09 | Crescent Moon🌙

1.5K 180 5
                                    

"Mulai minggu depan kamu bisa sekolah," ujar Arion kepada Kenzo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mulai minggu depan kamu bisa sekolah," ujar Arion kepada Kenzo.

Setelah mengurus persyaratan untuk mengadopsi Kenzo, dengan segera Arion pergi ke sekolah SMA Arka, untuk mendaftarkan sekolah anak angkatnya itu.

Proses mengadopsi anak bukanlah perkara yang mudah, begitu banyak persyaratan yang harus dipenuhi dan juga memakan waktu yang tidak sebentar.

"Iya makasih Om, Tante," ucap Kenzo berterimakasih kepada mereka yang begitu baik kepadanya.

"Jangan panggil Om-Tante lagi dong, sekarang kamu panggil kita berdua Ayah dan Bunda. Kan sekarang kamu anak kita, bagian dari keluarga kita." Aurel mengingatkan anaknya, seraya mengusap bahu Kenzo.

"Iya Tan, eh, Bunda." Dengan gugup dan malu-malu, Kenzo memanggil Aurel dengan sebutan Bunda.

"Yasudah kamu sekarang tidur di kamar Arka ya. Bes-" belum selesai Arion berbicara, Aksa dengan cepat memotong.

"Gak bisa! Kamar Kak Arka punya Aksa. Kalau mau, Kak Ken tidur aja di kamar Aksa." Terlihat jelas bahwa Aksa tak terima dengan pernyataan sang Ayah.

Arion yang tahu tabiat anaknya itu akhirnya mengalah.

"Oke oke, Kenzo kamu tidur di kamar sebelah Aksa ya. Kamar itu kosong kok."

"Iya Ayah, Kenzo izin ke kamar dulu ya. Mau beres-beres," pamitnya, kemudian berlalu menuju kamarnya.

"Aksa, kamu harus akur sama Kakak kamu. Ajak dia main, anggap dia kayak Kakak kandung kamu sendiri!" Arion menasihati anaknya.

"Iya Ayah. Aksa ke kamar dulu ya, good night Ayah, Bunda." Kemudian cowok dengan piyama biru itu mengecup pipi kedua orangtuanya.

"Good night too sayang," balas Aurel.

Setelah Aksa pergi, Arion berkata.

"Semoga Aksa bisa berubah."

"Berubah apa Yah? Bukannya dia udah banyak berubah ya? Jadi banyak diam, Bunda kangen Aksa yang dulu," lirih Aurel.

Arion merangkul pinggang sang istri, membuat Aurel kini berada dalam pelukannya.

"Berubah jadi lebih dewasa. Kita gak bisa biarin Aksa terus-terusan manja kayak dulu."

🌙

Malam ini langit terlihat begitu cerah, jutaan kelap-kelip bintang menghiasi angkasa. Bulan yang memasuki fase sabit terlihat menawan dengan cahayanya yang begitu terang.

Seorang cowok tengah memandangi langit malam yang cerah, semilir angin malam menyapa halus kulit putihnya. Saat ini ia begitu merindukan sosok Arka. Cowok jangkung yang biasanya menjahili dirinya dari mulai ia bangun tidur hingga dirinya kembali tidur. Ditambah, biasanya ketika fase bulan sabit tiba ia akan melihat bulan indah itu bersama Kakaknya. Namun sekarang? Ia hanya bisa menikmati keindahan satelit alami bumi itu sendirian.

[1] A.K ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang