Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku minta maaf sebelumnya, karena cerita ini jadi makin drama. HAHAHA.
Song recommend If it is you - Jung seung hwan
Mereka mendorong tubuh ku kuat, sampai kepala ku membentur dinding toilet dengan amat keras.
"lo bisa jauhin cowok gue? Atau gue buat pengumuman ke semua anak sekolah kalo lo anak haram?" tanya nancy, dia ngga sendiri, berdua. Sama hina.
"cowok lo yang mana yang harus gue jauhin?" ku tanya dia.
"haechan cowok gue, mau apa lo?"
"ah yang bener???" ku tanya dia dengan nada menjengkelkan, sengaja mancing dia marah.
Nancy buang muka nya kesamping tersenyum sinis, kemudian natap aku lagi dengan pandangan tajam dan nyolot.
"hin, pegangin" perintah nya ke hina, kemudian hina langsung megang kedua tangan aku kuat, aku berontak, ku hempas tangannya.
"oh lu kerjaannya disini cuman buat jadi kacung nya si nancy?" kutanya dia.
"bangsat!"
Plak!
Dua kali dia nampar aku. Kali ini ku dorong kuat badannya, langsung ku tampar balik dia 2 kali berturut-turut, hina shock langsung megangin pipinya terus natap aku marah, nancy menatap kami sambil mematung beberapa saat.
"lo siapa gue tanya? Ada hak apa lo atas hidup gua?"
"anak haram, bangsat lo keparat!" kemudian dia langsung ngedorong aku lagi sambil badan ku mentok ke dinding toilet, nancy langsung nendang kaki aku kenceng banget sampe aku ngga kuat buat sekedar berdiri, hina ngejambak rambut aku dan ngehantam kepala ku di tembok.
"mati lo bangsat!" katanya begitu kemudian kembali menghantam kepala ku lagi.
Pandangan ku perlahan pudar, hina ngga main-main ngebenturin kepala ku kayak orang kesurupan rombeng.
"gila lo! Psikopat!" ku dorong mereka berdua kemudia ku lempar hina pake sabun toilet, kena muka nya.
"lo juga! Mana mau haechan sama cewek sinting kayak lo" ku jotos muka nya si nancy sampe hidung nya keluar darah, dia langsung menjerit kesakitan sambil megangin hidungnya.
"sini lo berdua! Kalo mau satu lawan satu, jangan keroyokan dong! Dasar cabe-cabean!" mereka berdua cuman natap aku marah, cemen banget bisanya cuman natap-natap doang.
"udahan aja hin, kepala nya udah berdarah gue takut mati dia disini" ujar nancy sambil narik tangan hina keluar dari toilet.
Setelah mereka keluar tiba-tiba kepala ku berdengung, pandangan ku kabur lagi, sampai aku terduduk di lantai toilet, untung lantainya bersih dan ngga ada orang juga disini, dan untung nya aku masih ngantongin beberapa pil obat yang biasa aku minum, tapi sialnya ngga ada air mineral disini, yakali aku minum obat pake air keran kan ngga mungkin.