[18] HH : Until You Understand

1.9K 332 28
                                    

Kabar tentang putusnya hubungan mereka tersebar dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kabar tentang putusnya hubungan mereka tersebar dengan cepat. Jika itu mengenai Naruto Uzumaki, informasi apa pun itu pasti selalu tersebar dengan cepat. Sialnya, Hinata juga ikut terlibat di dalamnya, mau tidak mau dia menjadi sorotan dan bahkan cemooh orang-orang. Seolah-olah dia yang salah di sini adalah dirinya. Andai mereka tahu yang sebenarnya ̶ ̶ alasan kenapa dia menjadi kekasih Naruto.

Tidak. Mereka bahkan tidak peduli masalah itu sebab, mereka hanya mempercayai apa yang telah didengar dan apa yang telah dilihat. Tanpa ingin tahu kebenaran yang sesungguhnya. Hinata tidak akan berteriak untuk menjelaskan semuanya. Itu hanya akan membuang waktunya. Tetaplah diam seperti orang bisu.

Dia tidak menduga kalau rundungan yang didapatkan olehnya bahkan lebih parah dari sebelumnya. Mereka tidak lagi menatap takut ke arahnya, justru kembali memandang remeh dirinya. Dampak yang telah terjadi begitu besar mempengaruhinya, padahal dia hanya putus dengan Naruto.

Belum lagi Naruto yang sekarang menunjukkan terang-terangan tentang kekasih barunya. Hinata tidak menduga kalau mereka menjadi sepasang kekasih dengan cepat. Saat pemuda itu melewati dirinya yang baru saja dilempar tepung, terlihat acuh tak acuh padanya. Hinata tidak peduli, namun wajah perempuan di samping pemuda itu membuatnya ingin segera mencakar. Karena perempuan itu tersenyum mengejek ke arahnya.

"Sudah selesai menindasku? Apalagi yang ingin kalian lempar?" Hinata berdiri sembari menepuk-nepuk roknya. Kepalanya pusing karena rambut panjangnya ditarik kasar, dan itu membuatnya ingin memotong rambutnya.

Hiruk-pikuk terdengar olehnya, beberapa perempuan di sana mengomel tentang dirinya yang dituduh mengambil kekasih orang. Ia pun mempertegas, "Aku tidak mengambil kekasihmu," memberikan tatapan peringatan pada mereka. Perlahan dia sadar, ini semakin membuatnya muak. "Seharusnya kau bercermin, kenapa dia tidak melirik ke arahmu. Itu berarti aku memiliki pesona yang tinggi daripada dirimu. Salahkan dirimu, jangan salahkan orang lain. Seharusnya kau perbaiki diri, bukan menghancurkan orang lain!"

Hinata bisa melihat wajah merah padam yang bercampur dengan rasa kesal. Genggaman tangan itu bahkan semakin kuat, jika air kembali disiram ke arahnya, dia benar-benar siap menerima itu. Bahkan Hinata menutup matanya rapat-rapat, namun air itu tidak mengenai dirinya. Seseorang sedang menahan tangan perempuan sinting di sana.

"Sial! Tubuhku bergerak sendiri," Dei mendorong tubuh perempuan itu sampai menabrak dinding. "Aku bosan melihat pertunjukan yang sama." dia melirik ke arah Hinata, namun gadis itu pergi tanpa mengucapkan terimakasih. Itu berhasil membuatnya naik darah.

Namun dia tidak berhenti sampai itu, Dei mengejar Hinata, bahkan sampai belakang sekolah. Ternyata gadis itu berada di wastafel. "Hei, kenapa kau bisa putus dengan Naruto?" tidak ingin membuang waktu dia bertanya langsung pada inti.

Gadis itu hanya melirik, Dei bahkan sampai menelan ludah karena tatapan mata itu begitu tajam. "Baik, aku tidak akan menyinggung." Di menghela napas. Menyandarkan punggungnya pada dinding wastafel. Sementara Hinata mencuci ujung rambutnya.

Hidden HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang