24. Putus.

657 58 6
                                    

Ngga sampai 10 menit, aku udah sampai di tempat dimana acara nya nancy berlangsung.

Begitu aku masuk ke dalam restaurant yang cukup ramai, dan bisa aku liat ada cukup banyak orang bodoh disini, kenapa aku bilang begitu? Karena ngga ada satu pun dari mereka yang mau dan punya kesadaran untuk melerai perdebatan antara haechan dan hyunjin. Mereka berdua masih bergulat dan saling balas memukul satu sama lain.

Jujur aku udah capek liat hal begini, haechan sama hyunjin 11 12 sama hobs and shaw kalo di satukan dalam sebuah ruangan.

Ngga pernah akur sekali pun.

"lo buta apa gimana sih jaem?!" bentak ku ke jaemin yang dengan bodoh nya hanya melihat pertengkaran sengit 2 manusia bodoh di depannya.

"capek gua ngomongin mereka, misahin mereka malah kena bogem gua tadi anjir!" kata jaemin, sambil nunjuk wajah nya yang merah.

Bisa aku liat kalo nancy lagi megangin tangan nya haechan, mencoba untuk melerai, kenapa pas ngeliat aku dateng baru mau melerai??? Dari tadi ngapain aja????? tcih!

Aku mendekat ke arah mereka dan langsung menarik paksa tangan haechan, ngebuat dia yang lagi mukulin hyunjin kayak orang kesetanan langsung berhenti, manik muka nya mengatakan bahwa dia cukup terkejut karena aku ada disini.

Mungkin sekitar 4 detik aku dan dia tatap-tatapan, yang kemudian langsung aku tarik dia, ngebawa dia buat keluar dari ruangan ini. Haechan ngga berontak sama sekali, langsung nurut dan ngikutin kemana aku ngebawa nya.

Sampainya di area parkiran aku langsung ngehempas tangan haechan, ku tatap manik mata dia yang juga lagi natap aku, aku marah bahkan sangat marah saat ini. Harus aku bilang berapa puluh kali ke dia kalo aku ngga pernah dan ngga akan pernah suka liat dia begini, aku ngga suka dia meluapkan emosi nya dengan memukul orang membabi buta seperti tadi. Ngga keren sama sekali di mata aku, norak, dan sok jagoan.

"kok disini? Sama siapa?" tanya nya sambil berusaha ngeraih pergelangan tangan aku, aku tepis tangannya.

"sama siapa kesini?" tanya nya lagi, haechan yang berada di hadapan aku sekarang sangat jauh berbeda dengan haechan yang ada di dalam ruangan tadi beberapa menit yang lalu.

"shaa??"

"kenapa!" ku bentak dia.

"sama siapa kesini?" tanya nya, nada nya masih sangat lembut.

"aku benci kamu yang begini" kata ku, sambil terus menatap benci ke haechan. Dia masih tetap dengan pandangan nya yang tenang.

"pulang aja ya? Dingin disini" ajak nya sambil narik tangan aku menuju ke mobil nya.











Di perjalanan menuju pulang haechan masih bertanya, dengan siapa aku kesana tadi, dan aku masih diam ngga menanggapi pertanyaannya sedikit pun.

"kamu udah makan?" tanya nya lagi dan lagi, yang benar-benar tidak aku tanggapi sedikit pun.

Haechan berhentiin mobil nya di rest area, selama beberapa menit kami berdua hanya diam. Hanya ada suara mesin mobil nya yang masih nyala.

"maaf" katanya sambil membuang nafas panjang.

"ngga guna, dan percuma" jawab ku.

"hyunjin ada bilang apa ke kamu kemarin?" tanya nya, haechan sedikit memutar tubuh nya untuk menghadap aku sepenuhnya. Aku masih menghadap keluar jendela, aku muak liat muka dia penuh lebam dan bercak darah kayak sekarang.

"tanya sendiri ke dia"

"aku tanya ke kamu, dia bilang apa ke kamu kemarin?"

"aku bilang tanya sendiri ke dia!"

[1] Day After Day|Haechan ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang