[14] HH : Want to Understand

2.1K 323 19
                                    

Ponsel tidak menjadi perhatiannya sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ponsel tidak menjadi perhatiannya sekarang. Hiruk-pikuk orang-orang di sekitar membuatnya sedikit terganggu. Naruto tidak bisa memastikan dengan jelas, namun telinganya mendengar hal-hal yang berbau vulgar.

Sejujurnya hal seperti itu tidak terdengar asing baginya. Namun, ketika mendengarkan di lingkungan sekolah, belum lagi sepertinya setiap orang selalu membicarakan hal yang sama, ada sedikit rasa penasaran di sana.

"Jangan bilang kau tidak tahu masalah ini?" Dei menoleh ke arah Naruto, mengambil duduk di kursi beton setelah membuka kaleng sodanya. "Sudah kuduga." katanya ketika melihat ekspresi datar pemuda itu.

"Mereka sedang membicarakan video yang tersebar. Sepertinya aku tidak perlu menjelaskan video apa itu," Naruto tidak merespons tatapan Dei, bagaimana pun sudah jelas kalau itu merupakan video mesum. "Di dalamnya merupakan siswa sekolah kita, sepertinya dia putus dengan kekasihnya lalu video itu disebarkan begitu saja. Kau tahu, 'kan? Orang biasanya suka gila kalau mengenai cinta, sampai bertindak bodoh seperti itu."

"Oh," Dei tersentak lalu mengambil ponsel barunya untuk diberikan kepada Naruto. "Kau ingin lihat? Siapa tahu kau butuh cuci mata."

Sasuke tidak ingin ikut campur. Namun suara itu agak mengganggu telinganya. "Apa kalian tidak bisa menurunkan volume itu sedikit." dia menghela napas saat tidak ada sahutan dari sana.

Tidak berlangsung dua menit, Sasuke melototkan matanya saat melihat Hinata ada di belakang dua orang temannya itu. Namun dia berusaha untuk pura-pura tidak tahu.

"Kalian sedang melihat apa?" Naruto tersentak, lalu dia buru-buru melempar ponsel itu. Suara Hinata membuat dirinya kaget dan gugup. Dei menganga dengan wajah pucat karena melihat ponselnya yang retak di atas tanah. Ia sudah mengeluarkan puluhan juta yen demi membeli ponsel keluaran terbaru.

"Hei, kau gila!" tidak dapat ditahannya lagi, Dei mencengkeram kerah baju Naruto.

"Aku akan menggantinya dua kali lipat," kata Naruto sembari melepas cengkeraman dari kerah bajunya. Pemuda itu terdengar berbisik di telinga Dei. Di mata Dei, Naruto terlihat ketakutan sekarang, hanya karena gadis itu. "Untuk saat ini kau diam." ancam pemuda itu.

Bagaimanapun Dei juga tidak ingin mencari kegaduhan dengan Naruto, namun dia tidak dapat menahan rasa kesal sekaligus sedih pada nasib ponsel barunya itu. Meskipun pemuda itu mengatakan akan mengganti dua kali lipat dari harganya. "Beruntung kau mudah mengeluarkan uang."

"Kenapa kau melempar ponsel itu!" Hinata memberi tatapan peringatan pada Naruto. "Apa yang kau lihat sampai kau ketakutan seperti itu?" untuk memastikan, dia pun berjalan mengambil ponsel yang sudah retak di sana. Beruntung ponsel itu masih hidup, sehingga Hinata dapat melihat apa isi ponsel tersebut.

Naruto tersentak, melotot ke arah Dei. "Aku sudah memastikan ponsel itu mati total!" katanya panik. Dia memperhatikan kedua temannya seolah-olah meminta bantuan.

Hidden HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang