ingin di ganggu dengan urusan lain, saat dia sedang terima Bram di ruangan kerjanya.

Dalam raut muka yang sangat tegang, Bram cerita pada Marchel, "Marchel.. kamu memang masih muda, tapi saya percaya kamu bisa membantu saya dalam soal ini." Bram memulai pembicaraan

"Ini soal apa pak? Soal om Yanuar dan Petty?" tanya Marchel

"Iya Cel, saya banyak dapat informasi baru soal ini, dan info ini layak saya percaya, isteri Yanuar, adik saya juga sudah tahu soal ini." lanjut Bram

"Untungnya bapak cerita soal ini pada saya, bukan pada orang lain terlebih dahulu, saya harus buka soal ini pada bapak..," ujar Marchel

"Rahasia apa yang kamu tahu di balik semua masalah ini Cel?"

"Masalah ini saya sebetulnya tidak tahu, rahasia yang saya ketahui itu soal siapa om Yanuar pak," jawab Marchel. "Rahasia ini perlu saya buka, demi kebaikan pak Bram dan om Yanuar."

"Apa yang kamu ketahui tentang Yanuar Cel? Tolong kamu ceritakan pada saya." pinta Bram

"Syaratnya, pak Bram harus simpan rahasia ini, meskipun dalam hal ini bisa saja om Yanuar bersalah. Maksud saya masalah om Yanuar dan Petty, jangan diungkap ke publik."

Marchel masih menahan diri untuk membuka jati diri Yanuar, dia ingin tahu komitmen Bram terlebih dahulu terhadap rahasia yang akan diungkap Marchel.

"Ok, saya akan ikuti apa kata kamu Cel, saya percaya sama kamu." ucap Bram

"Gini pak.. om Yanuar itu ternyata Papanya Asha. Memang ketika menikah dengan keluarga bapak, dia merahasiakan asal-usul keluarganya. Yang mengasuh Asha sejak bayi itu bi Hana, adik om Yanuar." ungkap Marchel

Mendengar apa yang diungkapkan Marchel, Bram sangat terkejut, dia tidak menyangka kalau Yanuar sudah punya anak, dan anaknya adalah gadis yang di hamili Bram. Bram berdoa dalam hatinya, agar Petty tidak mengalami apa yang di alami Asha.

"Terus apa yang harus saya lakukan Cel? Isteri Yanuar sangat marah pada Petty, juga pada saya." ujar Bram

"Kalau menurut saya, kalau tidak terjadi apa-apa sama Petty, sebaiknya kasus ini diselesaikan secara internal keluarga saja." Saran Marchel. "Kalau bapak perkarakan Yanuar, bisa saja Asha juga akan perkarakan bapak." lanjut Marchel

Bram berpikir keras mendengar apa yang dikatakan Marchel, karena dia sendiri juga tidaklah baik-baik amat secara pribadi, bahkan dia tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya terhadap Asha.

"Tapi adik saya sudah minta cerai pada Yanuar Cel, karena dia tidak bisa terima dengan perilaku Yanuar."

"Apakah sudah ada bukti pak apa yang dilakukan Yanuar pada Petty?" tanya Marchel

"Dia tidak peduli Cel ada bukti atau tidak, baginya apa yang dilakukan Yanuar adalah penghianatan, apa lagi pada keponakannya sendiri."

Marchel menyarankan pada Bram untuk melokalisir kasus itu, supaya tidak bocor keluar, karena menyangkut nama baik Bram. Bram sangat kecewa pada Yanuar, yang tidak bisa menjaga amanah. Apa lagi ternyata saat menikahi adiknya, Yanuar merahasiakan keluarganya.

Petty sendiri sekarang ini sangat depresi, karena kuatir kalau sampai hamil. Hamil atau tidak nya Petty baru bisa di ketahui dua minggu lagi. Bram juga sangat kuatir kalau Petty sampai hamil, karena akan membuka aib keluarganya.

Yang tidak kalah marah adalah isteri Bram, karena dia kecewa Bram tidak bisa menjaga keselamatan anak gadisnya. Bram tidak ingin membocorkan pada keluarganya siapa Yanuar yang sebenarnya, bagi Bram kedok Yanuar sudah ketahuan, dan dia tidak lagi jadi bagian dari keluarga Bram.

"Kalau gitu, saya pun harus merahasiakan identitas Yanuar yang sebenarnya Cel, buat saya tidak penting lagi, karena sekarang statusnya bukanlah bagian dari keluarga saya. Yang menjadi pikiran saya adalah Petty, semoga tidak terjadi apa-apa dengan dia."

Itulah yang diungkap Bram pada Marchel, dan Marchel sepakat dengan cara Bram mengatasi masalah tersebut. Bagi Marchel, dia tidak punya beban lagi, karena apa yang harus di ketahui Bram, sudah dia sampaikan
.
Marchel minta kepada Bram agar bisa menjaga rahasia itu, karena menyangkut juga hubungan baik Marchel dengan Asha, juga dengan Yanuar di masa depan. Marchel sangat yakin, kalau suatu saat Yanuar akan di pertemukan dengan Asha, dan Yanuar akan tahu kalau Marchel adalah menantunya.

Upaya yang harus segera dilakukan Bram adalah, membawa Petty ke dokter kandungan, untuk memeriksa apakah Petty hamil atau tidak nantinya. Dan Bram harus bisa mencegah agar tidak terjadi kehamilan pada Petty, kalau sampai Petty hamil, maka aib keluarga Bram akan terbuka semuanya.

Sementara saat ini Petty sangat depresi, karena mendapat tekanan dari sana-sini, Mamanya sangat marah dengan perilaku Petty, begitu juga dengan Bram, yang
sebelumnya sudah punya pirasat yang kurang baik terhadap hubungan Petty dan Yanuar. Bram sendiri dianggap adiknya, yang juga isteri Yanuar, tidak bisa mengawasi perilaku Petty, anak gadisnya.

Bram merasa kalau dia sedang menghadapi karma dari perbuatan yang dia lakukan terhadap Asha. Dia sedang menuai apa yang pernah dia tanam, dan itu sangat memukul jiwanya, dan dia tidak menyangka kalau anak perempuan yang sangat dia sayangi, akan menerima akibatnya.

Bersambung..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Om Nikah Yuk! - Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang