❄️68❄️ last

7.4K 486 14
                                    

Author Po'v

"Leejun.. kamu mau kemana?" Tanya Yoorae yang melihat teman lelakinya itu terburu-buru menghampiri gedung sebelah yang merupakan gedung untuk taman kanak-kanak.

"Leejun mau ketemu Yooyoung dulu.. mami bilang Leejun harus jagain Yooyoung sampe mami datang." Ucap anak lelaki yang sudah berusia 8 tahun itu.

Yoorae tersenyum dan melambaikan tangannya terhadap Leejun. Leejun pun segera memasukki ruangan guru dan membuat parah guru-guru disana menyapanya.

"Halo Leejun.." sapa Taera yang baru saja ingin keluar dari ruangan itu.

"Halo tante Taera.." sapa Leejun.

"Mami kamu belum dateng ya?" Tanya Taera dan diangguki olehnya.

"Leejun permisi mau ketemu sama Yooyoung dulu ya tante.." ijin Leejun dan langsung disambut anggukan dan senyuman manis dari Taera.

Taera sempat terdiam sebentar dan gak lama dirinya langsung mengambil telepon genggamnya untuk menelpon sang sahabat.

"Halo?" Suara lirih Yoorim terdengar ditelinganya dan membuat Taera mulai panik mengingat Yoorim yang kembali hamil dan usia kehamilan yang sudah tinggal menghitung hari.

"Halo?! Yoo lu kenapa?!" Tanya Taera.

"Gapapa kok.. cuman si baby aktif aja." Jawab Yoorim.

"Oh iya.. Leejun sama Yooyoung udah selesai ya?, Gw kebetulan udah sampe nih.. udah didepan sekolah." Taera segera mematikan ponselnya dan berjalan keluar untuk memastikan, dan benar saja.. Yoorim tengah berjalan pelan sembari menenteng tasnya dan mengelus perutnya yang pasti dikira orang-orang berusia 6 bulan.. padahal aslinya sudah memasuki 9 bulan pas.

Ya.. untuk kehamilan yang ini Yoorim tidak bisa sembarang langsung memakan makanannya seperti kehamilan Yooyoung saat itu. Jika saat kehamilan Yooyoung, Yoorim terlihat sangat bugar dan paling tidak bisa untuk tidak mengerjakan sesuatu, tapi beda saat kehamilan anaknya yang sekarang.. Yoorim selalu terlihat sangat lemas, terkadang saat dia berjalan untuk membangunkan Leejun yang terdapat dikamar sebelahnya saja sudah sangat lelah.

"Yoo astaga.. kenapa gak mau nyuruh sopir aja sih?" Tanya Taera dan Yoorim hanya tersenyum teduh.

"Sopir gw kan lagi ikut Doyoung ke Semarang Ra.." Taera langsung menepuk dahinya dan menghela nafas.

"Oh iya ya.. gw lupa. Tapi kan lu bisa minta tolong sama gw Yoo, atau si Jungkook, atau abang-abang lu yang lain."

"Jungkook sibuk urusin nikahan dia, bang Jinyoung lagi liburan sama Chungha, terus si Jun jadwalnya padat, bang Junhee juga sibuk bantuin Jungkook nikahan.., kalau lu.. lu kan juga ada kesibukkan lain Ra.. anak lu takut rewel juga.." ucap Yoorim dan saat itu juga Taera langsung keingat terhadap anaknya yang baru memasuki usia ke 2 tahun.

"Astaga! Gw lupa anak gw masih dirumah mama.. aduh Yoo maaf ya gw gak bisa bantuin lu sampe didalam.." Yoorim tertawa kecil dan mengangguk pelan.

"Udah sana.. nanti si Ganeun ngambek sama lu" ucap Yoorim tapi Taera tetap belum beranjak dari posisinya. Taera masih bimbang antara mengantar Yoorim atau pulang segera kerumah orang tuanya.

"Udah Ra.. gw gapapa kok.. buktinya aja dari rumah nyampe kesini aja gw bisa.. gih sana" ucap Yoorim yang berusaha untuk yakinkan Taera.

Taera mengangguk pelan dan langsung pamit kepada Yoorim sebelum berlari memasuki parkiran dan mengendarai mobilnya. Yoorim yang sebenarnya sedari tadi menahan rasa capek dan juga sakit diperutnya itu segera merubah ekspresi wajahnya.

"Dek.. tunggu bentar ya.. mami mau jemput abang sama kakak kamu dulu.." bisik Yoorim pelan seraya menunduk mengusap perutnya.

Yoorim berjalan memasukki ruang guru dan disana dirinya langsung disambut oleh guru-guru yang telah mengenal dirinya itu. Leejun dan juga Yooyoung yang melihat kehadiran Yoorim segera menghampiri Yoorim.

Him [Kim Doyoung] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang